*sebelum baca, biasakan vote dulu ya untuk menghargai karya author:")
different—
mark mengelap motornya yang sudah nampak kinclong itu. sudah bisa di tebak kan mark ingin pergi kemana?
"yaampun mark, itu udah kinclong gausah di lap lap terus kali," ujar bunda mark yang kini tengah memperhatikan anak laki lakinya dengan pakaian yang sudah rapi sambil mengelap motornya.
"biar ga ada noda sedikit pun bun. kan malu kalo diliat orang," jawab mark yang masih sibuk mengelap motornya.
bunda mark berdiri kemudian menghampiri mark. beliau lalu menyandarkan dirinya ke pilar rumahnya sambil melipat kedua tangannya di dada. beliau tersenyum menggoda, "malu diliat orang apa diliat pacarmu itu. siapa namanya tuh?"
"ashila bun," jawab mark.
"nah iya, ashila. cantik ya mark orangnya."
"ashila mah bukan orang," jawab mark lagi.
"loh terus siapa?" bunda nampak kaget.
"bidadari," jawab mark sambil tersenyum geli.
"kamu tuh, muji pacar aja bisa. kali kali muji bunda dong," bunda mark cemberut.
"enggak ah, nanti dimarahin ayah."
"kamu nih! oh iya, kalo keluar nanti beli semangka ya."
"siap bun!"
—
mark memakirkan motornya di diluar pagar rumah ashila. dia melihat jaehyun yang kini sedang mengelap mobil nya.
"percuma di lap bang kalo di samping bang jaehyun gada orang," teriak mark.
ya, mark dan jaehyun memang sudah saling kenal. mark sering berkonsultasi dengan jaehyun karena jurusan kuliah jaehyun diminati juga oleh mark. mangkannya mark dekat dengan jaehyun.
"sialan lu anjir! lu ngatain gua jomblo?" tanya jaehyun yang kini sudah melempar lap nya asal dan berkacak pinggang.
mark hanya tertawa.
ia kemudian masuk ke rumah ashila.
"permisi," salam mark dengan sedikit berteriak.
"iya sebentar," jawab seseorang di dalam rumah.
orang itu membuka kan pintu, "eh mark ya? ayo masuk dulu. ashila masih lama tuh kayaknya," ujar bunda ashila mempersilahkan mark untuk masuk.
mark hanya tersenyum sopan kemudian masuk ke dalam rumah ashila.
ia kemudian duduk di ruang tamu dan tersenyum sungkan ke bunda ashila.
jangan tanya perasaan mark gimana. deg deg an cuy!! ini baru bundanya ashila. selama pacaran 5 bulan dengan ashila, mark tidak pernah bertemu dengan ayahnya ashila. beliau sibuk bekerja di luar kota dan hanya akan pulang seminggu sekali paling cepat, lalu kemudian balik lagi. memang sesibuk itu. tapi mark dengar dengar, mereka –ayah dan bunda ashila– masih sering berkomunikasi lewat video call, seperti orang yang baru pacaran. harmonis.
mark juga ingin seperti itu dengan ashila nanti. semoga..
"bentar ya, bunda panggilin ashila dulu," ujar bunda ashila kemudian pergi meninggalkan mark.
mark mengangguk dan lagi lagi tersenyum sungkan.
beberapa menit kemudian, bunda ashila kembali lagi bersama ashila dibelakangnya. ashila tersenyum ketika netra matanya menatap mark yang kini tengah duduk di ruang tamu.
"bun, aku sama kak mark mau pergi ke mall. boleh kan bun?" tanya ashila hati hati.
bunda ashila mengusap kepala ashila lembut kemudian mengangguk.
"mark pinjem dulu ya bun, ashilanya," mark tersenyum semanis mungkin. jika kalian melihatnya, pasti sudah terkapar di lantai sangking manisnya senyuman mark.
"iya mark. hati hati ya. jangan sampe lecet. kalo ashila nakal, marahin aja. oh iya, dia juga tadi belum makan, semangat banget kayaknya pengen jalan sama kamu. nanti suruh makan ya mark," ujar bunda ashila panjang lebar.
mark hanya tersenyum kemudian mengiyakan.
"kak shila mau pergi kemana?! jisung nitip bola dong!" teriak jisung sambil berjalan keluar kamarnya menghampiri ashila dan mark dengan tangan yang masih asik menari nari di ponsel dan matanya yang masih asik menatap layar.
"kalo jalan yang bener, nanti kesandung, terus jatoh, nangis," omel bunda ashila.
"engga engga. aku pergi bukan buat beli bola yang kamu mau ya," ujar ashila.
"kak ashila pelit! kak mark kok mau pacaran sama monster kayak ashila ini."
ashila melotot. dia baru saja ingin mengejar jisung yang kini sudah berlari ke kamarnya, tetapi di tahan oleh mark.
ahh iya, ashila lupa kalau ada mark. tenang, ashila bukan tipe cewek yang menjaga imagenya di didepan cowo. tetapi, ia hanya tidak terima tadi dikatai monster oleh jisung. adiknya itu jahil!
"maklumin ya mark. kakak adek biasa berantem kecil kayak gini," bunda ashila tersenyum canggung.
"iya bun, gapapa. kalo gitu, kita pamit ya bun," mark tersenyum, kemudian menyalimi tangan bunda ashila. begitupun dengan ashila.
"assalamualaikum bun."
"mari bun, selamat sore."
mereka berdua kemudian pergi meninggalkan rumah, meninggalkan bunda ashila yang masih bertanya tanya.
"mark kok.."
tbc.
maaf ya pendek.. karena nanti aku bakal lanjutin part ini di part selanjutnya hehehe.. maaf juga ya kalo garinggg banget dan ga ada bagus bagusnya😭
btw ayoo ucapkan hai kepada jisungie🥰
jisung
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT | MARK LEE
Fanfiction❝harusnya kita sadar kak. sejak awal, kita emang berbeda❞ ;𝗻𝗼𝗻 𝗯𝗮𝗸𝘂 ;𝗹𝗼𝘄𝗲𝗿𝗰𝗮𝘀𝗲 ┊©yellowpinkcha