11. Takdir Macam Apa

784 210 26
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"K-kebakaran?"

Langit malam yang kelam bertambah makin kelam. Asap abu-abu(belum hitam) mengepul dari penjara bagian belakang. Meskipun masih tidak terlalu tebal, namun cukup membuat tujuh tahanan tersebut mematung. Masalahnya asap itu berasal dari dapur. Dan di dapur sudah pasti ada Felix.

"Kita harus menyelematkannya!" adalah Winwin yang langsung berlari.

"Tidak bisa!"

Namun teriakan Ten menahan pergerakannya. Winwin berbalik, begitu juga dengan kelima orang lain yang langsung fokus pada laki-laki bertindik itu.

"Kita tidak tahu apakah Felix bagian dari penjara ini atau bukan. Maksudku--bisa saja ia akan menangkap atau melapor bahwa kita kabur! Kita bisa gagal!" Tegas Ten diakhir.

Lima yang lain pun saling tatap. Ragu-meragukan, sulit-menyulitkan.

Namun Winwin tidak goyah dengan apa yang sudah menjadi mantapnya. "Baiklah, aku akan menyelamatkannya. Bagaimanapun juga Chef sudah menghidupiku selama di sini. Setidaknya aku ingin membuatnya tidak terluka sebagai tanda terima kasih.

"Apapun keputusan kalian itu terserah, tapi aku akan melakukannya."

Dan Winwin yang tinggi sudah benar-benar melesat pergi, tidak peduli dengan teman tahanan lainnya. Ia langsung menerobos masuk dalam penjara. Membelah keadaan jadi semakin membingungkan. Figurnya perlahan hilang ditelan dinding tinggi dan malam yang gelap. Suara lolongan serigala terdengar sekejab setelahnya.


"Aku ikut Winwin." adalah Lucas yang menyuarakannya dengan lantang.

Kemudian Hendery dan Xiaojun yang saling pandang mengangguk mantap, keduanya berada di pihak pria penggila sayap. Siapa sangka bahwa hal tersebut membuat Yangyang yang awalnya kelelahan juga ingin ikut andil menyelamatkan Kakak Chef kesayangannya. Namun membuahkan gelengan kecil dari Xiaojun, alasannya adalah karena Yangyang masih terlalu kecil.

"Yangyang menunggu di sini saja, ya." Xiaojun tersenyum menenangkan pada adiknya. Menepuk pundaknya sebanyak dua kali untuk meyakinkan.

Kemudian ia melirik Ten yang menatapnya awas, "Aku tidak tahu apakah kau berniat menyelamatkan Chef atau tidak, namun lebih baik kau di sini saja. Menjaga Kun dan Yangyang."

Belum ada respon apapun dari Ten, namun Xiaojun, Hendery, dan Lucas sudah berlari menyusul Winwin yang berada di dalam sejak tadi.


Belum ada respon apapun dari Ten, namun Xiaojun, Hendery, dan Lucas sudah berlari menyusul Winwin yang berada di dalam sejak tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Chef!"

Felix ada di sana. Di dalam dapur di tengah kobaran api yang semakin membesar. Tidak meringkuk ataupun berada di sudut. Ia sedang membasahi kain dan melemparnya ke arah api yang dapat ia jangkau. Sedang tangan yang satunya digunakan untuk memegangi kain di hidung(sudah dibasahi tadi).

"Chef! Ayo keluar cepat!" Teriak Lucas dari jarak jauh.

"Tidak bisa! Pintu dapurnya terkunci!" Sahut Felix dari dalam yang masih sibuk dengan kegiatannya.

Deg.

Keempatnya mempercepat lari mereka. Menghampiri Chef kurus yang terkukung api yang semakin membesar. Sekuat tenaga berusaha membuka pintu jeruji tersebut. Mendorongnya, mencari celah untuk merusak engsel, namun nihil.

"Argh! Mengapa tidak bisa dibuka?"

Bahkan lengan Lucas mulai berwarna biru karena berusaha mematahkan jeruji.

"Hentikan. Kumohon hentikan!" titah Felix dengan bergetar di balik kain basah. Namun mereka enggan menurut dan tetap melanjutkan aksinya. Membuat Felix jadi semakin kebingungan, "HENTIKAN SEKARANG! TIDAK ADA GUNANYA KALIAN MELAKUKAN INI!" suara deep nya menggema di antara kepulan api yang panas. Membuat malam semakin mencekam hingga mereka terdiam. Hanya ada bunyi kretek api nyalak yang mengisi.

"Mengapa, mengapa ini hanya sia-sia?"

Mendengar pertanyaan dari Xiaojun yang demikian, raut muka Felix berubah menjadi lebih tenang, atau lesu, atau justru sedih. Ia yang nampak ringkih berjalan mendekat ke arah mereka berempat dengan pilih-pilih karena ada api.

"Tidak ada gunanya melakukan apapun." jari kecilnya menyentuh jeruji yang hangat karena api di sekitar. Ia memandang seisi dapur. "Penjara ini memang diatur begini."

Ada jeda di antara kalimatnya. Semuanya terdiam kebingungan. Termasuk Ten, Yangyang, dan Kun yang yang sudah bergabung melalui jendela luar(berjeruji) baru saja setelah berlari. (meskipun Kun masihlah asik dengan dunia tawanya sendiri).

"Sistem keamanannya memang begini. Kunci hanya dapat dibuka pukul dua sampai tiga dini hari. Dan saat kunci dari sel tahanan terbuka, maka kunci dapur akan otomatis terkunci sempurna, benar-benar tidak bisa dibobol.

"Dan perapian itu..." Felix menunjuk perapian di dapur yang sudah tidak berbentuk karena api melahap separuh bagiannya. "...perapian itu akan otomatis mengeluarkan api yang lebih dan lebih besar, yang memang menyebabkan sengaja agar kebakaran."

Di detik itu juga air muka Ten berubah, "J-jadi, apakah ini--ini salahku?" Menampakkan sesalnya pada diri sendiri yang kelewat batas. Sungguh ia tidak tahu bahwa ulahnya akan menyebabkan kekacauan hingga demikian. "Aku benar-benar tidak tahu."

Bodoh. bodoh. bodoh.

Isi kepala Ten kosong seketika.

Felix menggeleng pada Ten. Berganti menghampiri sosok tersebut yang terlihat hampa di balik jendela.

"Tidak. Ini bukan salahmu, dan ini juga bukan salah siapa-siapa. Jika aku jadi kau, aku pun akan kabur secepat mungkin dari tempat ini."


Brak! Langit-langit dapur runtuh.



"Jadi sekarang bisakah kita fokus menyelamatkan Chef dulu?"





bersambung

bersambung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kann ceritanya anehh 😭. Sulit dipahami pula 👉👈.

Jadi penjaranya itu...
Sel milik tahanan hanya bisa dibuka pas jam 2-3 dini hari aja. Nah, dijam segitu, Felix sebagai chef mestinya ada di dapur buat tidur. Tapi... kalau sel milik tahanan kebuka, dapurnya Felix kekunci secara otomatis. Perapian-pun dirancang otomatis membesar dan dari atap-atap berjatuhan api gituu 👉👈.

Gaje kan? 😂😂😂

Kalau ada yang belum paham sama sistem keamanan penjaranya komen aja skuyy😊. Jangan takut, aku gak galak kok. Paling cuma gigit rawrrr 😆(heheh tapi bohong).

Tanya aja kalau belum paham :) . Aku suka interaksi sama kalyaan💖💖

TURN BACK CHEF •wayv||Felix•✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang