Destiny

3.3K 80 9
                                    

"Freya!" panggil Denta.

Mendengar namanya disebut, Freya yang sedang mengerjakan tugas tergopoh-gopoh mengampiri Denta. Titan, awalnya dia kira. Namun ternyata dugaannya salah, bukan dia yang dipanggil.

"Freya cantik. Bukan Freya jelek" cetus Denta menyakitkan.

Dan yang memanggil adalah sekelompok lelaki dari kelas sebelah. Selalu seperti ini, mereka hanya menyebut 'Freya', untuk mempermalukannya tentu saja.

Ia kembali menghampiri bangkunya, sejenak berhadapan dengan Freya cantik yang tampak mengulum tawa memandangnya. 'Aku tahu aku menyedihkan! Tolong jangan memperjelasnya.'

Pernah sekali Freya meminta berganti nama pada orang tuaku, namun mereka bersikukuh mempertahankannya. Menurut mereka Freya adalah nama yang cantik karena merupakan singkatan dari nama keduanya, Fredi dan Suraya. Ingin ia berteriak 'Bagus untukmu, tapi menyakitkan bagiku. Nama ini hanya mendatangkan penderitaan bagiku'

Nama ini membuat Freya dibully sedari kecil. Karena sialnya, ia selalu satu sekolah dengan Freya cantik.

"Namamu terlalu cantik buat kamu yang seperti nenek lampir" kata salah satu dari mereka.

Freya menenggelamkan wajahnya di atas meja. Persetan dengan tugas, ia tidak mampu menahan gejolak menyakitkan pada hatinya.

"Yaya" seru seseorang seraya mengelus rambutnya.

Freya mendongak dengan wajah sembab. Itu Titan, lelaki yang ditunggunya sejak tadi. Dialah sahabat satu-satu Freya yang selalu ada di saat terpuruknya.

"Mau cari angin?" ajak Titan lembut.

Mereka berjalan menyusuri taman dan menduduki salah satu bangkunya. Sepakat membolos untuk satu jam pelajaran.

"Kenapa?"

"As always" jawab Freya dengan senyum palsu.

"Kamu tahu? Aku seperti Rafflesia Arnoldi versi manusia." seru Freya membuat Titan menaikkan salah satu alisnya.

"Orang di luar sana pasti memuji betapa cantik sebutannya, namun ketika berjumpa langsung, pandangan mereka berubah"

Titan menggeleng seraya menarik Freya ke pelukannya. Air mata Freya kembali menguar. Tidak ada yang tahu betapa ia menyayangi sahabatnya yang satu ini. Berharap jodohnya seperti Titan di masa depan.

"Menangis tidak membuatmu berdosa"

"dan ini, seorang secret admirermu menyuruhku memberikan ini untukmu" lanjut Titan.

Freya menatap sepucuk surat itu. Setiap seminggu sekali, lelaki tanpa nama itu selalu memberinya surat yang selalu menguatkannya. Hal ini berlangsung selama bertahun-tahun. Titan tidak tahu menahu siapa gerangan itu. Karena setiap minggu, surat itu langsung menghinggapi loker mejanya.

"Terima kasih"

"Untuk?"

"Karena kamu tidak lelah menyampaikannya padaku" ucap Freya tersenyum, berbanding terbalik dengan Titan yang memanyunkan bibirnya.

"Ya.." seru seseorang membuyarkan wanita itu dari lamunan masa lalunya.

Freya menoleh, pria yang sudah menginjak usia 35-an ini masih terlihat gagah. Semakin memperhatikannya, semakin dalam rasa cinta Freya. Entah sudah berapa kali ia bersyukur pada Tuhan karena menjodohkannya dengan pria itu.

"What's wrong, dear. Umm you look so sad"

Freya beranjak dari duduknya dan menabrakkan dirinya pada suaminya itu.

"Lama banget" keluh Freya.

"Hahaha aku hanya buat ramen di bawah, sayang. Apa kamu mau bergabung?" ucap pria yang sudah menjadi suaminya selama 12 tahun itu seraya mengelus punggung Freya.

"Kamu kok bisa suka sama aku?" Pertanyaan sama yang selalu diajukan Freya setiap hari.

"Kamu cantik" jawaban singkat yang selalu bisa membahagiakan hati Freya.

Freya melepaskan pelukannya, "Hei, aku dulu tidak secantik sekarang"

"Kamu cantik, di mataku. Kalau tidak mana mungkin aku rela begadang demi membuat sebuah surat untukmu?"

"Benarkah?" kata Freya seraya memajukan wajahnya untuk mengecup bibir suaminya. Pasangan beranak dua itu selalu terlihat romantis bak awal pernikahan.

"Kamu tahu? Aku adalah penggemar berat Rafflesia sedari kecil. Mereka cantik dan.. langka"

"Hahaha kamu masih ingat percakapan waktu itu"

"Bagaimana kabar Freya cantik? aku terakhir bertemu dengannya di reuni 5 tahun lalu"

"Sadly, dia tersandung skandal prostitusi"

-END-

CerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang