[Seorang readers sejati akan tau cara menghargai kerja keras seorang Author].
.
.
.Pagi ini kami semua mulai beraksi karna sudah mendapatkan bukti yang jelas, yakni teman sekelas kita Naeun.
"Lo yakin dia sekelas ama kita?" Tanya Lisa.
"Iya, dia kurang menonjol disini, tapi sering dapet peringkat 1, bisa di bilang di cupu," ucap Rose.
"Makanya, liat-liat murid bertalenta dikit Lisa, hidup lo kek gada beban astaga," ucap Jisoo.
"Buat apa liat ranking, kalo pada akhirnya nama gue gada di dalamnya," kata Lisa.
Jisoo langsung melayangkan tangannya dan mengusap wajah Lisa, "makanya kalo lagi belajar itu, jangan bolos."
Rose hanya bisa tertawa kecil, walau pemikirannya tidak terlepas dari Naeun, dan pasti ada udang di balik batu.
"Gak usah khawatir," ucap Jennie menenangkannya. Rose hanya tersenyum dan mengangguk.
Irene dari jauh hanya bisa senyum sinis, sedangkan Chanyeol meliriknya dengan tajam.
"Teknik lo bagus yah," ucap Chanyeol.
Irene berdecih "Masih sedikit, gue belum keluarin sepenuhnya."
"Gue tunggu, sampai kapan lo bisa bertahan"
"Gue? Jangan melucu, gue bertahan ampe akhir, dan melihat lo berlutut untuk meminta ampun"
"Baiklah, kita lihat sampai akhir aja"
Pak guru pun datang, dan kelas kami pun mulai belajar, walau Naeun sempat datang terlambat.
Mereka terpaksa menunggu sampai bell istirahat untuk mempertanyakan kejadian ini.
.
.
.Kringgg!!!
Semua anak-anak mulai berhamburan keluar kelas, mereka mulai menyusul Naeun dari belakang hingga sampai ke kantin.
Dan akhirnya Rose berhasil mencegahnya di depan pintu masuk kantin.
"Ada apa?" Tanyanya.
"Gue pen bicara sesuatu, tapi jangan di sini," jawab Rose.
"Emang apaan? Bilang aja di sini," ucapnya.
Rose menghela nafas kasar "ini tentang poster yang di madding."
"Gu--gue gak tau, po--pokoknya gue gak terlibat, paham!"
Naeun langsung dengan cepat melepaskan tangannya dari Rose, lalu berjalan masuk ke kantin.
"Na"
"Na"
"Na!!" Teriak Rose dan langsung kami semua menjadi pusat perhatian.
"Apa lagi!"
"Gue butuh penjelasan lo, hanya sekali ini saja," ucap Rose.
Naeun memutar matanya dengan malas "Udah gue bilangkan, gue gak tau apa-apa!"
"Na, pliss ... gue udah punya buktinya, dan terserah lo mau ngaku apa tidak, tapi gue butuh penjelasan lo," ucap Rose
"Tinggal jelasin apa susahnya sih," kata Lisa yang geram dari tadi.
Rose langsung berjalan mendekat ke arah Naeun, lalu dia menarik tangannya untuk keluar kantin.
Namun Naeun menepisnya dengan hebat dan membuat tangan Rose terpental jauh.
"Gue gak tau apa-apa, lo budek yah!" Teriak Naeun.
"Lo mau jujur, apa kita kasih bukti biar lo malu di depan umum," ucap Jennie yang sudah gak sabar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Rose [ON GOING]
Teen Fiction[FOLLOW] "Berawal dari keterlibatan, hingga terjebak di dalam permainan yang akan menyatukan dua hati."