[Seorang readers sejati akan tau cara menghargai kerja keras author]
.
.
.
.Hari ini aku sekolah seperti biasa, menjalani aktivitas yang menyenangkan. Kadang sesekali mendengarkan lagu mellow saat berjalan.
Aroma pagi yang indah, aku kini sedang menunggu buss untuk ke sekolah.
Tapi terlihat sebuah motor berwarna hitam besar tiba-tiba stop di depanku. Tak lama orang itu pun membuka helmnya.
Eh? Dia?
"Hay? Mau gue antar," ucap Chanyeol dengan senyum menggodanya.
Aku langsung mendengus kasar "Ihh ... apaan sih, gaje banget."
"Lah? Orang antar gak mau, padahal ini demi kebaikan lo"
"Kebaikan? Lo bilang hanya antar itu kebaikan, gak! Makasih atas tawaran anda tuan Chanyeol"
"Oh baik" Chanyeol langsung menjalankan motornya dan memakain helm "btw di jalan sana ada perbaikan jalan, jadi mungkin buss gak jadi lewat sini." Chanyeol langsung menjalankan motornya sambil ngebut.
Aku kurang percaya dengan perkataannya, tapi agak sedikit bimbang, apa lagi kalo yang di katakan Chanyeol benar.
Dan sudah 3 menit aku menunggu buss, namun tak datang-datang.
Aku langsung mengacak mukaku "Gue terlambat astaga."
Aku terpaksa berjalan, walau sebenarnya agak kesal karna telat mempercayai preman itu.
Aku langsung berfikir kenapa dia bisa melewati jalan itu? Akhh .. aku bisa-bisa frustrasi hanya dengan mengingatnya.
Setengah perjalanan telah ku lewati, kini mataku tertuju pada sebuah motor hitam. Dan aku tahu siapa pemiliknya.
Kringg!
Aku masuk kedalam sebuah restoran, lalu mataku menangkap sang tuan motor. Atau lebih tepatnya Chanyeol yang lagi asik memakan Sandwichnya.
"Lo kenapa masih di sini?"
"Ohok--ohok--ohok" Chanyeol kaget dengan kedatanganku hampir terselek. Namun cepat-cepat aku mengambil minuman untuk memberinya.
"Hah-hah-hah" kini Chanyeol menetralkan nafasnya serta posisi duduknya.
Aku hanya bisa tertawa kecil, ya kali bisa liat preman yang hampir kehilangan nyawanya.
"Bisa gak sih, gak usah ngejutin. Kaget tau"
"Eh? Emang lo gak pernah kagetin gue gitu?"
"Ohok-- tapi gue gak kek lo yang muncul kek setan"
"Lo memang bukan setan, tapi kek penguntit"
"Dih, lo udah dapet gak bussnya." Kini Chanyeol mengambil sisa sandwichnya dan mulai memakannya.
"Gak! Puas lo!"
"Lah ... kok ngeggas sih, gue kan nanya"
"Bilang aja lo buat gue supaya gak percaya ama lo"
"Heeh, lo aja yang gak percaya ama gue,"
"Lo!""
"Lo!"
Brakkk!!!
Kami berdua langsung di tendang keluar dari sang pemilik toko karna mengganggu pelanggang.
Chanyeol pergi menuju motornya dan aku mengikutinya dari belakang.
"Ngapain lo?" Tanyanya.
"Ikut"
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Rose [ON GOING]
Teen Fiction[FOLLOW] "Berawal dari keterlibatan, hingga terjebak di dalam permainan yang akan menyatukan dua hati."