10-Cemburu?

33 6 69
                                    

"Aku nggak cemburu. Aku cuma nggak suka ada orang lain yang bikin kamu ketawa selain Aku."
-Devan Anggara.
.
.
.
🐰🐰🐰

"Berlin,tolong ajari aku cara menjadi cowo yang lebih baik,maukah kau mengubah sifatku menjadi orang baik?" ucap seorang cowo itu meyakinkan Berlin.

"Kalau itu mau mu,baiklah aku akan mengubah sifatmu menjadi lebih baik lagi,tapi ada syaratnya!" seru Berlin kepada cowo yang terdiam itu.

"APA SYARATNYA!" isak seorang cowo itu.

"Buatkan sebuah cerita tentang perjalananmu yang akan mengubah sifatmu menjadi lebih baik." ucap Berlin tanpa basa basi pada cowo itu.

"HAH?" isak cowo itu dengan kaget.

Berlin bangkin dari tempat duduknya dan maju beberapa langkah dari cowo itu."Kenapa? Keberatan?"

Cowo itu berdiri menyusul Berlin. Dia berpikir sejenak atas kemauan Berlin."Yaudah aku mau." jawab cowo itu sayu.

"Serius?"

Byurr

Sontak Berlin membuka matanya cepat lalu terbangun dari tidurnya melihat siapa yang menyiramnya dengan air dingin ini.

"Abang!"

Deno tersenyum sinis melihat adik semata wayangnya itu basah kuyup karena ulahnya. Deno meletakan ember itu disamping tempat tidur Berlin dan Deno duduk diranjang itu.

"Rasaiin! Siapa suruh mimpi mulu!" ucap Deno tersenyum sinis memukul lengan adiknya itu.

"Ya ampun bang,ini basah semua ah gila loh kali!" ucap Berlin dengan nada lantang dan beraninya pakai loh-gue.

Deno melihat kearah jam dinding dikamar Berlin."Bego kamu dek,mimpi terosss liat noh udah jam berapa."

Deno menunjuk kearah jam dan Berlin melihat gerakan itu waktu sudah menunjukan jam 6.30 pagi."YA ALLAH BANG KENAPA NGGAK DIBANGUNIN ANJIR!"

"Gimana mau ngebangunin kamu dek. Kamunya aja ngigau mulu!" ucap Deno beranjak dari sana dan pergi keluar dari kamar Berlin.

"Buruan mandi,udah ada yang nungguin kamu tu dek dari tadi." lanjut Deno menampakan wajahnya kembali dan pergi menuruni tangga.

Berlin menatap Deno heran."Hah? Siapa yah? Bodo ah gue mau mandi dulu udah kesiangan ini!!" teriak Berlin histeris sendiri.

🐰🐰🐰

Devan membereskan beberapa bukunya yang berantakan. Devan selalu rapih dalam hal apapun. Dia mengambil buku pelajarannya yang jauh dari meja belajarnya.

Brakk

Devan langsung menoleh mendapat paper bag yang berwarna coklat itu jatuh kelantai. Dia mulai berjalan lalu menunduk mengambil paper bag itu.
Perlahan Devan membuka isi paper bag itu dan benar saja setelah Devan mengeluarkan isinya disana ada berbagai macam barang kenangannya dengan sosok cewek yang dia sayangi setelah bundanya.

Didalam paper bag itu berisi foto-foto kenangannya bersama cewe itu. Yang sedang berpose menggunakan huruf v dan ada pose ketika Devan membopong cewe itu dipantai. Sungguh Devan jadi ingat lagi akan masa lalunya dengan cewe yang disayanginya selama 2 tahun belakangan ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DEAR DEVAN[REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang