29. Mengalah

67 12 11
                                    

Haihaihai, readersku yang tercinta👋
Selamat membaca, dan jangan lupa klik tanda (⭐) ini di pojok kiri.

Nah, untuk bagian ini jangan lupa putar juga mulmed yang udah Author sediain.
dijamin nyesek banget dah😪

Terkadang, terlalu baik juga menyakitkan:)

㋛︎シ︎㋛︎

Perbincangan Orangtuanya dan sepasang suami istri di hadapannya ini membuat gadis ini merasa risih.

Gadis dengan gaun putih bermotif bunga itu adalah Naila.
saat ini, dia memang sedang bersama kedua orangtuanya di sebuah restoran mewah milik teman Papanya itu. Harry Nandana dan Irena Maheswari, orangtua dari cowok yang akan dijodohkan dengannya.

" Maaf yah, Hendra sepertinya masih di jalan." ucap wanita paruh bayah yang duduk di depan Mamanya itu dengan raut wajah bersalah.

" Ah, ngga apa-apa kok Jeng. Naila juga kelihatan nggak keberatan nunggu, Iya 'kan sayang?" balas Mamanya sambil melihat ke arahnya.

Naila hanya bisa memaksakan senyumnya. " iya, Gapapa kok tante. palingan juga bentar lagi anak tante dateng," jawab Naila yang tanpa sadar keempat orangtua itu menatapnya.

" Hahaha, sepertinya mereka udah ada ikatan batin." sahut Papanya membuat Naila membelalakan matanya. Apa-apaan ini?

" ihhh, Pa-papa apaan sih." kesal Naila.

Hendra.
dengar namanya saja Naila sudah eneg, apalagi bertemu dengan orang itu langsung.

sedangkan keempat orangtua itu malah tertawa.

Jika mereka bukan orangtuanya, Naila pastikan tidak akan datang ke acara tidak berguna ini.

" Hendra itu memang begitu, kalo mau kemana-mana itu dandannya itu kayak cewek tau nggak." ucap tante Iren.

" Ah ... mungkin Hendra tuh pengen keliatan keren di depan Naila," sambung Papanya.

" ihh papa makin lama, makin ngeselin aja perasaan." Batin Naila.

tapi dia bisa apa, palingan cuman bisa diam dan memasang senyum semanis mungkin.

" Yah gimana Hendra nanti gak minder, calon istrinya aja secantik ini." ucap tante Iren yang sempurna membuat Naila tersedak ludahnya sendiri.

Untungnya, Alika dengan cepat menyodorkan minuman untuk putrinya itu.

" Kamu ngga apa-apa, Naila?" tanya tante Irena.

" Naila gapapa kok, Tante." jawab Naila.

" Yaudah Pa, Ma, Om, Tante, Naila permisi ke toilet dulu yah." Ucap Naila.

" iya sayang,"

Sesegera mungkin, Naila beranjak dari tempatnya menuju toilet.

" Mama sama Papa tuh apa-apaan sih, ngeselin banget." Ucapnya bermonolog.

" Kenapa sih, tuh orang lama banget datengnya. Kalo dia datengnya cepat 'kan, pertemuan ini juga bakal cepat selesai dan gue bisa pulang dan tidur dengan nyenyak." lanjutnya lagi.

" Tapi gue jadi penasaran, setampan apa sih wajah anak Tante Irena sama Om Harry, sampai Tante Irena segitu bangganya saat nyebut namanya."

Cowok dengan jas berwarna putih itu berjalan dengan gagahnya mendekati meja kedua orangtuanya berada.

Dear Arjuna❤( On Going  )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang