Suatu saat nanti, kita akan membangun mimpi, sederhana tanpa ingar-bingar, kecil tanpa hiruk-pikuk. Ada setitik harapan tertuang, seikat rindu tertanam, sederas cinta tersiram. Kemudian aku mengajakmu ke sudut samudera, menatap wajahmu dalam-dalam ketika tiupan angin membelai lembut rambutmu, sesekali rambutmu menutupi mentari yang menjadikan rambutmu emas. Denganmu, aku bagai dibulan, terombang-ambing didalam dimensimu. Senyum itu, aku rela mati untuk setiap pertunjukkannya.
Hingga nanti tiba di ujung usia, perasaan untukmu tak akan pernah berubah. Tak perlu kau pikir berapa lama waktu kita. Jika tuhan memanggilku dan bertanya hal yang paling indah, akan kujawab: dirimu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving In The Dark
Teen FictionMenceritakan seorang remaja yang terjebak didalam ruangan gelap bernama hati. Dan perjalanan-perjalanannya menemukan hati untuk singgah