KEINDAHAN

75 26 2
                                    

Kringgg

Jam berdering menunjukkan alarm pukul 05.00 pagi yang sudah kupasang kemarin. Sekujur tubuh masih melekat di atas kasur, mencoba membuka mata dan mengumpulkan kesadaran untuk bergegas meninggalkan mimpi.

Buru-buru aku segera bersiap dan menuju ruang makan. Disana sudah ada ibu. Ia sedang menyiapkan beberapa menu sarapan pagi ini.

"Tadi malem insom lagi?" aku hanya mengangguk mengiyakan pertanyaan ibu.

Ibu langsung menyodorkan secangkir kopi tepat di depanku, "ibu cenayang banget gak sih?" katanya dan tertawa kecil.

Aku membalasnya dengan tersenyum, "ikatan batin kali."

"Masih muda pagi-pagi udah minum kopi, kayak orang tua" sahut ayah dan ikut bergabung.

---

Tak terasa sudah pukul 06.00, aku berangkat sekolah dengan diantar oleh orang tuaku, suasana jalan raya di pagi hari sangatlah nyaman, hembusan angin pagi seakan menyentuh kulitku dengan lembut, tak banyak kendaraan yang lalu lalang dikarenakan sekarang masih jam 6 pagi.

---

Sesampainya di sekolah, ia langsung bergegas masuk ke kelas barunya.

Muhammad Rizki Eka, atau yang lebih dikenal dengan panggilan Rizki seorang remaja yang sedang mencari jati dirinya dan menikmati masa hidupnya sebagai pelajar.

"yo, sekelas lagi kita" sapa temannya.

"yoi bro, eh btw gimana liburan Lo?"

"biasalah rebahan wkwk".

"owh hehehe".

btw ini temenku namanya Raditya Naufal , biasa dipanggil Naufal di sekolah ia dijuluki tukang rebahan, karena sifat malasnya dan kebiasaan rebahan santuy di kelas

"eh bro udah jam segini nih" kata Naufal sambil menunjukan jam tangannya.

"lha terus kenapa kalo udah jam segini?"

"ish tu liat di lapangan udah pada baris, ayo ah" ajak Naufal sambil menarik tangan ku.

"iya-iya ah Fal"

---


"hemm" menarik napas panjang ketika upacara penyampaian kepala sekolah, seperti biasanya kepala sekolah kami ketika berpidato ataupun penyampaian singkat lamanya minta ampun, kyk nunggu telor netes jadi ayam.

Tengok kanan tengok kiri, melamun.

Tetapi tanpa sadar mataku terfokuskan oleh sesuatu, sesuatu yang indah, cantik, menawan. Seketika aku terdiam terpana melihatnya, sudah 2 tahun aku di sekolah ini tapi tidak tau ada murid se begitu cantiknya di sekolahku.

Waktu terasa terhenti, detak jantung yang mulai tak terkontrol, mataku terpesona memandanginya, hati ku seraya berkata "dapatkan dia"

"bro, lu diem aja dari tadi" tanya Naufal sambil menepuk pundak ku

Sontak aku pun kaget, "apa sih bro, gua lagi capek aja nih semalem habis nge-gym" mulutku berkata seperti itu, tetapi hatiku berkata lain, "ish ganggu banget nih anak orang, lagi enak-enak gini dasar perusak suanana".

"oowh gitu, btw ni udah hampir sejam astaga"

"ha? Lu enak ketutupan bayangan gedung, gua? Ni panas-panasan aja ga ngeluh dasar lemah" ejekku ke Naufal, hmm emang tukang rebahan ga kuat berdiri lama-lama.

Tapi apakah ini yang namanya cinta pandangan pertama?

Chapter_01.

Masa Pertama: jadian.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang