Friendship[6] ribut gara-gara Deven

127 19 7
                                    

***

Bel pulang pun berbunyi kring-kring  Anneth dan yang lainnya pun masih ada di dalam kelas sementara Deven dan yang lainnya baru dateng saat semua siswa-siswi keluar dari kelas dengan berbondong-bondong, tetapi mereka malahan berhenti dan memberhentikan jalan mereka dan memberikan jalan kepada Deven dan lainnya.

Deven dan yang lainnya pun mulai masuk ke dalam kelas saat Deven dan yang lainnya sedang melewati mereka tiba-tiba ada yang mengeggam erat lengan kekar milik Deven, sehingga membuat Deven mau tak mau langsung berhenti sekarang juga.

Sontak itu semua membuat Deven dan seseorang itu jadi pusat perhatian sehingga membuat Anneth dan yang lainnya langsung pergi dari kelas menuju di mana tempat Deven berada.

Jdarr

Hati Anneth bagaikan di sambar petir siang bolong, saat melihat tangan mungil cewe yang tak di kenal olehnya dan yang lainnya itu mengenggam dan Deven pun mulai melihat tangannya yang di genggam.

Selama ini belum ada yang mau menyentuh atau memeluk badan Deven selain Anneth dan yang lainnya bahkan yang sangat boleh Ialah hanya Anneth, saat Deven tak sengaja melihat Anneth berdiri di kerumunan di antara sahabatnya.

Sehingga membuat Deven langsung menyentak tangan itu dengan kasar dari lengannya, Deven pun mulai mendekati Anneth yang masih mematung karena ada orang yang berani menyentuh tubuh Deven.

Sementara seseorang itu mau mendekati Deven dan ingin menyentuh Deven lagi, tapi suara berat dari Deven membuat semua orang mematung karena mendengarnya apalagi Anneth yang di sampingnya, hanya bisa diam tak percaya akan ucapan yang di lontarkan Deven pada orang itu.

“jangan Sentuh gue, yang boleh nyentuh gue Ialah Anneth,” ancam Deven dengan tatapan tajamnya kearah siswi yang sudah berani menyentuhnya tanya izin dari dirinya, dengan suara dinginnya.

“Tapi dep-“ ucapan siswi itu terpotong kala Deven membuat pembicaraannya lagi dan mampu membuat siswi itu menegang karena ucapannya. “sekali lagi lo, nyentuh gue. Nggak segan gue bakalan buat lo, menderita!” desis Deven sehingga membuat Anneth yang di sampingnya mulai menenangkan Deven yang sudah tersulut emosi karena perbuatan siswi tersebut.

“Emangnya kenapa? Kalo gue, nyentuh lo Dev? Lo bakalan ancem gue? Gue nggak takut!” tantang Siswi itu kepada Deven sehingga membuat Deven semakin tersulut emosi, dan untung nya Anneth masih bisa menenangkan, membuat mata Deven terpejam sebentar untuk merilekskan pikirannya.

“Jangan buat gue, emosi,” tukas  Deven sedang menahan emosinya sementara Anneth Ia sudah khawatir kepada Deven yang bisa saja mengeluarkan amarahnya kepada siapa saja detik itu juga.

“st  .... Andi, ku mohon, kita pulang aja ya,” ajak Anneth dengan suara lembutnya mampu membuat amarahnya Deven langsung lenyap gitu aja sehingga membuat mereka melongo kepada Anneth yang mampu membujuk singa.

“tapi, cewe ini, Nethi  ...,” kata Deven yang sudah melunak karena ucapan Anneth yang begitu lembut kepadanya sambil menatapnya dengan lembut dan mampu membuat hati Anneth berdesir geli karena tatapannya itu.

“Udah, nggak udah di urusin. Anggap aja dia kagak ada,” paksa Anneth kepada Deven dengan lembut sambil tersenyum manis kepada Deven dan di balas oleh Deven sehingga membuat semua orang yang ada di sana hanya bisa menjerit tertahan.

Sementara siswi itu yang mendengarnya Ia protes tak terima kepada Anneth yang tidak menganggapnya ada. “eh lo! Anj*ng. berani ya lo, sama gue!” teriak siswi itu emosi kepada Anneth.

Deven yang mendengarnya ingin membalas ucapan siswi songong itu tapi sekali lagi Anneth menahannya dengan menggelengkan kepalanya dan menatapnya seakan menyuruhnya. “diam, biar gue aja,” sehingga membuat Deven menggangguk.

FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang