Mengecup bahu seungmin, jeongin terkekeh pelan saat melihat seungmin yang sedang tidur, sedikit terusik karenanya. Merapikan rambut yang menutupi mata seungmin, jeongin membawa tangannya untuk menyentuh pipi seungmin, dan mengelusnya pelan
"Seungmin, kau itu segalanya bagiku. Aku tak akan pernah membiarkanmu terluka, tak akan pernah. Aku akan menjagamu, dari apapun itu"
Menatap seungmin yang tertidur lelap, jeongin dengan hati hati bangun dari tidurnya dan menuju kamar mandi guna bersiap siap menuju kantornya.
Tak berselang lama, seungmin terlihat meraba tempat di sampingnya yang ternyata kosong. Hal itu membuat kedua kelopak mata seungmin terbuka, dan melihat hanya ia yang ada di ranjang
Merenggangkan tubuhnya, seungmin yang keluar kamar dan menuju dapur untuk membuat sarapan.
Selama membuat sarapan, seungmin sering kali memegang tengkuk belakangnya yang meremang entah kenapa. Terkadang, seungmin akan menoleh ke sekitarnya saat ia merasakan seperti ada yang memperhatikannya
"Mungkin hanya perasaanku saja. Hhhh.. tenang, seungmin, tenang"
Melanjutkan membuat sarapannya, seungmin menoleh pada jeongin yang baru saja datang. Tersenyum, seungmin memberikan satu kecupan singkat di bibir ranum kekasihnya
"Sayang, hari ini kau lembur?" Tanya seungmin yang sibuk membuat waffle sebagai sarapan mereka
Jeongin yang ditanyai, menghela nafas "Hhh.. iya, maaf babe, kantor akhir akhir sangat sibuk dan banyak menyita waktuku untukmu. Tak usah menungguiku ya, kau bisa tidur lebih dulu"
Menatap jeongin yang terlihat sangat kelelahan, seungmin mendekat dan memeluk laki laki Yang itu.
"Kau sudah bekerja dengan keras, sayang. Jangan paksakan, jika kau lelah beristirahatlah, aku tak mau kau sampai sakit"
"Tentu babe, terimakasih untuk perhatianmu dan pelukanmu, ini memberikannya banyak energi lagi"
"Benarkah? Kalau begitu aku akan memelukmu lebih lama agar energimu semakin banyak"
Keduanya tertawa, setelahnya, seungmin melepaskan pelukan mereka dan menangkup pipi kiri jeongin. Senyum manis terpatri di bibirnya
"Aku menyayangimu, jeongin"
"Aku lebih menyayangimu, seungmin"
ɪɴᴄᴜʙᴜꜱ
"Seungmin, bisakah kau menolongku?"
Seungmin yang baru selesai membuat pesanan, menoleh pada felix. Memiringkan kepalanya, seungmin memperhatikan felix yang terlihat sangat gelisah
"Ada apa felix?"
"Itu, hum.. bagaimana aku mengatakannya ya. Seungmin.. aku harus pergi sekarang, kekasihku baru saja pulang dari luar negeri dan aku ingin menjemputnya di bandara. J-jadi.. maukah kau──"
Sebelum felix menyelesaikan kalimatnya, seungmin dengan cepat memotong
"Iya, iya felix, aku mengerti. Aku tak masalah bekerja sendirian. Sudah sana, kau pulang dan berdandanlah agar terlihat luar biasa di depan kekasihmu"
Melepaskan apron felix, seungmin mendorong pelan felix sampai ke depan pintu toko. Menepuk bahu temannya itu dua kali, seungmin tersenyum
"Terimakasih, maaf merepotkanmu, seungmin"
"Tak apa, fel, aku sama sekali tak masalah. Cepatlah pulang, dan jemput kekasihmu. Maaf tak bisa mengantarmu, hati hati di jalan fel"
"Pasti seungmin, sekali lagi terimakasih. Aku sayang padamu sahabatku"

KAMU SEDANG MEMBACA
ɪɴᴄᴜʙᴜꜱ
Cerita PendekSeungmin yang tak tahu jika dirinya sudah diincar oleh seorang incubus Warn! bxb Mpreg