VOTE dulu sebelum baca guys:)
Jadilah pembaca yang BIJAK ya, yang menghargai penulisnya. VOTE kalian adalah semangat untuk para penulis:)"Sena"
Sena mengerjapkan matanya saat sang Papa memanggilnya
"Sena masih kaget ya soal semalem?"
Sena tidak menjawab, jujur saja ia masih syok dan belum mau bertemu siapapun. Apalagi ingat kondisi bajunya kemarin ia sungguh tidak mau mengingat hal itu
"Bunda mana?"
"Masih di rumah kak Kino. Sena kenapa? Sena takut sama Papa?"
"S-Sena cuman gamau ketemu sama siapapun. Mau sama Bunda"
Sang Papa menghela nafas, ia paham pemikiran putrinya ini. Pasti sudah berpikiran yang tidak²
Clek
Pintu kembali terbuka menampilkan Hanan dan Sean mendekati mereka. Sena semakin dibuat tak karuan saat ini. Ingin rasanya berteriak kepada mereka agar meninggalkan sendiri
"Udah baikan?" Sena mengangguk perlahan
"Kamu mau denger kejadian semalem?"
Tunggu sena tidak siap! Tapi Sena juga ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi
"Sena semalem ketempelan sesuatu. Sampai kamu ngamuk² dibawah. Asalnya kamu udah sadar dan kita bawa kamu ke kamar. Tapi pas di kamar kamu makin ga bisa di tahan dek. Terpaksa pak ustadz ngeluarin yang masukin kamu dengan cara kaya kemaren"
Sena tambah syok pas tau dia kesurupan. Bahkan ia tidak merasa sedikitpun
"Tapi ini?" Sena mulai berbicara dan menunjukan lebam biru di semua pergelangan tangan dan kaki
"Kita nahan kamu dek. Badan kamu licin banget. Liat ranjang kamu sampai patah gini kan?"
Perlahan Sena menangis, ia merasa bersalah sudah salah sangka terhadap mereka
"Maapin Sena hiks, Sena udah mikir yang engga hiks engga sama kalian"
Sang Papa dengan sigap memeluk putrinya itu
"Gapapa sayang, kanu pasti syok kan pas liat kondisi kamu. Udah ya jangan nangis" Sena masih sesenggukan di pelukan papanya
"Udah ya jangan nangis, hari ini kamu nginep aja ya di rumah kak Kino. Bubda ga bisa pulang soalnya" Sena mengangguk perlahan dengan isakan yang masih belum juga reda
"Sena mau sendiri apa ditemenin mereka"
"Temenin" Cicit Sena membuat Hanan dan Sean tersenyum
"Yaudah Papa mau kerja dulu ya sayang. Kamu hati² di rumah. Kalian berdua jagain Sena ya" yang diperintahin manut aja
Selesai sang Papa pergi Hanan dan Sean duduk di samping Sena
"Sena mau makan apa hari ini?" ucap Hanan sembari mengelus kepala Sena lembut
Hweeeee aku iri sama kamu Senaaa!!!
"Entar aja bang, Sena lagi gamau makan"
"Maap ya kita megangin kamu nya kekencengan"
"Gapapa kok bang"
~~
Sudah 1 tahun berlalu setelah kejadian itu. Hanan sudah tamat menjalani sekolahnya
Sena kini tengah merasa frustasi dengan tugas yang lebih banyak dari kelas X kemarin.
"Kenapa sih? Pusing banget kayanya"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BROTHER
HumorPunya abang cakep tuh emang beruntung tapi kalau kelakuan nya absurd bikin pusing. masih mending 1 ini mah 7 sena, anak bungsu. satu²nya anak perempuan dalam keluarga *bahasa non baku( toxic) *humor *dah lah baca aja