dinner

561 98 0
                                    

"Bang" Karel sama Gevan menoleh pada Sena

"Emm kak egi ajak aku makan di luar" Gevan sedikit kaget dan berpikir berani banget Sena

"Kamu yakin? Terus bang Hanan?" Sena menunduk

"Aku gatau, aku takut bang Hanan marah apalagi bang Sean" Karel sangat kasian kepada adiknya itu, ia tau sulit pasti

"Silahkan aja" mereka bertiga liat Sean dan Hanan turun dari tangga

"Gua gpp lu mau main sama dia" Sean senyum, tepatnya senyum palsu. Sena ikut senyum dan meluk Sean

"Tapi inget jangan pernah nangis depan gua lagi. Dan mulai sekarang lu harus jaga diri baik²  karena gua gamau lagi ngurusin lu. Lu udah gede sekarang kan"

Sena kaget ia kira Sean beneran memperbolehkannya nyatanya ahh sudahlah

Sean melepas pelukan Sena dan pergi lagi ke atas. Sena nangis sambil nunduk. Hanan yang di sampingnya memeluk Sena

"Bang Hanan ga marah?"

"Engga kok. Abang mikir kamu juga butuh kebebasan" Sena menangis di pelukan Hanan

"Makasih abang. Sena sayang sama bang Hanan"

Karel sama Gevan tersenyum tapi kemudian luntur begitu saja

"Dan bener kata Sean, mulai sekarang kamu harus jaga diri baik² oke. Abang udah gamau urusin adek abang lagi" Sena menggeleng seolah ingin menghentikan perkataan Hanan yang semakin membuat nya sakit

"Kan kamu mau bebas, gamau di kekang lagi kan? Yaudah sekarang abang lepas kamu. Kamu harusnya seneng dong. Heyy kamu seneng kan?" Hanan sedikit mengguncang bahu Sena yang menangis semakin kencang

"Cukup nan!" Hanan tersenyum tipis ke Gevan

"Lu terlalu lebay tau ga?!"

"Apa gua salah khawatir sama sena? Gua cuman mau dia dapet yang terbaik bang. Tapi yaudah lah. Emang dia keras kepala kan? Yudah besok² kalau dia nangis gausah ngadu ke gua" Hanan pergi gitu aja ke atas. Sena memeluk tubuh Gevan erat

"Udah²" Karel hanya diam memandang Hanan yang semakin jauh melangkah

"Sena ada eg-" ucapan Jefran terhenti saat melihat Sena menangis

"Loh adek kenapa?" ya walaupun Jefran sering membuat Sena menangis tapi melihatnya menangis seperti ini membuat dirinya juga sakit

"Udah janga nangis, sono katanya mau dinner. Gausah kamu pikirin perkataan mereka ya. Kamu hati². Pulangnya juga jangan malem² oke?" Sena menggangguk dengan air mata berderai

~~

Skip

Perkataan Hanan dan Sean rupanya ga main². Mereka bener² cuek sama Sena

"Gua berangkat" Hanan pergi gitu aja, tak ada lagi kecupan manis di pipi Sena

"Gua juga" Sean ikut keluar

"Ah bikin pusing aja" Gevan emang gampang emosi dan akhirnya ikut pergi

Jovan, Jefran dan Juna hanya diam. Apalagi Juna ia merasa bersalah, karena ini berawal dari nya

"Yaudah kalian berangkatnya hati² ya. Jagain Sena oke?" Karel hanya mencoba untuk tidak emosi sejak malam, ingin sekali ia memukul Sean dan Hanan

Akhirnya mereka semua berangkat. Dimobil juga pada diem. Sena ngerasa aneh soalnya Juna duduk di depan samping Jovan

"Gausah di pikirin. Mereka nanti bakal ngerti kok" Sena menoleh pada Jefran dan tersenyum

Sampai di kelas, Sena juga tak banyak bicara begitupun Juna. Anak kelas pada heran dong apalagi Sonu dan Safa

MY BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang