Happy Reading ✨
.
.Gadis itu masih menangis sesenggukan di pojok kamarnya. Ia memeluk sebuah foto keluarga dengan anggota mama, papa, kakaknya dan juga gadis itu sendiri. Difoto itu ia terlihat berumur 4tahun dengan wajahnya yang periang,tak hanya dirinya seluruh keluarganya pun terlihat bahagia.
"A-ara..hiks kangen kita kaya d-dulu lagi.." Ujarnya begitu lirih. Ya, dia adalah Ara.
Brak... Brak... Brak
Pintu kamarnya di ketuk dengan keras. Ia langsung mengusap airmatanya dengan kasar, tak memperdulikan mata sebabnya ia langsung membuka pintu kamar itu dengan gemetar.
"Lama banget bukanya! Lo ngapa aja sih daritadi!! " Suara bariton itu milik Chandra Relio Rahardika, kakak Ara.
"M-maaf kak tadi a-ara ketiduran" Jawabnya ketakutan.
"Gue ga peduli! Nih, lo cuci baju gue! Sekalian bawain gue minum ke kamar kalo udah selesai" Sarkasnya sambil melempar baju kotor tepat diwajah Ara.
"I-iya kak"
Chandra langsung meninggalkan kamar Ara begitu saja. Ara mengambil baju kakaknya yang jatuh dilantai. Ia langsung menuju kamar mandi untuk mengerjakan tugasnya.
....
"U-udah ma. Sakit kepala Ara" Ucap Ara sambil memegang kepalanya yang dijambak kasar oleh sang mama.
"Siapa yang suruh kamu bikin baju anak saya luntur kaya gitu,anak sialan?!! " Hardik Anita Rahardika, mama Ara dan Chandra sambil terus menarik rambut Ara.
"T-tadi Ara g-gak sengaja ma,...hiks"
"Kamu tau gak harga baju kakakmu lebih mahal dari diri kamu ini!"
"Ara minta maaf ma...j-janji gak akan lagi"
"Anak gak tau diri! Bisanya cuma nyusahin! " Setelah mengatakan itu Anita menghempaskan kepala Ara ke lantai dengan kencang.
"Hiks...sakit...ara capek" Ara langsung berjalan tertatih ke kamarnya.
"Makannya kalo disuruh nurut! Bandel sih jadi anak" Cemoon Chandra dengan seringai tipis yang membuat Ara ketakutan.
Ara hanya diam sambil menatap punggung sang kakak yang menghilang dibalik pintu kamarnya. Hari ini terlalu melelahkan baginya. Walaupun setiap harinya begitu.
.
.
.
.
Haii gais!! Jangan lupa untuk vote dan coment setiap chapter aku yaa!! Dan jangan lupa ikuti setiap cerita aku!! See you gaiss
KAMU SEDANG MEMBACA
PLUVIOPHILE
Teen Fiction"Kak udah tangan ara sakit...hiks" "Ma, pa...hiks...a-ara jangan di-dipukul lagi" "Anak gak tau diuntung!!! saya menyesal melahirkan kamu sialan!! " "Gue gak akan nganggep lo adik! karena bagi gue lo gak lebih dari pengacau! " Dia Rintik Amara Rahar...