"Apa Salahku"🎶

428 47 9
                                    


"Apa salahku? Kau buat begini"
"Kau tarik ulur hatiku hingga sakit yang ku rasa"
"Katakan yang sebenarnya"
"Jangan mau tak mau seperti ini"


"Tiara.... titi... bangun nak, ayok bangun nak ini udah jam 6 loh.." terdengar jelas teriakan sama mama dari luar kamar yang membuat ingatannya sedang bersama sahabatnya buyar begitu saja.

Ya, jadi itu semua hanyalah mimpi indah yang mengandung rasa kangen pada sahabatnya itu. Karena terusik akan teriakan sang mama, ia merasa kesal. Ia ingin bermimpi saja terus agar bisa bersama-sama dengan sahabatnya itu.

"Hufft.. ternyata cuma mimpi" omelnya dengan sedikit rasa kesal lalu terdiam beberapa detik dan beberapa detik kemudian ia melukiskan bulan sabit terbalik atau lebih tepatnya senyum di wajahnya itu. Ia tersenyum dan berharap kepada Tuhan dengan kehadiran mimpinya ini sebagai pertanda bahwa ia dan sahabatnya itu akan dipertemukan kembali.

Sebelum bergegas untuk mandi, terlebih dahulu Tiara membereskan tempat tidurnya hingga rapi barulah ia bergegas mandi untuk berangkat sekolah. Setelah Tiara selesai mandi dan beres akan perlengkapan sekolah, Tiara keluar dari kamar dan turun ke ruang makan untuk sarapan bareng keluarga tercinta.

"Pagi pa, ma.." ujarnya dengan semangat pagi sambil mencium kedua pipi orangtuanya.

"Pagi sayang" balas papa dan mamanya

"Tumben kamu semangat begini sayang?" Tanya Dinda kepada Tiara.

"Gapapa dong ma, kan bagus, ya kan pa?" Tanya Tiara kepada sang papa sambil meminta pembelaan kepada sang papa.

"Iya-iya bagus, tapi lebih bagus setiap hari, bukan karena hari ini aja" jawab sang papa sambil ada penekanan.

"Oh iya Ti, nanti kamu bareng papa ya, mama mau pergi ke rumah teman mama untuk arisan. Gpp kan pa, Ti?" Tanya sang mama.

"Titi sih terserah papa, kalau papa bisa yah titi mah ayuk aja. Gimana pa, bisa nggak?" Jawab Tiara untuk sang mama dan sekaligus memastikan sang papa.

"Bisa bisa kok, papa hari ini santai kok masuknya" jawab Budi untuk anak dan istri tercintanya.

Setelah 15 menit sarapan bersama sambil mengobrol singkat, saatnya Budi dan Tiara bergegas dari tempat makan untuk berangkat kerja dan ke sekolah.

"Yaudah Ti, udah habiskan sarapannya, yuk kita berangkat biar nggak kena macet nantinya" ajak sang papa kepada Tiara.

"Udah kok pa, yuk.. mah kita berangkat ya" ujar Tiara tak lupa menyalami mamanya.

"Yaudah kalian hati-hati yah" jawab sang mama sambil menyambut Tiara dan menyalam Budi.

Jarak rumah Tiara dan sekolahnya sekitar 2 km saja dan dapat ditempuh dengan waktu 15 menit saja, namun karena mereka tinggal di kota sehingga kepadatan kendaraan tidak dapat terelakkan lagi sehingga mereka memerlukan waktu 25 menit untuk sampai di sekolahnya.

Selama perjalanan menuju sekolah Tiara dengan papanya saling mengobrol sambil bercanda ria dan mereka berhenti karena lampu merah. Papa Tiara melihat sesosok laki-laki yang tak asing bagi mereka dan ia mencoba untuk meyakinkannya kepada Tiara.

"Ti... Ti... itu bukannya sahabat kecil kamu?" Tanya Budi.

"Siapa pa?" Tanya Tiara balik.

"Itu, kalo nggak salah namanya Sa...." Tunjuk Budi sambil mengingat nama sahabat kecil Tiara.

"Samuel pa? Mana?" Tanya Tiara kembali.

"Nah iya Samuel, itu ehh..." ucapan papa Tiara terputus karena Samuel dengan mengendarai Sepeda Motornya yang besar telah berlalu dari tempat itu dan lampu pun sudah hijau.

Timeless MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang