akhir.

27 11 4
                                    

"eh sini aku bantu"

"eh makasih"

Rizki membantu mengangkat meja bersama putri, pekerjaan yang berat akan ringan jika dikerjakan berdua.

"btw bukannya kamu tadi di suruh nyapu halaman ya?" tanya Putri.

"yaa soalnya aku mau bantuin kamu, masa perempuan disuru angkat meja sendirian"

"yee ngomong aja mau deketin aku kan?"

engga kook Rizki menjawab dengan malu-malu, dirinya sangat heran mengapa putri menanyakan hal itu? apa ada orang lain yang memberi taunya.

"jangan bohong ah aku tau sendiri, aku perhatiin kamu kalau pulang pasti nunggu di kursi deket gerbang sampai aku pulang kan? terus juga aku denger dari temen-temen ku"

Rizki memberanikan diri mengatakan yang sejujurnya pada putri
"ehumm, jujur nih ya sebenernya aku suka ma kamu, maaf kalo yang aku lakuin tu ngeganggu kamu."

"iya aku maafin, tapi nih ya kalau suka sama seseorang tuh di ungkapin langsung jangan di pendem trus deketinnya secara gentle to jan diem diem"

entah kenapa suasananya berubah menjadi sangat tegang, dengan mengumpulkan semua keberaniannya Rizki mengatakan "mau engga kamu jadi pacarku?"

sini mana tanganmu kata Putri sambil menarik tangan kanan Rizki, ia menyatukan jari kelingking nya dengan Rizki yang membentuk simbol perjanjian.

"janji sama dirimu sendiri, kalau kamu beneran sayang sama aku kamu ga bakal selingkuh, jangan deketin cewek lain. aku mau kok" jawab Putri dengan ekspresi yang bahagia, Rizki benar-benar senang, sangat sangat senang rencananya berjalan sangat sangat mulus.

24 Juli 2017.
mereka mulai berpacaran.




Masa Pertama: jadian.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang