Pagi menjelang siang, matahari mulai naik dan panas mulai terasa menyengat. Aku berjalan disisi kanan jalan dengan santai sambil menunggu angkutan umum untuk pulang ke rumah. Yah aku sudah pulang karena dosen mendadak ada urusan yang tak bisa di tinggalkan dan kebetulan hanya satu mata kuliah hari ini,,,
"Hmm,,, rasanya ini membuang uang saja. Apa dosen berpikir kami ini banyak uang hingga dia membatalkan dengan seenaknya" gerutuku dalam hati
"Aku melihat-lihat sekitar ku sangat ramai hari ini tapi kenapa aku belum menemukan angkutan umum jurusan ke arah rumah ku" batin ku
Brakkk.... Aaaa,,,, teriak seseorang yang bisa ku ketahui ia adalah seorang wanita...
Kulihat di belakang ku ada seorang ibu-ibu yang sudah jatuh terduduk dengan banyak barang disekitar nya yang sudah berserakan Tampa ku tau sebabnya apa.
Langsung ku hampiri ibu itu dan membantunya berdiri."Apa ibu baik-baik saja? Apa ada yang terluka Bu?"
Tanya ku"Ahh,,, tidak ada. Aku baik-baik saja"
Banyak orang disekitar membantu mengumpulkan belanjaan ibu itu dan memberikan nya pada kami karena aku masih menggandeng tangan ibu itu tanpa ku sadari,,,
"Maaf kan aku Bu,,, apa aku harus membayar ganti rugi?"
Tanya anak muda pengendara sepeda motor yang ternyata menyerempet ibu tadi."Oh,,, tak apa,,, aku baik-baik saja. Tapi lain kali kau harus berhati-hati, aku tidak mau ada orang lain menjadi korban,. Apa kamu paham? "
Tanya ibu dengan nada yang tegas"Baik Bu aku akan hati-hati,,, sekali lagi maafkan aku. Aku benar-benar tidak sengaja" jawabnya dengan rasa bersalah
"Yaa,,, pergilah dengan hati-hati"
Perintah ibu tadiKemudian dia melihatku yang hanya diam kemudian dia tersenyum
"Terimakasih yaa,,, sudah membantu ibu tadi". Ucapnya
"Owh,,, tidak Bu,,, tak perlu berterimakasih" jawabku dengan senyum tulus"Maukah kau membantu ibu membawa ini ke tempat makan sana" katanya sambil menunjuk sebuah rumah makan Padang di samping sebuah bank
"Oh,,, baiklah bu, Ayoo,,," ajak ku sambil membawa sebagian barang-barang nya
Setelah sampai di tempat makan disana ibu itu melarang ku pergi dan malah mengajakku untuk makan dulu. Awalnya aku menolak tapi karena dia terus membujuk akhirnya aku pun setuju.
"Nak namamu siapa? Kau terlihat masih sangat muda. " Ucap ibu itu
" Aaa,,, nama ku Abilla Bu, panggil saja Billa" jawabku
"Kalau boleh tau umurmu berapa?" Tanya nya lagi
"Umurku 19 tahun bu," jawabku sambil tersenyum
"Owh,, masih sangat muda,,,apa kau sedang bekerja? Pakaian mu terlihat rapi dan itu tidak seperti dari pasar seperti ibu,," ucapnya sambil nyengir
"Mm.. tidak Bu aku sedang kuliah, dan ini baru pulang, tadi aku sedang menunggu angkutan umum untuk pulang" jawabku
" Nama ibu siapa?" Tanya ku sedikit canggung
"Nama ibu Rita Diana, kau boleh panggil ibu Rita" jawabnya sambil tersenyum
Tanpa disadari kami banyak mengobrol dan bercerita hingga saat waktunya pulang. Kami naik angkutan umum yang sama karena kami akan ke tujuan yang sama hanya saja ibu Rita akan menyambung satu lagi karena rumahnya jauh dari pada rumah ku.
"Bu aku duluan yaa,, hati-hati dijalan" ucap ku
" Yaah,,, baiklah. Semoga kita bisa bertemu lagi yaa nak" balasnya
Dan aku hanya tersenyum."Akuu pulang ,,, "teriak ku di dalam rumah sampai membuat ibu ku terkejut
"Hei,,, sebaiknya kurangi teriak mu mulai sekarang itu selalu membuat ku terkejut,,, " omel ibuku
"Yaah,,, baiklah kapan-kapan akan ku kurangi sedikit" jawabku dengan candaan
"Bu,,, aku akan makan, apa mau makan bersama ku?" Tanya ku
" Tidak ibu belum lapar, makan saja duluan." Perintahnya.
Arvii...
Arvi memasuki rumahnya dengan santai, yang langsung disambut oleh suara menggelegar dirumah siapa lagi kalau bukan mamanya
"Hei,, apa kau tidak salam dulu pada mamamu ini, kenapa kau irit sekali bicara anak siapa kau ini haa.." omel mama ku
"Yaa baiklah." Ucapku sambil mencium tangan mamaku
"Astaga aku takut kau tidak akan menikah jika seperti ini" ucap mamaku
"Apa kau akan menikah?,, sudah adakah wanitamu? Tidak, tidak maksudku calon nya saja apa sudah ada? Tanya mamaku dengan kesal
"Yaa nanti akan kucari calon menantu mama" jawabku santai sambil duduk di meja makan
"Mama sudah bosan dengan jawaban mu, jika kamu tidak juga menemukan calon menantu mama, siap-siap saja mama jodohkan" ucap mama ku dengan sangat kesal
"Yaa ma" balas ku singkatAbilla...
"Billa,,, sini sayang" ucap ibuku lwmbut
" Iya kenapa Bu?" Tanya ku"Kalau kamu dijodohkan apa kamu mau nak? " Tanya ibu ku dengan sangat hati-hati
"Bu sebenarnya aku tidak keberatan dengan pilihan ibu, aku sangat mempercayai ibu. Jika ditanya keberatan atau tidak tentu aku keberatan karena aku tidak mengerti tentang itu" jawabku dengan jelas
" Alhamdulillah kamu percaya ibu,,, ibu lihat kamu tidak pernah membawa laki-laki kerumah, jadi mungkin kamu mau jika ibu jodohkan, apa kamu punya pacar? " Tanya ibu lembut
" Tidak Bu, aku tidak punya pacar, memangnya kenapa ibu membahas ini?" Tanya ku
" Owh,,, tadi ibu bertemu teman baik ibu yang sudah lama tak ketemu dan ternyata anaknya juga sama seperti mu, dia juga mengeluh tentang itu dia ingin punya menantu, tapi anaknya tak pernah membawa wanita kerumah" ucap ibu ku
"Apakah kamu mau jika ibu jodohkan dengan anak teman ibu" tanya ibu ku dengan penuh harap
" Sebernya aku mengagumi seseorang Bu, tapi jika ibu yang menjodohkan tak masalah, aku tau ibu pasti memilih yang terbaik buat ku" jawab ku dengan menunduk
" Baiklah,, Minggu depan kita akan bertemu teman ibu, sekaligus calon mertua mu" ucap ibuku tersenyum riang
"Haa,,, secepat itu Bu? " Tanya ku terkejut
"Yaa tentu saja,,," jawab ibu dengan senyum manis diwajahnya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosen ku, Suami ku
Fiksi UmumJangan lupa vote yaa, 😊 Mengagumi mu dalam diam. Mengagumi dosen sendiri, yang amat sangat dingin, hati yang tak bisa ku tembus. Berharap ia jadi jodoh ku,,,, Halu ku yg tinggi,,, apakah mungkin jika aku berdoa ia akan jadi jodoh ku....?