Berjalan diantara kegelapan

4 2 0
                                    

Kuputar kembali rekaman tentang kita. Kau ingat kita saling tersenyum saat bertemu tanpa sengaja? Kau ingat saat kita saat kita duduk disudut sekolah? Kau ingat saat kita saling menggenggam tangan seakan tidak mau melepas? Kau ingat tentang permainan kesatria ibu jari? Kau ingat saat kita semakin jauh?

Pernahkah ingatan menusuk hatimu bertubi-tubi? Pernahkah rasa canggung menertawakanmu? Mati-matian aku menutup telinga, namun suara-suara itu semakin kencang berteriak. Aku pernah, bahkan sering, setiap kali setelah kejadian itu. Bagaimana jika kesalahanmu bermula karena kesalahanku? Ketika tangan tak diciptakan berpasangan, ketika kita dihadapkan pada pahitnya pilihan, adakah rasa yang diciptakan untuk menjadi dosa? Bukankah sudah sering kuselipkan namamu didalam doaku?

Purnama enggan menjawab. Sementara matahari bergerak laksana siput semenjak kita tidak lagi saling menyapa. Terlalu lambat waktuku bergerak. Dan walau siang bertukar peran dengan malam. Semua hanya pengulangan yang terus bergulir terus menerus tak ku tahu lagi kemana jiwa ini harus menggapai. Ketika kesetiaan menjadi barang langka, ketika kata "maaf" terlalu sukar untuk dikatakan, ego siapa yang sedang kita perlihatkan?

Aku hanya butuh waktu untuk sendiri. Aku marah, bukan berarti aku tak peduli. Aku diam, bukan berarti tak memperhatikan. Aku hilang, bukan berarti tak ingin dicari. Aku malah diam diam mencarimu dalam kegelapan.

Loving In The DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang