Once We Come Across Love

69.

Tiga bulan setelah Xiao Haishan kembali ke rumah, pasar saham dilanda gempa bumi besar. Beberapa saham industri terkemuka yang dengan suara bulat optimis oleh para ahli jatuh, termasuk saham teknologi yang dibelinya. Kalaupun dia mau memotong dagingnya, dia tidak bisa memotongnya, jadi dia hanya bisa melihat harga saham terus turun, menyesalinya.

Setelah itu, di bawah kehancuran besar-besaran dari saham-saham berkapitalisasi besar ini, saham-saham lain dalam industri yang sama anjlok satu demi satu, dan indeks saham merosot hingga ribuan mil. Dalam waktu kurang dari setengah tahun, pasar saham, yang semula kuat, penuh dengan perlindungan lingkungan. Warna-hijau menjadi satu bagian, mitos kejayaan pasar saham masa lalu telah menjadi bulan di air, bunga di cermin.

Xiao Haishan melihat bahwa dia telah kehilangan hampir semua penghasilannya dalam beberapa tahun terakhir, dan dia membenturkan kepalanya dengan penyesalan. Satu-satunya hal yang dia rasakan lega adalah dia telah mendengarkan kata-kata Ling Chao beberapa bulan sebelum pasar saham jatuh, dan mengambil semua biaya itu kembali. , Hanya dana yang menguntungkan di masa lalu yang tersisa di pasar saham, dan bahkan jika mereka kehilangan uang, mereka hanya berada pada level yang sama dengan tahun sebelumnya, dan mereka tidak akan menjual besi.

Pada saat yang sama ketika pasar saham jatuh, Xiao Tu mengakhiri tahun keduanya dan secara resmi memasuki tahun pertama.

Kurikulum tahun ketiga Jurusan Keperawatan sedikit berbeda dengan perguruan tinggi lain, selain melengkapi sisa SKS yang terpenting adalah magang profesi. Para siswa mulai menghubungi sekolah sejak awal tahun pertama mereka, mulai dari pemilihan rumah sakit hingga pengelompokan siswa, mereka tidak sembarangan.

Xiao Tu selalu gugup dan bersemangat tentang magang, kegugupan itu karena bagaimanapun, untuk pertama kalinya dia ingin meninggalkan boneka dan menghadapi pasien yang sebenarnya, dia merasa sedikit tidak nyaman. Tapi di saat yang sama, ini juga yang menjadi alasan kegembiraannya. Bagaimanapun, dia telah belajar keperawatan selama dua tahun dan dengan tulus menyukai profesi ini. Alangkah baiknya jika dia bisa meningkatkan diri melalui latihan.

Dengan suasana khawatir ini, Xiao Tu dan teman-teman sekelasnya mengantar magang bersama.

Masa percobaan tahun pertama tidak lama, sekitar enam minggu, tujuan utamanya adalah membiasakan diri dengan lingkungan rumah sakit dan melakukan persiapan penuh untuk magang profesional satu tahun ke depan.

Xiao Tu beruntung, dan ditempatkan di rumah sakit yang sama dengan teman sekamarnya, Rumah Sakit Swasta Shenglang paling terkenal di Kota Z.

Meskipun Shenglang adalah rumah sakit swasta, seluruh sistem medisnya sangat lengkap, fasilitas medisnya canggih, dan ada banyak tim ahli yang memberikan konsultasi, dan efek pengobatannya luar biasa. Misalnya, departemen bedah darurat trauma rumah sakit mereka pernah merawat korban kecelakaan lalu lintas besar, diberitakan oleh media karena ketahanannya yang sangat baik dan rencana perawatan yang sempurna, yang pernah menimbulkan dampak besar di masyarakat.

Dapat berlatih dan praktik di rumah sakit semacam itu sangat berarti bagi calon pekerja perawat.

Tapi justru karena ini, persyaratan Sheng Lang untuk magang sangat ketat. Dalam beberapa hari terakhir, mereka sama sekali tidak diizinkan masuk departemen. Mereka hanya mengatur beberapa ceramah keperawatan dan meminta mereka untuk bekerja keras. Para siswa yang sangat ingin mencoba sangat kesal.

Dong Dongdong, yang selalu paling tidak sabar, mengkritik pendekatan rumah sakit: "Kami telah berada di sini selama seminggu, dan bahkan departemen tidak akan mengizinkan kami masuk. Aku pikir mereka hanya meremehkan pekerja magang kami!"

"Tidak, itu sama di rumah sakit sekarang, karena takut magang kita akan membunuh orang."

"Sebenarnya menurutku tidak seburuk yang kau katakan. Bagaimanapun, ini adalah kunjungan pertama kita ke rumah sakit. Rumah sakit harus berhati-hati, dan mendengarkan ceramah pengalaman beberapa perawat tua akan sangat membantu kita di masa depan." Xiao Tu membujuk mereka berdua.