six

1.4K 177 16
                                    

Berkemas kemas, seungmin menatap kamarnya yang sudah 11 bulan ia tinggali dengan sedih. Ia masih belum bisa merelakam uangnya yang terbuang hanya untuk flat yang hanya ditinggalinya sebentar

"Babe, kau sudah selesai?"

"Ah, iya. Aku sudah selesai"

Menarik kopernya, seungmin berjalan keluar kamar dan mendekati jeongin.

"Sudah? Kalau begitu ayo"

Membawa koper seungmin yang lebih besar, jeongin keluar terlebih dahulu sedangkan seungmin masih menatap flatnya

"Kenapa harus berhantu? Padahal flat ini bagus dan harganya lumayan murah"

Mengembuskan nafas, seungmin lalu keluar menyusul jeongin menuju lift. Masuk ke dalam lift, seungmin yang masih agak trauma, merapatkan dirinya pada jeongin. Memeluk erat lengan kekasihnya

Jika biasanya seungmin sendirian, pintu lift akan selalu terhenti di lantai 7, atau mengalami hal hal aneh, berbeda jika dengan jeongin. Lift tersebut dengan lancar dan tanpa halangan apapun, turun ke lobby.

Dengan sedikit kebingungan, seungmin keluar dari lift lalu menuju penjaga shift pagi di flatnya dan mengucapkan salam perpisahan. Kemudian jeongin dan seungmin keluar, dan menuju mobil jeongin

Selama perjalan menuju flat jeongin, seungmin terus terusan menatap keluar jendela. Lalu ia menoleh saat merasakan jeongin menggenggam tanggannya

"Tenang, setelah ini kau akan aman. Aku tak akan membiarkan laki laki itu mengganggumu lagi, babe"

Tersenyum, seungmin mengganguk. Mempercayai ucapan jeongin.

Sampai di flat jeongin, seungmin merapikan semua pakaiannya sendirian. Jeongin tadi izin keluar sebentar untuk mengurus pekerjaannya

Kembali pada seungmin, laki laki kim itu sekarang sudah selesai merapikan semua pakaiannya. Mengecek jam di ponselnya yang menunjukkan pukul 10 pagi, seungmin memegangi perutnya. Pantas saja ia merasa sangat lapar, ternyata sudah jam 10, ia tak mengira

Menuju ke dapur, seungmin membuka kulkas jeongin dan menimang nimang makanan apa yang hendak dibuat.

Akhirnya seungmin memutuskan untuk membuat scramble egg, dengan dua roti panggang dan juga segelas susu strawberry.

Semua makananya sudah selesai, dan ketika seungmin ingin mulai makan, ponselnya tiba tiba berbunyi dan menampilkan nama kontak kekasihnya sedang menelponnya. Seungmin mengangkat panggilan tersebut sambil memakan satu lembar roti panggang

"Iya, hallo?"

"Hallo, babe. Apa kau sudah makan? Maaf tak bisa menemanimu, pekerjaanku sangat mendesak dan tak bisa aku tinggalkan"

Terdengar dari seberang, nada bicara jeongin sangat menyiratkan perasaan bersalah pada seungmin

"Tak apa, pekerjaanmu lebih penting sekarang, jeonginnie. Ini aku sedang makan, maaf aku mengambil banyak persediaan bahan makananmu"

"Hahahaha, tak apa babe. Kau sekarang tinggal di flatku, jadi secara otomatis flatku juga flatmu. Kau bisa menghabiskan semua isi kulkas, aku tak keberatan sama sekali. Karena itu artinya kau makan dengan teratur dan pipi bawahmu akan semakin bertampah empuk"

"Ck, jangan mulai jeonginnie"

Memutar matanya malas, seungmin bisa mendengar jika jeongin terkekeh karena tahu jika ia sudah mulai marah.

"Iya, maaf maaf. Kalau begitu aku kembali kerja ya, sampai jumpa nanti malam, babe"

"Iya, sampai jumpa"

ɪɴᴄᴜʙᴜꜱTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang