Misi Pertama

59 14 9
                                    

Disclaimer!

Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama, tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

 Jika ada kesamaan nama, tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Soojung Pov

Entah apa yang ada diotakku saat ini. Jika nenek sampai mengetahuinya, aku yakin ia tidak akan segan-segan mengirimkan kutukan agar rambutku menjadi botak hingga aku tak mau keluar rumah karena malu. Tapi nenek tak ada disini, kami berjauhan. Dia tak akan tiba-tiba muncul dihadapanku, dan membuatku malu seperti masa SMP dimana aku menggunakan kutukan untuk mengerjai seseorang yang sangat kubenci dan malah berakhir dengan aku yang dikutuk nenek buang angin saat kelas tengah hening.

Ah benar! Aku juga tidak sedang menyalahgunakan kekuatanku. Hanya mencoba membantu seseorang, perkerjaan mulia. Seperti nenek.

Tapi nenek bisa merasakannya, bagaimana jika iya membaca auraku dan tahu aku menggunakan kekuatan?

Tidak, nenek sibuk. Permintaan ritual tengah banyak, dia tak punya waktu hanya untuk membaca auraku.

Ayolah, soojung!

Jangan ragu, ini semua juga untuk keselamatanmu. Jika pria itu benar-benar menyebarkan rekamannya, maka kau akan berakhir mengenaskan seperti sebelumnya. Tak ada lagi tempat untuk lari. Kau hanya perlu bergabung dengan mereka dan rahasia ini akan terkubur selamanya. Selesai.

Drrtt... drttt..

Getaran ponsel, menyentakku yang sejak tadi diam melamun didepan sebuah pintu besar.

From: Sehun

Kau dimana?

Huft!

Tak ada pilihan lagi, aku harus menghadapinya.

Tok tok tok

Setelah tiga ketukan, aku mendorong pintu dihadapanku pelan berusaha tak menimbulkan suara yang berarti. Tapi percuma, aku kini menjadi pusat perhatian. Tentu saja, aku adalah orang yang mereka tunggu sedari tadi.

"Soojung!" Seulgi yang pertama menyapa dan menghampiriku. Bisa kulihat wanita itu sangat berbinar melihat kedatanganku yang tentu saja membawa berita yang ia tunggu-tunggu sejak kemarin.

"Kami semua sudah menunggumu, kupikir kau tersesat. Heheheee" tawa pertama seulgi, sejak tawaran yang ia lontarkan kemarin dan membuat raut tegang terus menghiasi wajahnya.

"Ya, aku berusaha mengingat jalannya." Dustaku.

"Oke, karena semua sudah berkumpul aku akan menjelaskan misi kita kali ini" perhatianku beralih pada suara familiar yang akhir-akhir ini sering kudengar. Sehun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MEREKA YANG TAK TERLIHAT [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang