Prolog

807 111 12
                                    

Savira Anjani Diningrat, cucu dari Hartono Jaya Diningrat, mantan pejabat daerah dan pengusaha sukses yang disegani. Banyak yang tidak menyukai Savira, pasalnya perempuan itu dianggap menumpang tenar dari nama besar keluarga dikarenakan karir di dunia entertainment yang meroket dalam waktu singkat.

Menyandang status sebagai keluarga Diningrat membuat Savira tidak nyaman. Semua kerja kerasnya seperti tidak dianggap sama sekali, bahkan Savira pun tidak bisa membalas banyak cibiran yang tidak benar yang di tujukan padanya, demi untuk menjaga nama baik keluarga.

"Savira kan numpang tenar sama kakek dan tantenya."

"Padahal keluarga Diningrat semua lulusan universitas ternama, saudara-saudaranya juga lulusan luar negeri S1, S2, bahkan denger-denger kakaknya lagi ambil S3. Tapi dia kok cuma lulusan SMA ya?"

"Perasaan nggak cantik-cantik amat deh, tinggi kaya model yang lain juga enggak."

"Alah paling jual diri sama manfaatin nama keluarganya. Makanya banyak brand pakai dia."

"Dengar-dengar waktu dia di luar negeri karena di buang sama keluarganya. Trouble sih pasti. Udah keliatan!"

Mendengar dan mengetahui cibiran-cibiran seperti itu sudah seperti makanan setiap hari bagi Savira, namun ia tidak bisa membela diri dari semua tuduhan itu. Savira hanya ingin bertahan dan membuktikan pada keluarganya bahwa ia bisa berdiri sendiri tanpa bantuan dari mereka, walaupun tetap saja pada akhirnya nama Diningrat di belakang namanya yang lebih sering menjadi sorotan. Selain bertahan untuk membuktikan pada keluarga besarnya, Savira juga harus bertahan untuk putri sematawayangnya. Maura Khanzania.

"Maura, mama pulang!"

Gadis berusia enam tahun itu berlari menghambur kepelukan ibunya. "Seharian ngapain aja sama mbak Yuli?" Tanya Savira pada putri kecilnya.

Di apartment yang ia beli dengan hasil jerih payah dan sedikit bantuan dari ibunya, Savira tinggal bersama Maura dan juga mbak Yuli pengasuh Maura.

"Main boneka, belajar, sama makan sayur. Maura sudah suka makan sayur mama. Kata mama, Maura bakalan ketemu papa kalau Maura sudah suka makan sayur. Hari ini Maura makan sayur, berarti bisa ketemu sama papa dong? Iya kan mbak Yuli?"

Savira terenyuh mendengar ucapan Maura. "Sabar ya sayang. Nanti kalau Papa pulang, Maura bisa ketemu sama Papa. Oke nak?"

Terlihat raut sedih dari Maura yang membuat Savira segera memeluk malaikat kecilnya itu. Dalam hati ia merampalkan kata maaf pada putrinya, bagaimana bisa Maura bertemu dengan Papanya? Bahkan Papanya pun tidak tahu jika Maura ada. Karena tujuh tahun lalu saat kandungan Savira memasuki usia tiga bulan, Papa Maura harus berangkat ke Jerman untuk menyelesaikan pendidikan dokternya. Hubungan mereka berakhir karena jarak dan waktu.

Dia adalah Jefri Putra Raharja. Papa Maura yang merupakan mantan kekasih dari Savira.

***

Tes ombak dulu yaaaa...hehe

Halo apa kabar semua? Lama banget ya udah nggak update cerita baru..hehe

Sebenarnya ini bukan cerita baru juga sih, tapi karena dulu cuma draft dan baru sampat di tulis sekarang, jadi mohon dukungan untuk klik bintangnya dan juga penuhi kolom komentar, biar aku semangat lagi buat rutin update dan kelarin kasih Savira dan lanjut lagi kisah2 yang lain...

Untuk kenalan sama cast bisa langsung cus follow ig mansegirlstory
Karena tak kenal maka tak sayang, buruan kenalan sama cast her secret di ig mansegirlstory

Jangan lupa untuk klik bintangnya dan komen2 yang banyak biar akunya semangat lanjut dan nulis...
Vote dan komennya gratis kok 🤭
Di tunggu yaaaa!!!!

Her SecretWhere stories live. Discover now