[Seorang readers sejati akan tau cara menghargai kerja keras seorang Author]
.
.
.
.☆Author Pov☆
Suasana mulai ricuh, entah kenapa belum ada satu pun guru yang datang menangani masalah ini.
Brakkk!!
Lisa memukul meja belajar Irene dengan kuat, sedangkan gadis itu hanya memandang Lisa dengan tatapan dinginnya.
"Lo kan yang buat berita di papan madding itu?" Tanya Lisa.
Irene langsung tersenyum sinis "kalau gue bilang itu bukan gue? Lo percaya?"
Lisa langsung mendecih dan akhirnya tatapan matanya berubah "Siapa lagi kalau bukan kau b*ngsat."
"Santai aja, lagian lo marah-marah pun itu bukan perbuatan gue," ucap Irene dengan santai.
"Kau!" Lisa mengangkat tangannya dan siap menampar, namun di tahan oleh seseorang.
Dan ternyata adalah pak guru, entah kenapa pak guru harus datang sekarang? Padahal anak-anak di Aula benar-benar lagi ricuh.
"Ada apa ini? Kenapa main tampar?" Ucap pak guru.
"Pak--"
"Sudah-sudah, cepat duduk di tempat kalian, bapak gak mau dengar keributan lagi!"
Lisa langsung menatap tajam wajah Irene yang sedang tersenyum sinis lalu menatap tajam Lisa balik.
"Pak kenapa gak lerai anak-anak di Aula? Padahal sebelun ke kelaskan, bapak harus melewati aula?" Tanya Lisa.
"Ah, hmm ... itu bapak dari toilet."
"Toilet? Padahalkan ada toilet guru, Ngapain harus ke pake punya murid?"
Pak guru yang Skakmat dengan pertanyaan Lisa membuatnya tak bisa mengangkat bicara.
Lisa walau bodoh dalam pelajaran, tapi dia benar-benar salah satu siswa yang paling teliti.
Dia pun menatap Irene dengan tajam, sedangkan yang di tatap pun menatap kembali sambil tersenyum.
Lisa pun terpaksa keluar untuk mengecek keadaan, walau dia sudah menetapkan Irene sebagai tersangka dengan kadindat terkuat.
Sampai di luar pun dia menatap Rose yang sudah lemas dan menangis di dadanya Chanyeol.
"Ada apa ini?"
Sebuah pertanyaan yang membuat semua tatapan tertuju pada orang itu.
"Ah? Ketua Ossis"
"Syukurlah ketua Ossis sudah datang"
"Kyaaa! Jaehyun datang sebagai pahlawan"
Berbagai teriakan maupun pembicaraan saat Jaehyun dan namun matanya tertuju pada madding sekolah.
Matanya terkejut saat melihat berita itu dan akhirnya dia melihat Rose yang tengah nenangis di pangkuan Chanyeol.
Jaehyun dengan cepat menarik tangan Rose dan memeluknya dengan erat.
"Kau gak apa-apakan Rose?"
Rose yang sedang nangis berat cuman bisa mengangguk dia tak kuat untuk membuka mulutnya.
Namun betapa kagetnya semua orang, saat Chanyeol kembali mengambil Rose dari pelukan Jaehyun.
"Gue yang bakal nenangin Rose!" Ucap Chanyeol sarkas.
"Cih ... lo siapa!?"
Kini suasananya tambah runyam, Chanyeol dengan Jaehyun saling melemparkan tatapan tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Rose [ON GOING]
Teen Fiction[FOLLOW] "Berawal dari keterlibatan, hingga terjebak di dalam permainan yang akan menyatukan dua hati."