10 Days To Fix You

14 | The End

10 Days To Fix You

.
.

Oh Sehun x Kim Jongin

.
.

Warn! Hurt, DLDR, Typo everywhere, Infidelity, Marriage Life, Yaoi(BxB)

.
.

Previous

Jongin dengan tarikan nafas kembali menyeka bulir air matanya yang jatuh. Bahkan ia tidak dapat mengendalikan isakkan yang keluar dari bibirnya. Ia menggigit kepalan tangannya sendiri untuk meredam suaranya.

Hati, pikiran dan egonya berperang tentang siapa yang paling benar. Ia bergerak dengan gelisah karena tidak dapat mengendalikannya. Beberapa kali kepalan tangannya memukul kepalanya sendiri agar niat untuk menghentikan rencananya ini buyar. Ia tidak akan melakukan itu. Semua yang ia lakukan semata-mata karena ia mencintai Sehun dan ingin pria itu bahagia. Hanya itu. Dan Jongin akan merasa sudah sangat cukup.

Tapi nyatanya Jongin tidak cukup kuat, hingga tanpa sadar langkahnya justru membawanya kembali pada kamar mereka. Dimana ia dapat melihat Sehun bergelung nyaman diatas ranjang dengan selimut yang hangat. Tangisnya semakin pecah saat itu juga. Ia tidak tahan melihat wajah damai Sehun setelah malam kemarin ia berjanji untuk tetap bersama pria itu.

Jongin mendekat pada sisi ranjang yang terdekat untuk menjangkau Sehunnya. Ia mengusap puncak kepala sampai pada pipinya. Jongin menghapus air matanya kembali sebelum ia mendekat untuk mencium kening, pipi, mata dan bibir Sehun berulang kali tanpa takut pria itu terbangun. Dengan lirih ia hanya bisa berucap, "Maafkan aku, Sehuna... Maaf..."

Dan untuk terakhir kalinya ia kecup bibir tipis suaminya.

CHAPTER 14

Happy reading~

4 bulan kemudian...

Namja manis itu berdiri dihadapan jendela besar yang menghadap langsung dengan kebun teh hijau yang luas. Satu tangannya memegang ponsel yang ia tempelkan pada sebelah telinganya.

"Kau makan dengan baik' kan, selama disana?"

Namja manis itu terkekeh pelan. "Iya, Hyung... Tenang... Aku baik-baik saja disini."

"Kapan kau kembali, Jongin? Kau bilang hanya sebentar! Tapi apa?! Ini sudah empat bulan!"

Jongin meringis merasakan telinganya berdengung sesaat. "Ash.. Iya, Hyung. Hanya tinggal menunggu surat pengadilan yang resmi saja... Setelah itu aku akan kembali." Ia menatap sendu pemandangan indah dihadapannya.

Tiba-tiba suara diseberang sana juga hening. Hanya helaan nafas yang memburu terdengar. "Jongin..." Minseok menjeda kalimatnya cukup lama. "Jangan memaksakan kehendak mu..."

Jongin tersenyum tipis. "Ini sudah kehendak Tuhan, Hyung..."

Minseok terdiam kembali. Kali ini benar-benar hening. Tidak ada suara yang mengganggu.

"Hyung..." Panggil Jongin saat tak lagi mendengar suara Minseok diseberang sana, ia bahkan sempat melihat layar ponselnya untuk memastikan teleponnya masih tersambung.