7

5K 1.1K 67
                                    

-Rinai bisa si baca lengkap lengkap di KBM APP.

-Rinai bisa di baca lengkap di Karyakarsa Aqiladyna



Makan siang kali ini sungguh menyenangkan bagi Rinai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Makan siang kali ini sungguh menyenangkan bagi Rinai. Karena di temani dan di traktir kekasih hati Mas Guntur. Banyak hal mereka bicarakan sembari menyantap makanan di sebuah restoran. Mas Guntur begitu bersemangat menceritakan kerja samanya yang sangat lancar tanpa hambatan. Sangat antusias Rinai menyimak menjadi pendengar yang baik.

"Semua ini karena doamu sayang, pekerjaanku selalu lancar." Kata Guntur meraih tangan Rinai dan menggenggamnya.

"Syukurlah Mas. Keberhasilan Mas bukan karena Rinai tapi atas ketekunan Mas sendiri." Kata Rinai sembari tersenyum.

Guntur menyentuh cincin emas melingkar di jari manis Rinai, cukup lama memperhatikannya.

"Mas rasanya tidak sabar ingin menghalalkanmu sayang." Gumam Guntur berhasil membuat wajah Rinai merona. Jauh di hati kecilnya pun berharap sama, namun Rinai terlalu sungkan mengungkapkan. Hanya bisa berangan dan berdoa semoga kuliahnya cepat selesai dan hari indah itu tiba.

"Sabar Mas. Rinai akan lebih gigih menyelesaikan kuliah dulu." kata Rinai.

"Iya sayang, aku juga akan lebih giat mencari uang untuk tambahan biaya pernikahan kita nanti." Kata Guntur.

"Semoga keinginan kita selalu di lancarkan ya Mas." Kata Rinai sembari berdoa dalam hatinya.

"Amin, sekarang lebih baik kita habiskan makannya lalu bisa pulang. Mas baru beli dvd filem bagus kita harus nonton." kata Guntur bersemangat di balas anggukan Rinai.

Rinai cuti tidak masuk kerja di cafe dan bisa melewatkan masa bersantainya dengan Mas Guntur yang memiliki waktu luang berlama- lama dengan Rinai.

Keduanya meninggalkan restoran menuju pulang. Sampai di rumah Guntur duduk di sofa mengeluarkan kaset dvd dari dalam tasnya. Sementara Rinai pamit ke kamar untuk berganti pakaian.

Kaset dvd telah di putar, tidak lama Rinai kembali sudah mengenakan pakaian lebih santai, baju kaus dan celana selutut. Rinai meletakan dua kaleng minuman dan snek ringan untuk cemilan nonton.

"Duduk di sini." Kata Guntur menepuk sofa di sampingnya. Rinai menurut, ia duduk, dengan Guntur meraih bahunya dan memeluknya.

Keduanya larut dalam filem di tonton, hingga tidak terasa 1 jam lebih filem di putar akhirnya sampai di ending. Filem ini sangat seru menceritakan perjalanan sepasang kekasih yang berjuang mempertahankan cintanya setelah kedua orang tua tidak merestui. Rinai sampai menitikan air mata karena ending ceritanya berakhir bahagia.

Guntur terkekeh menatap wajah Rinai yang kelopak matanya sembab, tangan Guntur terulur menyentuh sudut mata Rinai.

"Kamu selalu saja menangis bila menonton filem romantis." kata Guntur parau.

Rinai (Long Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang