Get A Hold of Yourself, Princess!

895 122 26
                                    

Rabu malam... Hinata keluar rumah tanpa memberitahukan kepada siapapun. Tujuannya adalah salah satu bar elite di Tokyo, Andaz Tokyo Rooftop Bar.

Rabu malam ini, bagi Hinata secara pribadi adalah kesempatan terakhir untuk tidak menyenangkan Itachi. Hinata tahu ini salah, ia merasa gila, tapi Hinata entah kenapa merasa kesal dan benci bila suami sialannya itu nantinya akan mendapati dirinya masih murni, polos, dan belum 'buka segel'.

Ya, Hinata masih perawan. Sejak berpisah dari Itachi Hinata tidak pernah mengizinkan lelaki manapun masuk lagi ke dalam kehidupannya. Ia masih trauma. Perpisahan dengan Itachi saat itu sangat menyakitkan. Banyak yang dilakukan Hinata untuk melupakan sakit hatinya saat itu, tapi bermain dengan pria bukan salah satunya.

Jika tahu bahwa selama ini Hinata menjaga diri dan hati hanya untuk dimiliki kembali oleh monster itu... Hah! Mengesalkan! Itachi tidak akan ia biarkan mendapat kehormatan sebagai pria pertamanya! Malam ini, Hinata akan melepas keperawanannya... dengan pria asing...

Hinata mengurut pelipisnya. Gila... Iya Hinata gila. Gara-gara Itachi ia jadi gila begini... Tapi apa salahnya? Hinata ingin bersenang-senang sebelum Itachi pulang dari perjalanan bisnisnya dan mengikatnya di hadapan banyak mata.

Hinata menenggak cocktails yang di pesannya. Kemudian memesan lagi.

Apa yang harus ia lakukan sekarang? Rencananya adalah ia harus menemukan seorang pria yang tertarik padanya.

Hinata mengedarkan pandangannya. Di bar elite begini yang hanya berisi puluhan orang saja... Dia mau minta bantuan one night stand dengan siapa? Kebanyakan eksekutif yang ia lihat juga sudah membawa wanita disampingnya. Memang ia sudah gila...

Hah~ sudah tiga gelas dan menuju gelas keempat. Tapi pria yang tepat belum ditemukan. Apa memang tidak ada pria yang tepat untuknya di dunia ini? Lagipula kenapa sih dari tadi tidak ada pria yang mencoba mendekatinya? Hei ada gadis muda lajang lho di sini... Masa tidak ada yang tertarik sedikit pun?

Eh tunggu, dia sebenarnya kan tidak lajang lagi... Tapi itu tidak penting, yang penting kenapa Hinata tidak ada yang mendekati? Apa dia kurang seksi ya? Hinata rasa ia cukup menarik, terbukti dengan Itachi yang sering menciumnya. Kenapa ia teringat Itachi lagi sih?

Padahal Itachi itu pria jahat. Gara-gara dia kan Hinata sekarang ada di sini dengan rencana untuk bertindak amoral. Hinata mulai menangis. Benci...! Dia sungguh benci Itachi.

Melihat Hinata yang tiba-tiba mulai menangis, si bartender mulai ragu-ragu saat menyerahkan gelas kelima Hinata. Ia melihat Hinata juga mulai gelisah dengan pandangan mata yang tidak fokus.
"Nona, maaf saya tidak bermaksud menyinggung, tapi nona bersama dengan siapa?"

Hinata mengangkat kepalanya yang bersandar pada tangannya.
"Sembarangan. Aku tidak sendirian. Aku bersama seorang pria lho. Aku bisa menemukan pria itu. Dia ada di..."

Coba Hinata ulangi sekali lagi. Hinata di sini dengan siapa? Dan apa sih yang sebenarnya ingin ia lakukan di bar super elite ini? Jika memang Hinata benar-benar niat untuk melepas keperawanannya kesempatan mungkin akan lebih banyak jika ia pergi ke pub untuk para lajang di luar sana yang lebih banyak dan bebas pengunjungnya. Atau ia bisa menelepon gigolo panggilan. Sudah pasti beres tercapai niatnya dan ia tidak perlu duduk kebingungan sambil minum-minum sendirian di sini.

Jadi kenapa ia kemari sendirian? Mungkin memang sebenarnya Hinata tidak mau. Tidur sembarangan dengan orang lain tanpa perasaan cinta... Walaupun untuk menyakiti Itachi...

Tidak. Sepertinya Hinata tidak bisa. Ini ide gila dan ia harus segera pulang. Hinata tiba-tiba berdiri yang malah mengakibatkan ia terhuyung hampir jatuh.

This Black LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang