2. Sayatan Abstrak

12 7 0
                                    

Setelah sekian lama ga update, sorry nih yeee akyu kemarin ada acara keluarga jadinya ga sempat untuk nuliss🐥

Bersedekah tidak hanya dengan uang. MemVote dan Comment juga bisa karena menyenangkan hati orang lain yang juga termasuk sedekah lho.. terutama pencetnya di part ini sunggguh senang hati dedek

Cukup sajalah segitu😉😊

Happy reading...

🍂🍂🍂

Kenyataan membangunkan harapan. Perlahan ia membuka mata menatap dunia. Udara yang ia hirup terasa menyesakkan raga. Ia merasa tak sanggup untuk bertahan, air matanya menetes lagi untuk ke sekian kali.

Drrt...drrt

💌Yuhuu udah kawin

Salahsatu alarm kegiatannya muncul, ia langsung saja menghapus notes itu begitu juga dengan yang lainnya.

Seharusnya hari ini ia menjadi wanita terbahagia di dunia karena sudah melepas masa lajangnya. Akan tetapi, takdir berkata lain ia harus menelan pil pahit kehidupan. Padahal dirinya sudah mempersiapkan agenda setelah menikah dengan membuat jadwal-jadwal spesial. Ia sungguh terpukul dengan keadaan ini. Sebagai manusia ia hanya bisa mempersiapkan tetapi Tuhan yang menentukan semuanya.

Tersadar, Maura langsung bangkit dari keterpurukannya. Ia menyikap selimut yang dipenuhi bunga mawar begitu pun dengan spreinya. Jika terus menerus berada disini, ia akan selalu mengingat kisahnya yang menyedihkan. Ia mencoba untuk bangkit.

Keluar dari kamar yang terlihat penuh hiasan "Kamu sudah bangun, ndo?"menatapnya sendu

"Sudah, Oma" mengangkat koper dan menariknya

"Kamu mau kemana, Hmm?"

"Aku mau menenangkan diri, Oma. Tolong katakan pada Ayah aku pergi"

"Baiklah"

Hembusan angin ditengah panas terik menerpa wajahnya, derai airmata membasahi pipi dan tidak berniat untuk diseka. Ia berteriak disana mencoba melepaskan kesedihan yang ada. Tubuhnya bergetar sembari memeluk lutut di tempat yang ia impikan.

Tersadar dengan sebuah tepukan kecil di pundaknya, ia lantas menyeka airmatanya yang bercucuran tak henti

Menepuk pundaknya "Hidup terus berjalan, Mbok" mendudukan diri disisinya

Kurang ajar sekali. Batinnya

"Saya juga pernah mengalami hal yang sama. Disaat bersedih saya akan datang ke pantai untuk menenangkan diri. Memang pantai adalah penenang terbaik " ucapnya tanpa diperintah

Pasir pantai yang panas dan angin yang menyejukan. Dua elemen yang saling melengkapi. Tidak ada suatu penghalang untuk menatap dan merasakannya. Walaupun terasa sangat panas, ia tidak bisa merasakannya seakan mati rasa. Ia hanya bisa menengok kepada orang yang berucap itu dan tidak bisa menjawab. Kata-kata yang terlempar tanpa mengetahui permasalahan membuatnya muak. Orang itu hanyalah orang asing.

"banyak orang disekitar Mbok yang menyayangi dan mencintai dengan tulus" ucapnya bermaksud menyemangati

Kepalanya sakit ketika memikirkan ucapan wanita yang ada di pantai tadi. Matanya hanya terpejam dibawah objek terik yang menyelimuti. Ia sengaja menjemurkan diri supaya hatinya menghangat.

Ketukan pintu menyadarkan wanita tua itu, ia lantas membukanya dan mempersilahkan pria itu untuk masuk tanpa sungkan. Hati pria itu sakit ketika melihat hiasan yang masih terpasang disana, seharusnya hari ini adalah salahsatu hari kebahagiaan sahabatnya. Sungguh brengsek laki-laki itu yang telah merusak hati yang dulu ia ingin miliki.

