Hari H

1.9K 72 0
                                    

Setelah dua Minggu berlalu tepat hari ini acara pernikahan Abilla dan Arvi yaa Arvi adalah anak tunggal Bu Rita.

Abilla POV

Hari ini tiba tapi aku tak pernah sekalipun melihat calon suamiku, apa sesibuk itu dia sampai untuk bertemu saja sangat sulit batin ku.

"Sayang sudah melamun nya ayo siap-siap penata rias sudah menunggumu di kamar" tegur ibuku

"Maaf Bu,, aku hanya penasaran dengan calon suami ku " ucap ku

" Bersabarlah sayang, ibu memilih yang terbaik buat mu" balas ibuku dengan senyuman

Arvi POV

Sejak tadi malam aku tak bisa tidur karena papa memberi secarik kertas berisi nama calon istriku aku rasa aku pernah mendengar nama ini tapi dimana aku lupa, ntah kenapa aku bisa pelupa seperti ini,

"Sayang ayo,, kita akan berangkat" ajak mamaku
Hanya anggukan halus yang ku balas

"Arvi apa kau sudah menghafal untuk ijab kabul nanti nak? " Tanya papaku

"Yaa,, pa" jawabku singkat

Kami memasuki mobil yang dikendarai supir ku menuju ketempat pernikahan ku. Sesampainya disana sudah ada orang tak banyak hanya keluarga ku dan sepertinya sisanya keluarga calon istri ku. Aku tak menyangka aku akan dijodohkan oleh mama tapi apa boleh buat jika ini kemauan aku tak akan menolak, aku tau pasti ini yang terbaik, dan lagi pula ia pasti mencari menantu yang baik untuk nya.

Setelah sampai aku di suruh berdiri di bawah bunga-bunga dekorasi untuk menyambut calon istri ku.

Abilla POV

"Sayang calon suamimu sudah sampai nak ayo kita keluar" ajak ibuku

Aku keluar ruangan di gandeng ibuku dan juga beberapa sepupu ku yang juga mengikuti ku. Dan betapa terkejutnya aku melihat pak Arvi
"Pak Arvi" batinku
"Apa dia calon suamiku, apa dia anak dari Bu Rita teman mama? Oh tidak bagaimana mungkin aku menikahi dosenku, bukankah ibu dan Bu Rita bilang dia bekerja di kantor papanya" banyak pertanyaan yang ada di kepala ku tapi ku tahan dulu

Dia mengulur tangannya untuk menyambut tangan ku, digenggam nya tanganku. Hangat itu yang kurasakan saat genggaman nya pada tanganku menguat seperti tak mau lepas. Apakah ini mimpi tolong jangan bangunkan aku. Aku benar-benar mengharapkan dia jodohku apa mungkin ini hadiah dari Allah untuk, yaa Allah aku sangat bersyukur batin ku.

Arvi POV

Aku melihat dia datang betepa terkejutnya aku saat melihat ternyata dia mahasiswa ku yaa dia adalah mahasiswa yang ku ajarkan sejak semester satu dan sekarang semester tiga akhir Abilla Itukah nama panggilannya. Ku sambut dia dengan mengulurkan tangan ku, ku genggam tangannya erat agar dia tidak jatuh atau apa karena sejak tadi kulihat dia sangat shock yaa mungkin karena dia melihat ketampanan ku,hahahha... Atau mungkin karena dia takut karena aku dosennya di kelas.

"Saya terima nikahnya Abilla Adella putri binti Rian pamungkas dengan mas kawin 15 gram emas dibayar tunai"

Berubah la statusku sekarang ini dia mengambil tangan ku dan menciumnya, kulihat dia menangis. Kenapa dia menangis apa di belum bisa menerima semua ini ? Apa dia dipaksa menikah dengan ku? Tanya ku dalam hati. Kemudian ku cium keningnya dengan lembut. Bisa ku lihat orang tua ku sangat bahagia melihat ini dan juga orang tuanya yang ada di samping ibuku. Oh yaa kenapa ibunya sendiri dimana ayahnya orang yang menikahkan aku dengannya bukan ayahnya apa ayahnya sudah tidak ada Batin ku.

Ku Salami orang tua ku dan diikuti olehnya

"Arvi kamu harus menjaga abilla yaa, dia anak tunggal dia tidak punya ayah kamu harus membimbing nya dengan baik sayangi istrimu seperti kamu menyayangi orang tuamu." Ucap mamaku

"Iya ma, akan ku lakukan" jawab ku
Kemudian menuju papa ku

" Arvi belajarlah untuk tidak hidup sendiri, karena kamu sudah punya istri, dan pulang lah kerumah karna kamu adalah rumahnya mulai sekarang, cintai dia yaa, hati wanita sangat sensitif jadi bersabarlah" ucap ayahku dengan serius

" Iya pa, aku akan belajar" jawab ku
Kemudian aku menuju ibu mertua ku

" Nak ibu minta kamu sayangi istrimu yaa, hargai dia, cintai dia dengan tulus dia tidak punya orang tua lengkap sepertimu, jadilah laki-laki pertama yang tidak menyakiti hatinya, dia sangat banyak menyimpan luka tapi dia tak pernah memberi tahu siapapun, ibu mau kamu membuat dia bahagia bersabarlah menghadapi nya, dia tidak akan merepotkan mu karena dia anak yang mandiri meskipun dia tunggal." Ucap ibu mertua ku panjang lebar

" Yaa Bu,, aku akan berusaha melakukan nya" jawab ku dengan yakin

Abilla POV

"Ibu" ucapku sambil menitikkan air mata dan memeluknya

" Sayang sekarang kamu sudah jadi istri nak, bersabarlah dan tetaplah mandiri jangan merepotkan suamimu, dan ikuti apa pun ajaran baiknya jangan membangkang juga selalu meminta izin saat mau berpergian dan dapatkan kepercayaan suamimu." Ucap ibuku

" Iya Bu" balasku sambil memeluk ibuku

Aku menyalami mama mertua ku yang sebelumnya dilakukan oleh suamiku

" Sayang Billa kamu harus sabar yaa nak tak mudah menyentuh hati Arvi tapi mama yakin kamu bisa menghadapi Arvi yang dingin itu" ucap mama mertua ku

" Iya ma,, aku akan berusaha sabar, mama doakan aku yaa" jawab ku dengan senyuman tulus kemudian menuju papa mertua ku

"Nak kamu sekarang sudah menjadi istri bersabarlah menghadapi suamimu ya dia memang cuek dan sombong tapi yakinlah dia sangat baik" ucap papa mertua ku dengan kekehan sambil mengelus kepalaku

"Iya pa" jawabku

Setelah acara selesai kami kembali ke rumah yaah kerumah ku dulu,,, aku sudah bilang ke ibuku kalau aku mau kerumah ibu dulu aku belum bisa pisah dari ibuku aku masih sangat berat meninggalkan ibuku sendiri dan Alhamdulillah pak Arvi menerima itu. Dari tadi aku sama sekali belum bicara sedikit pun dengan nya aku masih takut.

Dosen ku, Suami kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang