"Sanggupkah kau dan aku memulai kembali
Merangkai hati yang hancur berkeping-keping
Sanggupkah kau berjanji 'tuk tetap di sini
Menjaga hatiku
Bila kembali tak ingin pisah lagi"
🌅🌅🌅🌦🌦🌫🌫Seiring berjalannya waktu, warna-warni di langit pun mulai berganti yang tadinya berwarna kuning membakar kini berganti menjadi warna gelap yang dingin dan warna di langit sekarang seharusnya adalah jingga memikat bukan warna gelap dingin ini. Namun, sepertinya sang pencipta ingin membasahi kembali alam semesta setelah panas yang membakar seluruh isi bumi.
Sedari tadi para penghuni sekolah Jaya Bakti sudah pada berpulangan dan hanya menyisakan dua insan manusia yang berbeda alasan mengapa mereka belum pulang ke rumah masing-masing.
Insan pertama, yaitu gadis cantik, putih dan kelihatan lemah lembut yang sedang menunggu jemputan di halte depan sekolah. Ia tadi sudah diajak bareng oleh teman-temannya namun ia menolak dengan alasan nanti di jemput akan tetapi jemputannya belum juga datang ditambah lagi hujan yang tiba-tiba datang dan ia lupa membawa jaket sehingga saat ini gadis itu merasa kedinginan dan ini udah 1 jam lebih ia menunggu jemputannya.
Disisi lain, ada pria dingin dengan baby face nya menunda pulangnya karena melihat orang yang pernah mengisi hari-harinya sedang menunggu sendirian. Tadinya dia berada di perpustakaan dan jam perpustakaan pun sudah habis dan ia jadi murid terakhir yang pulang. Satu jam sudah ia memperhatikan gadis itu namun belum juga ia dijemput, bosan dengan keadaan yang ada dan gadis itu terlihat kedinginan ia memberanikan diri untuk mengantar gadis itu pulang ke rumah dan untung saja ia membawa mobil hari ini.
"Cepat masuk"
"Ehh..." kagetnya.
"Mau pulang?"
"Ma.. mau" jawabnya ragu.
"Yaudah cepetan masuk"
"Iya..i..ya"
"Nih pakai nggak usah sok kuat nahan dingin gitu" masih dengan sikap yang dingin untuk memberikan jaket miliknya.
"Makasih Sam" respon dengan malu-malu dan masih sedikit gugup.
Setelah percakapan tadi, Samuel menjalankan mobilnya untuk segera pulang dan selama perjalanan hanya tercipta keheningan saja karena tidak ada yang berani untuk memulai kembali percakapan hingga akhirnya Tiara membuka suaranya karena ia merasa selama 15 menit perjalanan hanya mengitari daerah orang lain sebanyak dua kali dan membuat Tiara resah.
"Kita mau kemana Sam?" Tanya dengan hati-hati.
"Mau pulang"
"Tapi kok kita muter-muter mulu?"
Hening tidak ada jawaban hingga Tiara mengalah dan memahami maksud Samuel.
"Rumah aku di Jl. Sukamaju Blok 9 No 23 Sam"
Masih hening namun respon Samuel langsung mengarahkan mobilnya untuk pergi ke alamat yang disebutkan tadi. Masih sama suasana di dalam mobil tetap hening hingga sampai di depan rumah Tiara.
"Sekali lagi makasih Sam"
Hening. Merasa tidak direspon Tiara kembali untuk mengalah dan mengerti lalu ia membuka pintu mobil dan keluar dari mobil Samuel. Begitu Tiara keluar mobil Samuel langsung berlalu dengan cepat dari hadapan Tiara. Ada lukisan sabit di wajah gadis itu pada sore ini yang mana hujan pun sudah reda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Timeless Memories
Teen Fiction"Jangan pernah tinggalkan aku ya" "Semoga kita tidak berpisah" Welcome readers di cerita pertama aku Jangan lupa untuk follow aku dan memasukkan cerita ini ke perpustakaan kalian ya Since 2020 Augustus 4