Arvi POV
" Sayang bicara lah, marahi aku jangan diam saja" ucap ku sendu
" Tidurlah aku lelah" ucap Billa
"Sayang aku tidak bisa tidur sebelum mendengarmu bicara padaku, aku mohon maaf kan aku" aku memohon tak terasa air mataku menetes satu persatu keluar tanpa izin
" Sudah aku percaya kau tidak akan mengkhianati ku kan? " Tanya nya tenang
" Apa kau tidak marah? "
" Tentu " balasnya sambil mengusap air mataku
" Apa kau lupa, aku membela mu tadi siang, aku sama sekali tidak marah padamu, tapi kenapa kau sampai menangis agar aku bicara? " Tanya nya sambil cengir
" Aku takut kau tidak percaya padaku" ucap ku lagi
" Sudah ayo tidur, anakmu ini sudah lelah" ucapnya sambil mengusap perut nya sendiri
" Sayang Dady minta maaf yaa membuat mu lelah hari ini, jangan dengarkan kata wanita ular tadi yaa kau harus percaya pada dadymu ini" ucapku sambil mencium perut istriku ini
" Ayo tidur, aku lelah"
Aku langsung membawanya ke pelukan ku, rasanya sangat lega mendengar jawaban istriku, aku bersyukur Billah tidak salah paham. Kami tidur sambil berpelukan, dia menempelkan wajahnya ke dadaku aku mengusap kepalanya agar dia tidur dengan tenang.
Abillah POV
Pagi ini aku sedang di meja makan melihat ibu dan bibi sedang memasak, aku bukannya tidak mau membantu tapi ibu melarang ku. Jadinya aku hanya duduk sambil memakan apel yang sudah ku potong sendiri.
" Bu, mbak keponakan saya akan datang hari ini untuk bekerja" ucap bibi
" Oh yasudah,,, nanti akan ku beri tahu pekerjaan nya jika sudah sampai " ucap ibu
" Umurnya berapa bi? " Tanya ku lagi
" Sekita 21 atau 22 tahun mbak" jawab bibi
Aku hanya mengangguk kan kepalaSetelah sarapan ku antar kak Arvi ke depan karena dia akan berangkat ke kampus untuk mengajar.
"Hati-hati yaa sayang" ucapnya padaku
"Jaga mata jaga hati kak, ingat dirumah istri dan anakmu menunggu" ucapku kesal
" Okke nyonya bos" ucapnya membuat ku terkiki geli
Aku memang sudah tidak ke kampus lagi mengingat kandunganku sudah memasuki 8 bulan yah tahulah kalian kalau semua keluarga melarang ku untuk kemana-mana.
Hampir seharian aku hanya bergelung dikasur ke dapur untuk makan menonton tv entah lah ini sangat membosankan, apalagi setiap hari hanya ini kegiatanku. Aku melangkah ke dapur untuk membuat jus melon entah tiba-tiba aku ingin selain untuk menyibukkan diri. Kulihat ada wanita muda yang sedang mencuci piring.
Owh mungkin ini keponakan bibi batin ku
Saat aku mengambil melon di kulkas dia melihatku, aku hanya sersenyum."Sore non, ada yang perlu dibantu?" Tanya nya padaku
" Oh, tidak silahkan lanjutkan aku bisa buat sendiri" ucapku lagi
Dia menurut dan langsung melanjutkan pekerjaan nya
Minum jus melon sambil duduk di ruang keluarga bersama ibu sudah lama aku tidak seperti ini dengan ibu.
" Billah apa ada yang tidak nyaman nak? " Tanya ibu
" Iya Bu aku tidak nyaman dirumah terus, membosankan sekali" jawabku kesal
" Sudah ini untuk menjaga kalian, jadi ikuti saja kemauan suamimu itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosen ku, Suami ku
General FictionJangan lupa vote yaa, 😊 Mengagumi mu dalam diam. Mengagumi dosen sendiri, yang amat sangat dingin, hati yang tak bisa ku tembus. Berharap ia jadi jodoh ku,,,, Halu ku yg tinggi,,, apakah mungkin jika aku berdoa ia akan jadi jodoh ku....?