4. Fakta Troye

39 10 3
                                    

Aku terbangun ketika suara suara berisik begitu mengangguk telinga ku. Aku terbangun menatap seseorang yang sedang berbincang. Itu adalah orang tuaku.

Aku melihat mama menghampiri ku yang masih terbaring lemah di brangkas, ku tatap wajahnya yang nampak khawatir." Kamu tidak apa-apa sayang!?" Tanyanya, aku terdiam. Masih lemah untuk menanggapi.

"Kata teman-teman dan guru-guru kamu, kamu kesurupan." Aku terdiam, Aku ingat betul bagaimana aku tadi. Terdiam dengan detak jantung yang memompa membuatku hampir tidak bisa bernafas. Aku berdiri tanpa bisa mendengar ataukah melihat apa apa setelah...

Yah Troye dan perempuan misterius itu. Aku masih curiga akan keberadaannya Sekarang. Tiba-tiba Troye dan gadis itu menghilang membuatku bingung.

"Kamu baik-baik saja?" Aku mendongak, aku mengangguk saja. Semua energi ku terkuras karena kejadian itu. Dimana aku merasa bingung dengan sekitar.

Pak Hartono mendekat, lalu berkata." Kamu selalu memanggil seseorang yang bernama Troye? Siapa dia? Pacarmu? Ckckck, anak jaman sekarang. Kalau di sakitin selalu saja menjadi." Aku bingung dengan perkataan pak Hartono, Kenapa dia tidak kenal Troye.

"Aku tidak ada hubungan dengan Troye, dia itu aneh, menyebalkan." Ujar ku masih dengan berat.

"Tapi kamu terus memanggil namanya ketika kamu kesurupan!" Aku melotot.

"Kesurupan? Dimana?" Tanyaku, Pak Hartono menghela nafas.

"Di dekat tangga Rooftop." Semuanya terasa mengangetkan bagiku.

"Aku kejar Troye ke atap pak, terus kami dengar bunyi bel darurat, makanya kita lari keluar." Ujar ku pada Hartono. Dia terkekeh mendengar semua ceritaku

" Troye itu anak mana? IPA apa IPS?" Kenapa seolah pak Hartono tidak tahu, padahal pak Hartono itu terkenal bisa mengenali murid yang baru ia kenal.

"Loh? Bukaannya Troye sekelas kita, terus duduk di bangku paling belakang." Jelasku, Pak Hartono menyengrit bingung, dia sedikit berpikir apa uang aku katakan.

"Sama sekali bapak tak kenal dengan seseorang yang bernama Troye, Dan kalau bakal ketahui. Nama Troye di Kelas Bahasa XII. 2 tidak ada sama sekali. Dan bangku yang kamu bilang itu sudah kami pindahkan sejak tahun kedua sebelum kamu sekolah disini" aku tercengang, Kaget dengan fakta baru itu.

"Mungkin hanya halusinasku saja pak." ujarku, aku tak mau menambah beban pikiran orang lain terutama Orang tuaku.

Dari sejak pertemuanku dengan Troye, dia memang aneh. Aku tidak menyangka jika hal itu mengerikan bagiku.

Setelah jam pulang sekolah, aku di antar pulang oleh orang tuaku. Dimana sekarang aku sudah berada di mobil, Pikiranku masih terhambat dengan keanehan yang sekarang aku alami.

Samar aku melihat sosok Troye yang berdiri kaku di jalanan, Sorot matanya memanggulku entah apa artinya itu. Aku masih menatap laki-laki itu dengan wajah terkejut.

"Adisdy!" Aku menoleh ketika Mamiku memanggil, dia membalikkan badan dan tersenyum padaku.

"Kalau ada apa-apa tanya sama kami, Mami sama papi bakal ngerti kok." Aku mengangguk, Aku membalikkan badanku ke arah belakang. Tepat dimana Ku lihat Troye. Dia menunduk dengan baju sekolah yang pucat.

"Troye!" samar ku lafalkan namanya, Dia aneh tapi menarik bagiku.

"Troye siapa? Pacar kamu?" Tanya Mami, aku melirik mami dengan wajah sedikit kesal. Aku tidak suka dengan pria aneh seperti Troye, aku hanya kagum.

"Aku gak suka sama dia Mi, dia itu aneh dan misterius." Ujar ku, mami terkekeh mendengar keluhanku tentang Troye.

"Misterius? Misterius itu bagus untuk di pecahkan. Menurut mami, Laki-laki yang penuh dengan misteri itu seru. Karena kita butuh perjuangan untuk mengetahui semua tentang dia." Mami menyebalkan, Kenapa mami malah mendukung ku dengan Pria aneh seperti Troye.

Misteri Lorong Sekolah!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang