사 (empat,)

7 1 0
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Jaem, jeno mana?"

"Nggak tau tuh, kyk nya belom berangkat deh"

"Emang kenapa?"

"Nggak pa"

Kata seobin, langsung ninggalin jaemin.





















































"Haaaah..."

Jeno membuang nafas, lega.











'Bruak!!...'









"Lo gila ya bin?!!"

Jeno yang sudah tersungkur ketanah, dengan sudut bibir yang berdarah.

"Lo yang gila, lo apain minhee sampai nggak sadar diri hah?!!"

Bentak seobin.

"Lo kalo nggak tau apa-apa jangan asal pukul, anjirr.."

Bantah jeno nggak kalah sengit.

Seobin membuang muka, lalu terkekeh nggak percaya.

"Nggak tau apa-apa katalo?? Hah??.. Hahh.."

Lagi -lagi seobin membuang muka.

"Lo yang nyelakain minhee, lo bilang nggk tau apa-apa? Bilang lo sekarang!!!"

Bentak seobin, sambil menarik kerah jeno sampai jeno ke angkat keatas.

"Lo kan yang nyelakai minhee??"

"Lo juga kan yang nyelakai sanha?"

"Hah?"

"Jawab gwe!.."

Pertanyaan seobin yang ber tubi-tubi, hanya membuat jeno tertawa remeh, membuat seobin makin geram.

"Lo tu bego atau goblok si bin??"

Tanya jeno yang membuat seobin marah sekaligus heran.

"Lo emang bodoh, apa pura-pura bodoh sih?"

Seobin masih diam, menunggu jeno menyelesaikan kalimatnya.

"Kalo gwe yang nyelakai minhee, gwe nggak bakal sudi nolongin dia.."

"...gwe juga nggak bakal buang-buang waktu untuk ngantar dia kerumah sakit, dan ngabarin sanha kalo dia kecelakaan"

Penjelasan jeno yang ber tubi-tubi membuat seobin sadar,
Sadar kalau dia selama ini salah faham.

Perlahan seobin merenggangkan cengkeramannya di kerah jeno.

"Hah, ternyata lo emang bodoh ya bin"

Kata jeno sambil tertawa remeh, lalu mengusap arah yang mengalir disudut bibirnya.





Tak lama kemudian yujin datang dengan berlari menghampiri jeno.






"Lo apa apaan sih bin"

"Lo tu emang nggak tau trimakasih ya"

Lagi-lagi seobin dibuat bingung.

"Trimakasih?? Apanya??"

Batin seobin.




Yujin membantu jeno untuk berdiri,
Tapi yang membuat seobin heran, dia bahkan tidak nyentuh kaki jeno, tapi kenapa kakinya keluar darah.







Yujin membantu jeno berjalan, hendak ke UKS.

Tiba-tiba jeno berbalik, menatap seobin yang masih diam kebingungan.

"Jika lo curigain gwe gara-gara masalah sanha kemaren, kenapa lo juga nggak curiga sama Junho yang juga disana?"

"Bahkan dia yang tepat di depan sanha sebelum gwe keluar dari kamar mandi"

"Oh ya"

Kata jeno berbalik badan lagi.

"Dan lo juga nggak curigain dia, kalo disana Junho nyembunyiin pisau di balik jasnya"


Penjelasan jeno terakhir sukses membuat badan seobin oleng, karna kaget.

"Pisau??"

Kata seobin pelan.



































































To be countinued....

MISTERITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang