two

1.7K 221 49
                                    

Mengelap meja yang baru saja ditinggali oleh pelanggan, seungmin menatap cafe yang hari ini terasa agak sepi.

Melangkahkan kakinya ke arah kasir, seungmin menoleh saat telinganya mendengar lonceng cafe berbunyi tanda ada pelanggan datang

"Selamat datang"

Membungkukkan badannya, seungmin sedikit kaget saat melihat siapa pelanggan yang datang.

Itu adalah laki laki aneh yang bersamanya di dalam lift tadi pagi, tapi sekarang dia berpakaian normal. Dan entahlah kenapa rasanya seungmin sedikit err tergoda?

Laki laki aneh itu tanpa mengucapkan sepatah kata apapun langsung mengambil tempat duduk di meja paling pojok.

Terlalu sibuk memperhatikan laki laki aneh, seungmin tak sadar jika temannya sejak tadi memanggil manggilanya

"Seungmin, kau kenapa? Sana layani pelanggan itu"

"E-eh, iya iya"

Lalu seungmin segera menghampiri laki laki aneh yang sekarang hanya duduk tanpa melakukan apapun selain memperhatikannya dengan tatapan yang aneh dan misterius

"Tuan, apa anda sudah siap memesan?"

Seungmin gugup, apalagi saat kedua mata tajam itu menatap dirinya begitu intens. Tatapan yang seakan membuat seluruh tubuh seungmin membeku

"Americano, satu"

Suara yang keluar dari bibir laki laki itu membuat bulu kuduk seungmin meremang. Dengan tangan yang gemetar ia mencatat pesanan yang diucapkan oleh laki laki yang sejak tadi menatapnya begitu intens. Kedua mata itu tak sedetik pun melepas tatapannya dari seungmin

"Ada tambahan lagi tuan?"

"Tidak"

Seungmin mengangguk, lalu dengan sopan pamit undur diri. Berjalan menuju temannya, seungmin memberikan pesanan laki laki itu yang langsung saja dibuatkan oleh temannya. Sambil menunggu pesanan jadi seungmin sedikit melirik ke arah laki laki yang gelagatnya sedikit mencurigakan.

Bagaimana tidak mencurigakan, seungmin yang melirik melalui ekor matanya tahu jika sejak tadi laki laki itu terus menatapnya. Membuatnya menjadi takut dan tak nyaman sama sekali. Ia seperti sedang ditelanjangi oleh tatapan mata tajam itu

"Ini min pesannya, sana kau antarkan"

"Mmm.. lix, boleh tidak kau saja yang mengantar pesanannya?" Pinta seungmin pada felix yang terlihat kebingungan

"Ha? Kenapa memangnya?"

"Tak apa, biar aku saja yang menjaga kasir ya"

Melihat tingkah aneh seungmin membuat felix menjadi semakin kebingungan. Tapi dia tak terlalu memusingkannya, lalu dia mengantarkan pesanan tersebut pada laki laki yang ada di meja pojok

"Ini pesanan anda tuan"

"Terimakasih"

Felix mengangguk, sedikit melirik laki laki yang visualnya sungguh bagaikan dewa. Pertama kalinya ia melihat ada orang yang bisa setampan ini, apa laki laki itu manusia?

Tapi dibalik rasa kagumnya akan ketampanan laki laki itu, felix juga merasa sedikit aneh. Sebab tiba tiba saja atmosfer di sekitarnya mendadak berubah. Lebih berat dan dingin, ia juga merasa bulu kuduknya sedikit meremang

Pamit dari sana, felix berjalan menuju kasir dimana seungmin yang kelihatan sedang melirik liriknya. Oh atau lebih tepatnya laki laki yang ada di meja pojok

"Kau kenapa sih min?"

"Ssstt... diam lix," meletakkan jarinya di bibir felix, seungmin menarik tangan felix dan mengajak sahabatnya itu untuk berjongkok di bawah meja kasir

ɪɴᴄᴜʙᴜꜱTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang