Bab 2 = Referensi

139 14 1
                                    

1277 Days before



Sebelumnya yang diceritakan kemarin cuma awal ketemunya Jeno dan Chaewon sebagai mahasiswa doang. Kisah mereka belum masuk ke tahap dua sebelum adanya party di asrama mereka.

Yang koordinasikan pestanya itu Heejin, dan Karin. Giselle dan Chaewon yang nyediain makanan. Onda dan Yeonhee juga ikut dekorasi asramanya. Kalau yang cowo-cowo ya udah pasti santuy menyantuy disana ga ada yang niat mau bantuin.

Tapi lama-kelamaan, Giselle ngeluh karena Chaewon ga ngebantuin sama sekali. Tau sih ada tugas tapi plis lah ini tugas selain tugas dari dosen juga udah di finalisasikan dari kemarin. Seharusnya kalau mau nolak ya bilanglah jangan buat Giselle memendam amarah karena hal sepele doang.

"Chaewon!" rengek Giselle. "Bentar aja bantuinnya, habis itu lo lanjutin lagi tugasnya,"

"Udah-udah, sini biar gua yang bantuin lah. Jangan ganggu anak ambis," ucap Jeno sembari berdiri nyamperin Giselle. Bukannya apa-apa tapi seorang Jeno yang mager dan keliatan judes di mata orang rupanya bisa bantuin temen juga. Giselle kira dia ini orangnya bakal nyusahin rupanya bisa juga disusahkan.

"M-makasih banyak Jen. Wuih ga nyangka gue," ledek Giselle. Temennya yang lain (Jaemin, Haechan, sama Renjun) lanjut ceritain tentang kehidupan mereka.

"Biasalah, namanya juga temen. Ya kaga mungkin gua berdiam diri aja," jawab Jeno. Setidaknya kalau mau bantuin versi edgy jawabannya ya harus bijak lah.

"Giselle maaf banget gue telat bantuinnya," suara Chaewon terdengar buru-buru. Mungkin sehabis Chaewon ngerjakan tugas, Chaewon lari secepat unta ke ruang tengah dimana udah banyak makanan yang tersusun berkat bantuan Giselle dan sedikit Jeno karena waktu Jeno mau bantuin, Chaewonnya udah keluar dari kamar.

"Ini nih si ambis kata Jeno, jurusan lo padahal santai banget ga sih. Dah ini, taburkan kerupuknya di disini," Giselle memberikan satu bungkus kerupuk itu kepada Chaewon. Sembari melihat ke arah mana tangan Giselle menunjuk, dia merasa ada yang memperhatikan dirinya dari belakang. Chaewon beranikan diri buat lirik ke belakang.

Oh rupanya Jeno.

Jenonya lagi senyum. Chaewon pun juga balas dengan senyuman.

"Nah, habis itu yang ini letak disini Chae. Gue tinggal bentar ya, gue mau ambil lagi makanannya."

"Ya ampun emang habis sama kita semua makanan sebanyak ini?" gumam Chaewon. Jeno sebenarnya ga tau pertanyaan itu dilontarkan ke siapa. Kalau di lontarkan ke Giselle orangnya udah pergi, kalau di lontarkan ke Jeno...Chaewon aja ga liat muka Jeno sedari tadi (selain Chaewon menghadap ke belakang). Ya Jeno jadi bingunglah mau jawab gimana.

"Eum, lu kaga liat tiga cowok degil di sana," Jeno menunjuk ke arah Jaemin, Haechan, dan Renjun. Chaewon mengangguk paham. Memang di asrama yang paling rusuh itu empat orang ini. Yang paling kalem itu Yunseong sama Bomin. Untungnya dua orang itu masih belum terkontaminasi sama kelakuan empat orang yang udah disebut manusia degil.

"Ya elah gue lupa, hahaha." candanya. Chaewon kembali menuangkan makanan ke tempatnya sampai Giselle balik. Jeno sebagai peran pembantu Chaewon saat ini. Kalau dia salah letak, Chaewon yang benerin. Kalau Chaewon lagi sibuk, maka Jeno bantuin Chaewon meskipun effortnya masih terlihat sedikit di mata Chaewon. Setidaknya dia nyebar kebaikan bukan kemaksiatan.



Thanks Jen




Partynya gak ramai kok. Cuma anak-anak asrama aja karena jeng jeng jeng....Bomin ulang tahun. Sengaja mereka koordinasikan disaat Bomin lagi ngampus biar anaknya ga ambil hati. Semuanya pada ngucapin Bomin Happy Birthday.

Thanks Jen!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang