Hari-H

31 14 0
                                        

"Rizkii ya Allah nak bangun heeh"

"Iya nunggu lima menit lagi", kata nya sambil melihat ke arah jam weker miliknya.

Rizki pun terkejut melihat sekarang sudah pukul delapan pagi. "Ini kenapa si jam nya ga bunyi lagi ish mana sekarang Hari-H lagi", hal itu membuat ia merasa sangat kesal bagaimana tidak peraturan di sekolah nya sangatlah ketat!.

Tanpa berpikir panjang Rizki pun berlari menuju kamar mandi dan kemudian bersiap siap untuk berangkat sekolah.

-----

"Rizki kamu kenapa jam segini baru datang ke sekolah?" Tanya pak penjaga sekolah pada Rizki, ia berperawakan tinggi besar menghalangi tepat di hadapannya.

Sontak hal itu membuat Rizki tertekan, ia tak bisa mengatakan sepatah kata pun kepada penjaga sekolah.

"uh anu pak"

"APA?" jawabnya sambil menggertak, ia membuat Rizki menjadi sangat takut.

"mmaaf pak say-"

"selamat pagi pak!"

Tiba-tiba perkataan Rizki terpotong, "huh?" Katanya sambil mengangkat kepalanya perlahan, "bukannya itu Maryam ya?, Ia kenapa bisa selancang itu pada pak penjaga?" Tanya nya di dalam hati.

"owh Rizki apa yang kamu lakukan disini?, Yuk masuk nanti keburu telat lomba loh" katanya sambil mengajak Rizki, "eh kenapa tadi langsung dibolehin masuk?" Tanya Rizki ke padanya.

"hahaha" jawab Maryam sambil tertawa, ia menjelaskan bahwa sebenarnya pak penjaga sekolah itu sangat baik pada pelajar perempuan dan oleh sebab itulah mengapa ia diperbolehkan masuk dengan mengajak Rizki.

"Yam kamu ikut lomba ngga?"

"Riz lu suka Ama Putri kan?" Maryam membisiki telinga Rizki

Eh dari mana ia bisa mengetahui kalau Rizki menyukai Putri? Hal itu sangat aneh kalau ia bisa mengetahui nya.

“EH engga kook cuma perasaan mu aja, btw aku harus siapin buat lomba karena aku panitia yaudah bye yaaa"

Rizki meninggalkan Maryam dengan tergesa gesa, malu sekaligus kaget kalau temannya bisa mengetahui hal itu.

-----

Sampai di kelasnya ia melihat teman temannya sudah bersiap-siap untuk lomba.

Bergegas pergi ke dalam kelas dan berlari ke kamar mandi untuk ganti baju, di setiap ada kegiatan lomba ataupun acara apapun di perbolehkan memakai baju bebas, ia memakai setelan baju hitam dan

“bro sekarang udah mau lomba apa ni?" Tanya Rizki kepada temannya, ternyata ia sudah tertinggal satu acara yaitu lari estafet.

“yaah" keluhnya di dalam hati, tapi ia hanya tertinggal satu acara masih banyak acara selanjutnya yang akan meriah.

“temenin keluar yok bro kita liat-liat orang yang lomba" ajak Rizki ke temannya.

—————

“bro lu kok bisa telat sih?" Tanya temannya.

Langsung aja Rizki menceritakan semuanya kepada temannya, tetapi di tengah cerita pandangan Rizki terpaku pada satu orang yang tidak sengaja ia lihat.

“anjir cantiknya" kata nya di dalam hati, ia baru saja melihat bidadari surga turun di sekolahnya. Walaupun dengan pakaian yang bisa dibilang biasa-biasa saja tetapi jika menyatu pada pemakainya akan terlihat spesial.

Selama Rizki memikirkan hal itu, hanya bisa melihat ia terpaku menatap perempuan itu.

“Broo.. psst woi" bisik temannya, hal itu tak mempengaruhi Rizki sedikitpun, pandangannya tetap terpaku pada perempuan itu.

Dengan tak tanggung-tanggung temannya  memukul pundak Rizki dengan cukup keras. “aww sakit anjir, lu ngapain si mukul gua" kata Rizki dengan nada kesal.

“lu demen kan sama si Putri" bisik nya sambil menyenggol senggol pinggang Rizki.

Sontak hal itu membuat nya malu, karena tak ingin temannya mengetahui kalau ia menyukai Putri, Rizki langsung mengubah arah pembicaraan dan mengajak temannya ke kantin.

—————

Lomba berjalan sangat lancar, laporan cuaca di stasiun televisi yang menunjukan hari ini akan sepenuhnya cerah benar-benar terjadi.

Hari ini termasuk hari spesial bagi anggatan Rizki, tahun terakhir belajar di sekolah dan juga banyak nya tugas menumpuk di sela sela kegembiraan ini.

Termasuk Rizki juga!, Dikarenakan acara ini ia dapat melihat bidadari surga di sekolahnya. Jujur ia sangat lah cantik tak bisa di gambarkan melalui kata-kata.

—————

Waktu cepat sekali berlalu, tak terasa sudah di pengunjung acara. Lomba ini ditutup dengan nyanyian lagu campursari, semua siswa sangat bersemangat!! Ada juga sekumpulan siswa yang menyalakan smoke bom warna warni dan itu menghiasi langit sekolah

Di tengah keseruan teman-teman yang sedang bernyanyi, pandangan Rizki terfokus pada Putri. Ia merasakan kebahagiaan dalam hati nya tak bisa di utarakan dengan kata-kata.

“Bro, sekarang gua paham lu bener bener cinta sama Putri, kalo gitu kenapa ga Lo samperin dia dan ungkapin perasaan Lo?"

"Ya gimana sih ya, gua harus pdkt nya tuh pelan-pelan jangan asal langsung tembak, buat dia tau kalo gua suka Ama dia trus buat dia nyaman"

Rizki tak ingin tergesa-gesa untuk mendapatkan hati Putri, ia ingin putri mengetahui bahwa cinta nya tulus dalam hati.

“iya sih emang, gini nih nanti kan lu pulangnya agak sore gara-gara harus ngeberesin acara ini kan? Nah momen itu lu manfaatin buat bisa lebih Deket sama si Putri" Naufal memberi saran ke Rizki, ia hanya ingin Rizki bahagia dengan Putri walaupun ia tau bahwa sejujurnya dirinya juga menyukai Putri.

“Iya lah bro, btw thanks ya udh nyemangatin gue pastinya kok".

Naufal tak membalas perkataan Rizki dan hanya menunjukkan senyum kecil kepadanya.

—————

-

to be continued.




Masa Pertama: jadian.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang