"Jeongin.. "
Seungmin yang terbaring di atas ranjang, memanggil jeongin dengan lemah, matanya yang sendu mencari cari keberadaan jeongin. Berusaha untuk bangun, seungmin nyatanya sama sekali tak bisa menggerakkan tubuhnya saking lemahnya ia sekarang
Panas tubuh seungmin naik drastis sejak tadi malam, kepalanya pusing dan sakit, perutnya terasa sangat mual. Ia sangat tersiksa sekarang, tak pernah sekalipun sakitnya separah ini sampai membuka mata pun, rasanya ia tak bisa
Jeongin dengan nafas terengah engah, datang memghampiri seungmin, tangannya membawa seplastik obat dan juga baskom kecil berisi air serta handuk kecil
"Maaf aku meninggalkanmu babe, aku tadi ke apotek sebentar untuk membelikanmu obat"
Mengecek suhu tubuh seungmin yang tak kunjung turun, jeongin semakin khawatir dibuatnya. Segera ia mengompres dahi seungmin dengan kain yang sebelumnya sudah dicelupkannya ke baskom berisi air dengan harapan panas tubuh seungmin bisa menurun
Menaikkan selimut hingga sebatas bawah leher seungmin, jeongin sungguh merasa sakit melihat seungmin dengan keadaan seperti itu. Mengelus pipi seungmin yang memerah dan terasa panas, jeongin lalu keluar dari kamar untuk membuatkan seungmin bubur
Saat ditinggalkan oleh jeongin, seungmin dengan nafasnya yang memberat, mulai terlihat tak nyaman. Dahinya membentuk kerutan, tangannya mencengkram perutnya yang terasa sangat sakit dan perih seperti ada bola api panas dijatuhkan di atas perutnya
"J-jeongin.. t-tolong, sakit"
Suara lirih penuh kesakitan milik seungmin, terdengar di telinga hyunjin yang baru saja datang. Dengan sayap lebarnya yang hitam memancarkan kengerian, hyunjin dengan langkah pelan mendekati seungmin yang tengah kesakitan di atas ranjang
Merasa ada seseorang yang mendekat, seungmin membuka sedikit matanya, samar samar menatap hyunjin yang kini berdiri di dekatnya. Meringis saat merasakan sakit di perutnya kian menjadi, seungmin tanpa sadar malah melakukan sesuatu yang mungkin akan membawanya ke dalam jurang penyesalan
"Tolong a-aku.. k-kumohon, ini s-sangat sakit"
Dengan gemetar seungmin meremas tangan hyunjin, meminta bantuan pada sang incubus
"Kau ingin aku membantumu? Apa kau yakin?"
Seungmin yang fokus dengan rasa sakitnya, menganggukkan kepala tanpa sadar jika pilihannya itu adalah suatu kesalahan
"Baiklah, jika itu maumu. Akan kubuat rasa sakitmu itu hilang untuk selama lamanya"
Menarik selimut seungmin, hyunjin mengungkung dan menatap seungmin yang terlihat sangat tak tahan dengan rasa sakit. Tangan dinginnya bergerak untuk menyentuh perut seungmin, merasakan sesuatu yang bergejolak di dalam sana
"Menekan benihnya sendiri dengan ilmu sihir agar aku tak bisa mengetahui keberadaanya? Wah, rupanya dia sangat pintar, tapi juga sangat bodoh di saat bersamaan"
"Apa dia tak tahu, jika menggunakan sihir itu, akan membuat seseorang yang tengah mengandung benihnya akan merasakan rasa sakit yang hebat"
Tersenyum remeh, hyunjin menjilat bibir bawahnya. Mendekatkan bibirnya ke telinga seungmin, hyunjin berbisik "dan kau sama bodohnya dengan meminta bantuan padaku"
Menciumi telinga seungmin, hyunjin beralih pada leher seungmin, memberikannya banyak kecupan, gigitan, dan juga hisapan yang meninggalkan banyak bekas. Mencumbu bibir seungmin, hyunjin tersenyum di sela sela ciuman saat merasakan seungmin membalas ciumannya dengan ganas.
Kedua tangan seungmin mengalung indah di leher hyunjin yang tengah sibuk membuka kancing piyama seungmin satu persatu lalu melemparnya ke lantai
Sekarang, hyunjin bermain dengan dada seungmin, membuat laki laki manis itu melenguh di sela sela kenikmatan yang diberikan oleh hyunjin. Dengan nafas yang terengah engah, seungmin menatap hyunjin juga sedang menatapnya

KAMU SEDANG MEMBACA
ɪɴᴄᴜʙᴜꜱ
Truyện NgắnSeungmin yang tak tahu jika dirinya sudah diincar oleh seorang incubus Warn! bxb Mpreg