"Oma, Mao kemana?"

"Ia ingin menenangkan diri, De. Tolong maafkan ya, walaupun Maura sekarang sudah menjadi istri kamu"

"Oma tidak perlu minta maaf, Dean mengerti. Pasti Mao merasa hancur sekali"

Menitikan airmata "iya De, Oma juga sedih sekali. Bagaimana bisa hal ini terjadi pada cucu kesayangan Oma, Oma sangat merasa kasihan padanya" tubuh wanita tua itu bergetar dan pria itu mencoba menenangkannya.

Semenjak ia memutuskan untuk mengambil jalan ini, ia bertekad untuk melindungi sahabat yang sekarang telah menjadi istrinya. Mungkin cinta yang ia rasakan dulu akan datang kembali suatu saat. Perasaan itu sudah terkubur lama dan tidak ada yang mengetahuinya.

"Akankah aku mencintainya kembali?"

Suara roda berputar yang menghantam ubin mengkilap membisingkan telinga. Seminggu berlalu dengan cepat, tidak terasa akhirnya perjalanan di tempat yang indah ini telah berakhir dan cukup membuat hatinya tenang. Penampilannya sangat mencolok ditengah lingkungan yang berbudaya. Ia keluar darisana menggunakan kemeja hitam berkerah dan celana blue jeans, yang membuat penampilannya mencolok adalah warna rambutnya yang hampir sama dengan celana jeansnya.

 Ia keluar darisana menggunakan kemeja hitam berkerah dan celana blue jeans, yang membuat penampilannya mencolok adalah warna rambutnya yang hampir sama dengan celana jeansnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mbok, sekarang akan pulang? Rambutnya indah sekali" berjalan tanpa mengindahkan wanita lokal itu

"Mbok" langkahnya terhenti dan melihat wanita lokal itu

"Ini saya ada buah tangan sederhana, tolong terimalah" menunjukan sebuah bungkusan

Mengambil bungkusan itu "Makasih. Sebenarnya kamu siapa?"

"Saya hanya penduduk disini, Mbok. Yang pernah mengalami hal yang serupa dengan Mbok. Maksud saya hanya menghibur. Maafkan saya bila mengganggu"

"Tidak apa-apa. Maafkan saya juga ya, suasana hati saya saat itu sedang buruk"

"Saya maklum Mbok"

"Bolehkah saya meminta bantuan kamu?" Pintanya

Semua orang menjadi ribut karena mempermasalahkan hal yang sepele. Antara ulekan dan mesin blender. Dua barang yang berbeda tetapi memiliki fungsi yang sama. Mereka mempersiapkan untuk menyambut kedatangan cucu sekaligus menantu mereka yang akan pulang dari tempat pengasingannya.
Maura mengabarkan bahwa dirinya akan pulang hari ini.

Berjalan mendekati sumber suara"Ya ampun. Dapur sangat berantakan sekali" ucap Dimas

"Jika menggunakan ulekan makanan akan terasa lebih enak"

"Bu, dengan blender semuanya menjadi cepat dan efisien"

"Kamu ya, nurut saja sama Ibu. Pake ulekan"

"Cukup cukup" Dimas menghentikan

"Kita beli saja agar tidak ada yang ribut"

"JANGAN" ucap kedua wanita itu serempak

Suara bel rumah menggema tetapi tidak ada yang menyahuti begitu pun dengan ketukan pintu disana tidak ada seorang pun yang menanggapi. Orang itu mencoba masuk dengan membuka pintu dan terdengar suara keributan disana. Ia berniat mendekati sumber suara tetapi langkahnya terhenti oleh suara seseorang yang ia kenal sangat baik.

"Kamu mau apa kesini?"

...

Gimana nih guys? Aduhh kuota udah sekarat, kira kira ada yang tau paket murah gk ya? Dm aja ya kalo punya infonya. Berbagi itu indah sobat🤗😁

Saat ini masih ngarep ada pulsa nyasar sih😳 but itu jarang terjadi

See U

TBC


















Chasing After You (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang