Perlahan-lahan luka kita memudar. Suatu ketika temanmu memberi kabar tentangmu, dirimu telah menemukan tangan untuk menggandengmu keluar dari kesedihan, sementara diriku masih asyik bersenang-senang didalam ruang gelap. Aku tahu, cepat atau lambat aku harus menerima fakta bahwa akhirnya dirimu telah memutuskan untuk menjadikannya kekasihmu. Dan ada rasa ketidakrelaan, namun aku senang, dirimu telah menemukan senjamu yang sempat hilang, semoga dirinya bisa menuliskan puisi-puisi senja kesukaanmu.
Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun; senja datang berulang kali. Aku berpetualang kesana kemari, sementara kau mungkin telah memantapkan hati.
Pada suatu sore, tatkala awan kelabu luruh bergemuruh, berderinglah ponselku tanda pesan masuk. Kulihat ternyata dari temanmu. Temanmu berkata dirimu sudah ada yang punya, seketika hatiku terguncang mendengar kabar itu. Aku, mantan kekasihmu, harus berbesar hati untuk melihatmu bersanding dengannya. Sungguh beruntungnya dia dapat melihat senyummu yang indah setiap hari.
Akhirnya, dirimu yang sempat menjadi tempatku berpuisi dikala senja, menemukan kekasih yang sebenarnya masih teman satu tongkronganku. Kurebahkan tubuhku, berusaha menelan pelan-pelan kenyataan pahit ini. Rencana-rencana yang dulu pernah kita rajut kini menjadi miliknya untuk kalian wujudkan. Ada sedikit rasa tak terima, diriku sebenarnya tak bisa menahan emosi ini. Logika lalu mencubitku seraya berkata, bahwa aku akan baik-baik saja. Aku tak sedang merindukanmu. Aku hanya merindukan kenangan tentangmu.
Pada suatu ketika, semesta mempertemukan kita dengan cara yang sederhana. Pada suatu ketika pula, semesta memisahkan kita dengan cara yang luar biasa. Setelah melalui proses yang sangat amat panjang, aku bahagia akhirnya kita dapat dipertemukan kembali. Meski kali ini bukan sebagai sepasang kekasih, namun sebagai dua orang teman yang sudah mendapatkan pendewasaan masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving In The Dark
Teen FictionMenceritakan seorang remaja yang terjebak didalam ruangan gelap bernama hati. Dan perjalanan-perjalanannya menemukan hati untuk singgah