Part 7

5 2 0
                                    


🌠🌠🌠

Ditahun 2016, adalah pertama kalinya aku memasuki sekolah SMA. Aku bersekolah di SMA yang berada dibawah naungan Pesantrenku.

Aku bahagia sekali karena teman-temanku dari SMP juga bersekolah di SMA yang sama denganku. Sekitar satu minggu kami melaksanakan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah). Hari-hari berlangsung dengan sangat menyenangkan karena guru-gurunya yang masih muda dan selalu memberi motivasi.

Pagi hari yang cerah,  diikuti kicauan burung terdengar lagu kebangsaan Indonesia Raya mengalun merdu. Tepat dipukul 07.00 pagi, semua murid melaksanakan upacara bendera. Dan tepat dihari ini, kisahku pun dimulai dikelas X MIPA.

Hari pertama kami mengadakan pemilihan ketua dan pengurus kelas lainnya. Tak kusangka, ternyata aku harus sekelas lagi dengan Azam karena dia berada dikelas MIPA. Aku sebangku denga Rani, dia biasa dipanggil Rara. Selain itu, dia teman yang baik dan ramah  karenanya aku memilih sebangku dengannya.

Dihari selanjutnya, tepatnya dihari sabtu ada kejadian lucu tentang Arima. Ketika istirahat tiba, aku bersama Rara tidak ke kamar hanya berdiam dikelas.

“Naf, kamu bisa main terompet gak?"tanya Rara.

“Hahh terompet?Recorder kali, hehe,ujarku diiringi tawa karena lucu.

“Eum...iya, maksudnya itu recorder. Aku lupa Naf, hehe”

“Tapi males ke kamarnya nihh”

“Ayo dong Naf, please...yahh...yah....,"teriak Rara dengan manja.

“Iyah deh, iyah. Yaudah kamu tunggu dikelas yah. Aku ambil dulu ke kamar"

“Iyah, siapp”

Akupun bergegas mengambil recorder dikamar, karena Rara ngeyel banget ingin mendengar aku memainkannya.

Saat aku akan kembali ke kelas, tiba-tiba saja aku hampir tabrakan dengan Arima, karena hal itu aku ingin kembali kekamar lagi begitupun dengan dia seperti ingin balik lagi kekelasnya. Tapi, mungkin karena sama-sama sudah terlanjur malu,  jadinya kami meneruskan berjalan seperti biasa.

Sesampainya dikelas…

“Ra, ini aku udah bawa recordernya ”

“Yehh, ayo dong mainin Naf. Ayo…ayo....,”teriaknya dengan girang.

“Iyah...iyah, bentar. Lagu apa yah?”

“Yah apa ajalah, terserah”

“Yaudah"

Akupun memainkan recorder sembari didengarkan Rara, sampai ia mengantuk. Tak lama kemudian, kamipun mulai bosan dikelas dan melihat-lihat keluar kelas. Kemudian setelah itu tiba-tiba sebelum melihat keluar kelas.

Drugg.. Drugg…..ssttt…sssttt….Uahhh…Ahhhrrggg…

“Ra-Rara,  lihat itu Hadi lagi ngapain? hehehe,"teriakku sambil tertawa lucu.

“Mana?”

Setibanya diluar kelas…

“HAAA…HA…HAHAHA….," kami tertawa geli melihat tingkah Hadi dan Arima.

Saat itu, terlihat Hadi dan Arima seperti sedang bergulat . Tapi saat aku melihat ada Arima, aku langsung kembali kekelas sebentar karena malu, tapi karena Rara memintaku kembali keluar kelas, aku pun kembali keluar kelas.

Aku dan Rara terus menyaksikan tingkah aneh mereka berdua sambil ketawa-ketawa, tapi mereka tidak menyadari kami menertawakan mereka karena seriusnya tingkah mereka tersebut.

The Rare Love, But Unique [Alhamdulillah, Selesai✔]    [🔎Menunggu Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang