seven

1.2K 180 49
                                    

"Hei, kau kenapa?"

Felix menepuk pundak seungmin yang sejak tadi terlihat melamun, menatap khawatir temannya itu

"Apa ada sesuatu yang mengganggumu, seungmin? Kalau kau mau, kau boleh bercerita padaku"

Seungmin menatap felix dengan ragu "felix, apa kau mempercayai makhluk seperti manusia serigala, vampir, siren, incubus atau sebagainya?"

"Huh? Kenapa kau tiba tiba bertanya demikian? Aku kira kau tipe orang yang tak terlalu mempercayai mitos"

Felix menatap seungmin yang terlihat agak frustasi. Ini membuatnya bingung, ada apa sebenarnya dengan seungmin? Temannya menjadi agak aneh akhir akhir ini

"Aku tak percaya dengan makhluk makhluk itu, tapi aku menghormati kepercayaan itu. Tak ada yang pernah tahu apa saja yang ada di dunia yang luas ini. Aku tak akan meremehkan dan menyepelekan kepercayaan itu"

"Tapi, ada satu temanku yang sangat mempercayai dan terobsesi dengan makhluk makhluk mitologi itu. Namanya adalah han jisung, kalau kau mau, aku bisa mengantarmu ke rumahnya sepulang bekerja"

Mendengar ucapan felix, seungmin seketika mendapat setitik cahaya terang. Menganggukkan kepalanya dengan semangat, seungmin memeluk felix

"Terimakasih, terimakasih banyak felix"

Felix sebenarnya tak mengerti kenapa seungmin berterimakasih padanya, tapi ia tetep membalas pelukan seungmin sambil mengelus punggungnya "Anytime, mate"

"Tapi kenapa kau bertanya seperti itu? Apa ada salah satu dari makhluk makhluk itu mengganggumu?"

Seungmin terdiam. Ia sebenarnya juga tak tahu kenapa ia tiba tiba begitu penasaran dengan makhluk mitologi. Padahal sebelumnya ia tak begitu perduli dengan makhluk makhluk itu

"Tak ada, aku hanya penasaran. Hidup terlalu kaku kadang membuatku bosan, aku ingin mengetahui tentang sesuatu yang kemungkinan bisa mengubah hidupku"

Felix mengangguk paham "Ohh.. "

Lalu felix pergi untuk membersihkan meja yang baru saja ditinggali pelanggan. Meninggalkan seungmin yang sekarang sibuk dengan pikirannya.

"Apa pilihanku untuk mengetahui itu, adalah hal yang tepat?"



ɪɴᴄᴜʙᴜꜱ




Menatap rumah sederhana dengan taman yang asri, seungmin merasa jika teman yang dimaksudkan oleh felix ini adalah orang yang baik hanya dengan melihat pekarang depan rumah. Aneh memang, tapi perasaannya mengatakan demikian, dan itu membuatnya menjadi agak rileks

"Ayo masuk"

Mengajak seungmin memasuki pekarangan rumah, felix lalu mengetuk pintu. Tak perlu menunggu lama, seorang laki laki keluar. Dan ketika melihat felix, dia memekik senang

"Felix!"

Dengan segera dia memeluk felix yang terlihat agak terkejut tapi akhirnya tetep membalas pelukan si laki laki dengan erat

"Lama tak bertemu, jisung"

"Iya, lama, sangat lama. Kau kenapa tak pernah datang ke rumahku? Apa kau sangat sibuk, sampai tak sempat mengunjungi temanmu ini?"

Felix tertawa saat jisung berkacak pinggang dan menatapnya galak.

"Maaf, maaf. Lain laki aku janji akan lebih sering menemuimu. Jangan marah" bujuk felix pada jisung yang mendengus.

"Sudahlah, jangan berjanji jika kau tak bisa menepatinya felix─oh??!"

Tersentak kecil, jisung baru menyadari kehadiran seungmin yang hanya diam sambil tersenyum canggung.

ɪɴᴄᴜʙᴜꜱTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang