Awal Mula

290 34 10
                                    

Disclaimer!

Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

●●●

●●●

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Apa yang kau tunggu? Melompatlah"

"Hikss...hikss...tidak... tidak"

"Lompat"

"Hikss...hiksss..."

"Lompat"

"Hikss....hikss...."


Walau wanita itu sekuat tenaga menolak, namun tubuhnya mengkhianati. Langkah terseok itu terus berjalan mendekati pagar pembatas.

"Hiksss...kumohon lepaskan aku....aku tidak ingin mati. Hiksss....hiksss..."

"Lompat"

Sekeras apapun wanita itu memohon dan mencoba menahan tubuhnya. Tak akan pernah membuahkan hasil. Ada kekuatan yang lebih besar tengah menguasai dirinya, membuat ia kehilangan kendali atas dirinya sendiri.

"Ucapkan selamat tinggal."

BRAK!

"AKHHHH!!!!!!!"




One Year later...

"Soojung, ingat! kau harus membawa jimat ini kemana pun. Arwah itu tidak akan mendekatimu jika kau membawanya"

"Baik nenek, jangan khawatir. Bukankah, aku sudah berhadapan dengan banyak arwah selama ini?"

"Iya ibu. Jangan terlalu khawatir, soojung sudah biasa menghadapi mereka"

"KAU INI! Bukankah sudah kukatakan? Kali ini bukan arwah biasa, dia itu roh jahat. Bagaimana bisa aku tenang, saat cucuku sedang dalam bahaya"

"Nenek, aku mengerti. Aku akan selalu membawa jimat ini kemana saja. Bahkan saat mandi dan tidur aku akan terus membawanya bersamaku"

"Tentu saja! Kau harus membawanya bahkan kekamar mandi sekalipun. Aigooo... kenapa kau harus memilih kampus itu eoh? Apa tidak bisa kau memilih tempat lain? Kampus itu memiliki aura jahat yang kuat"

"Mian. Aku bahkan telah mencoba ditempat lain. Tapi tak ada satupun yang lolos, aku bahkan bingung kenapa hanya tempat itu. Padahal jika dibandingkan yang lainnya, kampus itu lah yang paling sulit dimasuki"

"Ya ampun! Sudah waktunya! Ayo cepat soojung sebelum kau ketinggalan kereta!"

Seru ibu soojung, sambil mengedipkan matanya memberi kode pada putrinya untuk segera pergi.

MEREKA YANG TAK TERLIHAT [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang