Friendship[5]ngebujuk Anneth

137 18 5
                                    

"Stt ..., Maafin Deven ya," kata Deven tulus kepada Anneth sambil mengelus pelan rambut panjang bergelombang Anneth dengan lembut.

"Hiks hiks," isak Anneth masih dengan memeluk tubuh Deven dengan erat seakan tidak mau melepaskan tubuh cowo jangkung yang ada di hadapannya itu.

"Hm .... Go, Ton, samain aja," kata Uwa tak enak kepada Anneth yang menangis di pelukan Deven dengan tersedu-sedu.

"Okey," kata Gogo, Inton, singkat sambil berdiri setelah itu mereka berdua langsung Pergi dari hadapan Anneth dan yang lainnya dan mulai memesankan makanan untuk sahabatnya itu.

"Utututu, Nethi cayang, jangan nangis lagi yah. Deven, bakalan beliin yang Anneth, sukai deh. janji, kecuali Es Cream. 'kan Anneth baru datang," bujuk Deven dengan lembut sambil mengelus pelan rambut bergelombang milik Anneth dan di angguki oleh Anneth.

Anneth pun mulai melepaskan dengan senyuman yang sudah merekah di bibirnya dengan mata yang berbinar dan berkata. "Janji yah? Bakalan beliin, yang Anneth, sukai?" riang Anneth dengan wajah polosnya sehingga membuat sahabatnya lagi-lagi ketawa melihat Anneth yang kelewat polos itu.

"Iya beneran, tapi janji dulu. Jangan pernah beli Es Cream yah?" tanya Deven sekali lagi kepada Anneth dengan mengelus pipi mulus Anneth dengan lembut dan di angguki semangat oleh Anneth.

"Siap ..., Bossque!" jerit Anneth tertahan sambil mencium pipi Deven singkat cup dan membuat seisi kantin melototkan mata mereka tidak menyangka bahwa Anneth bakalan cium pipi Deven.

Sementara Deven ia mematung sebenarnya ini bukan pertama lagi tapi sudah berkali-kali, tetapi kenapa sekarang kayak ada gelenyar perasaan Aneh yang hinggap di hatinya membuat tubuh Deven panas dingin.

Deven pun memegangi pipinya yang tadi di cium oleh Anneth dan tanpa sadar bibirnya pun mulai terangkat seperti bulan sabit, sementara Anneth ia sudah malu karena mencium Deven tanpa tahu tempat.

"Omg ..., Hello!" teriak Ucha baper melihat sepasang sejoli yang sedang bermesraan ini sehingga membuat pipi Anneth memerah menahan malu.

"Mata gue!" teriak Uwa dan Joa bersamaan dengan menutup matanya kala Anneth mencium pipi mulus Deven yang putih.

"Anggap, aja nggak ada!" kata Iden terkejut tetapi masih bisa mengekspresikan wajahnya agar tetap datar melihat Anneth dan Deven.

Sementara Siswa-Siswi sudah heboh karena adegan Anneth tadi banyak banget yang membicarakan dirinya dan Deven.

"Itu pipi Deven di cium dong!"

"Wih, Anneth udah berani wkwkw!"

"Ih gemoy banget sih Neth!"

"Ah! Pasangan romantis!"

"Kenapa nggak pacaran aja sih!"

"Huh! Iya!"

"Ululuh, kayaknya tadi. ada yang di cium tuh," sindir Gogo dan Inton bersamaan dengan berjalan pelan menuju meja mereka sambil membawa mangkok seblak dan es teh buat mereka.

"Hahaha, iya kenapa? Mau?" goda Deven kepada Gogo dan Inton yang baru saja meletakkan nampan berisi mangkok seblak dan es teh manis.

FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang