satu

256 58 124
                                    

different—

mark melajukan motornya membelah jalanan kota yang masih sepi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

mark melajukan motornya membelah jalanan kota yang masih sepi. suasana pagi cukup dingin tapi tak menghentikan mark untuk menjemput si cantik.

motor mark mulai memasuki perumahan ashila. ya benar, ashila adalah si cantik yang dimaksud oleh mark. lelaki manapun bisa jatuh cinta dengan ashila pada saat pandangan pertama. itu yang terjadi pada mark.

pesona ashila tidak main-main. tubuhnya yang mungil dengan bibir kecil bewarna pink sangat menjadi daya tarik gadis itu.

ahh.. mark jadi ingat pertemuan pertamanya dengan ashila. ashila begitu mencolok dimana pun ia berada.

pertemuan yang secara tidak sengaja. ketika ashilla telah selesai melakukan ibadah di mushola sekolah. ashilla benar benar bersinar pada saat itu. bahkan mark sampai lupa bahwa dia tadi mengobrol bersama haechan.

tetapi, mengingat pertemuan pertamanya dengan ashila juga menyakitkan bagi mark. karena mark tau, sebesar apapun rasanya, semesta tidak akan mempersatukannya dengan sang pujaan hati.

"permisi.." panggil mark dari luar pagar rumah ashila.

terdengar teriakan dari gadinya itu. mark hanya tersenyum kecil. bahkan hanya mendengar suaranya saja, ashila sangat menggemaskan.

pintu rumah terbuka, nampak ashila dengan ibunya.

"ashila pamit ya bun," ashila menyalimi bundanya.

"hati hati ya. bilang sama mark jangan ngebut ngebut bawa motornya," ujar bunda mengelus rambut ashila dengan lembut.

"iya bun. assalamualaikum,"

"waalaikumsalam. hati hati ya"

mark tersenyum menyapa bunda ashila. "mari, bun."

"aku anterin kamu sampe kelas ya," ujar mark. ini bukan seperti penawaran, melainkan seperti sebuah perintah.

"kayaknya kalo aku nolak, kak mark bakalan tetep anterin aku sampe kelas. kak mark kan bucinnya aku," ujar ashila sambil membenarkan tas yang berada di punggungnya lalu berjalan di samping mark.

mark hanya tertawa gemas. "kamu kali yang bucin sama kakak."

ashila menoleh ke arah mark, "bucin kok teriak bucin sih kak."

"yaudah gua aja yang bucin!"
tidak. itu bukan suara mark apalagi ashila.

mereka berdua pun menoleh ke arah belakang. ada haechan disana. haechan langsung memisahkan mereka berdua dengan berjalan di tengah tengah  mereka.

"bucin kok jomblo!" ledek mark.

"jomblo juga bisa bucin. bucin dengan kesendiriannya." ujar haechan dengan nada yang dibuat buat seperti ingin menangis.

DIFFERENT | MARK LEETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang