1. Awal

32 11 2
                                    

Holaaa, ini storyku yang kedua. Kalo mau ya ini mah bacaa dulu readers karena membaca baik untuk ingatan

Tentunya ingat akyu selalu😉

Happy reading...

🍂🍂🍂

Salah satu tempat yang menyaksikan perjalanan cintanya. ‘Mou Boutique’ disanalah gadis cantik yang takkan lama lagi akan melepas status lajangnya berada. Ia sangat merasa senang sehingga hanya wajah bahagianya yang saat ini ia tampilkan. Auranya terpancar dikala sebuah gaun suci dipakai olehnya.

“Ya Tuhan...”pujinya. tidak bisa berkata-kata

“Gaunnya memang cantik” tersenyum bahagia.

Gaun pernikahan sederhana yang terkesan elegan itu sangat pas ditubuh mempelai pengantin, mengekspos bahu mulus yang terkesan sangat cantik.

Memegang tangan Maura dan menatapnya lekat “Makasih ya. Kamu akan menikah denganku” menampilkan senyuman yang tak disadari

“Aku yang akan berterima kasih karena kamu akan menikahiku”Gio mendekap calon istrinya itu.

Gio dan Maura sudah berpacaran selama 5 tahun lamanya. Mereka saling mengenal ketika duduk dibangku kuliah. Yang tak lama lagi mereka akan naik ke jenjang selanjutnya.

“Selamat ya Urakan, lo mau nikah hari ini” pria yang bertampilan rapi ini adalah sahabat, tetangga, saudara, musuh, sekaligus maminya Maura

“Elo, masih aja panggil gue Urakan, panggil yang lebih cantik dong Angel kek? Ato maura aja bisa kan” Omelannya, walaupun saat ini ia sudah bermake up-an

Menempelkan telunjuknya di bibir maura “Sssttt,, lo jangan banyak ngomong nanti make up lo jadi urakan, mau?”

“Ih apaan sih mendingan lo keluar
deh dari sini” mendorong Dean keluar ruangan itu

“Kuat bener, nak...” terpingkal-pingkal

Walaupun Dean terlihat cool, dia sangat “gila” dan menyenangkan. Walaupun umurnya kian menua tetapi perangai dan kelakuannya masih seperti anak SMA, tampan dan Babyface pula.
Maura menatap dirinya dan tersenyum simpul

“Omaa.. “panggilnya

“Ya ampun Dea, kamu tampan sekali dan terlihat seperti pria” mencium salahsatu cucu kesayangannya ini.

Mengecup pipi Oma Amy, yang tak lain adalah Omanya Maura “Dean Oma, bukan Dea. Aku olahraga Oma ih, Udah dewasa” menampilkan otot lengannya

“Habisnya kamu kelewat tampan, jadinya cantik. Iya iya kamu pria sekarang, cukup cukup.." menepuk-nepuk bahu sang cucu

"Makasih pujiannya oma. Tapi Dean kan ganteng nih. tapi belum ada yang gaet "

"Masa?, kamu tidak ada pacar?"

"Belum ada Oma bukan tidak ada"

"Coba aja kamu yang nikah dengan cucu Oma” celetuknya

“Mou akan menikah loh. Gimana jika malaikat mencatat harapan Oma, ucapan adalah do'a lho"

“Eh jangan dong. Oma Cuma bercanda”

Dean sudah sangat sangat akrab dengan Keluarga Maura. Seperti saudara sendiri terlebih lagi mereka bertetangga. Dean kenal dengan Maura ketika maura pindah ke rumah yang ada disebelahnya. Maura wanita yang agak tomboy dan santai dulu, tetapi ketika wanita itu memiliki kekasih kepribadiannya berubah 180°, feminim. Padahal ketika tomboy, Maura sangatlah maskulin seperti laki-laki. Hanya satu yang menjadi ciri bahwa Maura adalah perempuan yaitu rambut panjangnya.

Dulu, Dean menganggap bahwa Maura mungkin jodohnya karena ketika Maura tomboy dan Dean adalah laki laki yang lemah ditambah dengan parasnya yang rupawan seperti perempuan, membuatnya menjadi bahan perundungan. Wanita itu sering sekali membelanya sehingga perundung Dean menjauh karena takut oleh Maura. Tetapi, takdir berkata lain Maura akan menikah hari ini.

“kapan ya ini acaranya akan dimulai?" Risau wanita bersanggul

Jam sudah menunjukan pukul 11.00. tapi, belum ada tanda-tanda kedatangan rombongan

“Mana ini rombongan, sudah siang begini belum ada tanda tanda akan kesini” khawatir Oma Amy

“Tenang bu, ini masih jam segini. Kan bukan ibu yang mau nikah” jawab pria yang mengenakan baju yang senada dengannya

“Iya Dimas. Tapi ini sudah siang loh” sambil membenarkan sanggulnya

Matahari kian akan menenggelamkan dirinya. Kekhawatiran tampak pada wajah sang calon pengantin. Mendengar bahwa acaranya belum dimulai. Mura tampak sedang menghubungi Gio tapi masih belum ada respon sampai saat ini. air matanya menetes tanpa ia sadari

“Ayah, bagaimana ini. Dean juga sudah menghubunginya tapi sama saja tidak ada respon” periksa Dean

Dimas hanya bisa menghela nafasnya. Andai saja istrinya ada disini pasti dia bisa tenang. Yang dia pikirkan hanya putrinya, Maura.
Dimas melihat Maura menitikkan air matanya, kegelisahan tersirat di wajah cantiknya.

“ Ayah, Mou gak mau mengecewakan dan mempermalukan Ayah..”, rintihnya, ketika hari menguning

“Tidak, nak. Kamu tidak akan mempermalukan Ayah,tidak nak,tidak” memeluk putri satu satunya.

Dean hanya memegang Bahu Dimas bermaksud menguatkannya. Oma Amy melihat situasi menjadi kacau. Para tamu undangan sebagian ada yang pulang, tidak tahan dengan kepastian acara berlangsung atau tidak. Oma Amy menitikkan air matanya, begitu malang nasib cucunya.

"Mungkin pernikahannya batal jeng" mengipas-ngipas

"Iya, ya mana mungkin jam segini belum mulai acaranya"

"Akadnya juga belum ini" tambahnya

Wanita bersanggul mendengar ucapan dari kedua rumpiers. Pikirannya terusik oleh perkataan mereka. Oma Amy mencoba melangkah mendekati microphone, ia akan menjelaskan kepada tamu undangan yang telah hadir bahwa acara pernikahan ini akan dibatalkan. Langkahnya terhenti ketika melihat seorang pria bertuxedo mendekat ke arah meja akad didampingi dengan Dimas anaknya.

Syukurlah...

Mereka mendekati meja akad dan bersiap melangsungkan akad pernikahannya. Tangan pria bertuxedo itu menjabat tangan Dimas dengan penuh keyakinan.

SAH

Itulah kata yang terucap dari semua tamu undangan. Tidak lama, pengantin wanita datang mengenakan gaun cantiknya dan duduk disamping pria bertuxedo menitikkan air mata sirat akan makna.

...

Kemungkinan story ini tu updatenya setelah yang pertama. Btw nih cerita After wedding yaa..

Dukung terus aku guyss

See U

TBC

Chasing After You (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang