Arvi POV
Entah kenapa semakin hari Billa makin manja terkadang dia tidak mau pisah dariku walau aku hanya pergi ke dapur saja kadang juga dia melarang ku untuk pergi mengajar. Aku sempat bingung bagaimana menghadapi nya tapi ibu mertua ku selalu membantu agar aku bisa lolos dari keinginna aneh Billa bersyukur nya punya mertua yang baik dan pengertian.
Kak bukan kah kau libur hari ini? tanya Billa
Besok sayang liburnya hari ini baru hari Jumat, apa kau lupa? Jawab ku
Apa kau selalu pergi, kenapa kau tidak betah dirumah dan selalu kembali saat malam tiba balas nya
Sayang aku sangat suka dirumah bersamaan mu tapi aku punya kewajiban untuk bekerja dan harus menafkahi mu dan anak kita jawab ku lagi sambil duduk di depan nya
Tapi kenapa kau selalu pulang malam, dan lagi pula uang mu masih bisa menghidupi kita kenapa kau bekerja terus rengek nya yang entah kenapa membuat ku gemas
Sayang aku punya banyak karyawan di kantor yang bergantung padaku untuk kehidupan mereka, dan juga mahasiswa di kampus yang harus ku ajarkan
Yah yah baiklah Pergilah aku lelah membujuk mu untuk tetap tinggal jawabnya lesu
Unch,,, sayang kenapa manja sekali, balasku sambil mencubit pipinya gemas
Bagaimana kalau malam nanti kita makan diluar kau mau dimana? Aku akan memenuhi itu bujuk ku lagiMm entahlah aku akan makan dimana saja asal bersama mu,
Baiklah sayang boleh kah aku pergi bekerja sekarang ? Tanya ku
Hmm,,, cepat la pulang
Aku mengangguk dan mencium semua sudut wajahnya tak tertinggal sedikit pun kemudian mencium perut buncit istriku
Aku pergi yaa sayang, jaga mommy yaa baby Dady pergi dulu
Yaa Dady cepat lah pulang aku merindukan mu.
Ambillah POV
Sudah berjam-jam aku bergelung di kasur jadwal kuliah yang kosong membuat ku bosan
Akhirnya aku keluar untuk mencari ibuBu panggil ku
Ibu pergi mbak jawab bibi ku mendekat ke arah ku
Oh yaa kemana ?
Katanya ada arisan tadi mbak, dia ingin pamit tapi setelah kekamar mbak, ternyata mbaknya tidur. Jawab bibi
Aku pun mengangguk dan pergi ke dapur untuk makan.
Mbak boleh saya minta izin tanya bibi
Mmm,,, kenapa? Tanya ku
Ada ponakan bibi yang orang tuanya baru saja meninggal dia tidak punya pekerjaan untuk melanjutkan kehidupannya, apa boleh dia menumpang bekerja disini? Tanya bibi serius
Mmm apa sudah izin ibu? Tanya ku lagi
Sudah mbak, ibu bilang terserah mbak Billa
Yasudah suruh la dia membantu pekerjaan rumah disini aku tak Maslaah, lagi pula kasihan dia
Iya mbak terimakasih yaa mbak,,,nanti bibi akan bilang ke ponakan bibi dan mungkin dia akan datang kesini
Iya sama-sama.
Aku sudah sangat bosan dirumah dan sangat merindukan kak Arvi ntah kenapa rasanya aku tidak mau jauh darinya
Akhirnya aku memutuskan untuk menyusul ke kantornya
Mbak aku pergi ke kantor nya kak arvi. Pamitku
Baik mbak apa sudah menelpon tuan Arvi nya?
Tanya bibiIya nanti akan ku telpon
Aku pergi bersama supir yang ada dirumah menuju ke kantor kak Arvi
Berbeda dengan yang pertama kali ini saat aku ke kantor aku di sambut baik oleh semua orang Yang ada di sanaPak satpam mengantar ku sampai ke dalam dan juga resepsionis yang mengikutiku dari belakang
Saat aku hendak menuju lift ada seseorang sangat ku rindukan memanggilku dari belakang
" Billa, sayang" teriaknya
Aku membalikkan badan ku
Kenapa kau datang kesini hmm? Tanya kak Arvi
Apa aku tidak boleh menemui suamiku? Tanya ku dengan sedih
Bukan begitu sayang kau sedang hamil besar tapi masih keluar sendiri apa Yang akan orang bilang jika suaminya tidak menemani istri kesayangan nya ini gombal kak Arvi yang membuat ku tersenyum malu
Ayo aku ingin keruangan mu dan tidur di sana ajak ku
Baiklah ayo nyonya jawab kak Arvi sambil memeluk pinggangku
Aku sedikit malu karena orang-orang melihat kami dengan senyum-senyum ada yang menatap sinis berbagai macam tatapan ku temui
Sayang ayo duduk dulu kau harus minum pasti kau lelah ucap kak Arvi
Yaa tentu saja ini semua keinginan Arvi junior dia merindukan dadynyaa jawab ku
Oh,,, yaaa bukan kah mommy nya yang merindukan ku jawab kak Arvi cengengesan
Tidak benar,,, aku bisa saja menunggumu dirumah tapi baby mu ini ingin bertemu dadynya, elak ku
Sayang ini masih jam 2 siang apa kau mau menunggu ku meeting dulu, kau bisa istirahat dikamar ini tanya kak Arvi
Tidak masalah Dady aku dan mommy akan setia menunggumu disini jawab ku dengan nada anak kecil
Oke baiklah Arvi junior kau dan mommy harus istirahat karena dadymu ini akan bekerja okeh jawab kak Arvi
Aku bergelung lagi di kamar ruang kerja kak Arvi
Oh astaga mengapa lama sekali kak Arvi meetengnya
Aku pun keluar dari kamar dan duduk di sofa ruangan kak Arvi sambil memainkan ponsel ku
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu dan ketika aku membukanya terlihatlah seorang wanita yang menggunakan dres biru laut dengan rambut yang terurai panjang.Kau siapa tanya ku?
Kamu yang siapa? Ini perusahaan calon suami ku jawabnya
Aku terkejut, tapi aku masih berfikir positif mungkin dia salah orang
Maaf mbak ini perusahaan suami saya dan ini ruangannya. Mbak mencari siapa?
Tanya ku lagiKarena kak Arvi meeting itulah sebabnya di luar terlihat sepi tapi bagaimana wanita ini bisa masuk bukan kah aku kemarin saja tidak bisa masuk bebas pikir ku
Ini kantor dan ruangan Arvi calon suami saya kamu yang siapa? Balasnya sedikit mengeras
Aku sangat terkejut dan hatiku bergetar, kak Arvi tidak mungkin berselingkuh dariku bukan pikirku lagi
Aku terdiam tapi aku percaya kak Arvi tidak mungkin begitu dia tidak pernah menutupi apapun dariku bahkan hal kecil pun selalu dia ceritakan padaku.
Maaf mbak boleh tunggu di luar sebentar saya akan menghubungi suami saya jawab ku
Tidak bisa saya harus menunggu di dalam ini ruangan suami saya paksanya sambil menerobos masuk
Aku menghindar karena takut aku ditabrak dan terjatuh. Kemudian aku ikut masuk dan langsung menelpon kak Arvi. Menyuruhnya datang meskipun aku tau dia sedang meeting kuharap meeting nya segera selesai.
Aku sedikit takut akan kebenaran ini apa mungkin suamiku berselingkuh atau wanita ini hanya ingin menghancurkan rumah tangga ku, aku harus percaya suamiku apapun nanti yang dia jelaskan. Batinku
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosen ku, Suami ku
General FictionJangan lupa vote yaa, 😊 Mengagumi mu dalam diam. Mengagumi dosen sendiri, yang amat sangat dingin, hati yang tak bisa ku tembus. Berharap ia jadi jodoh ku,,,, Halu ku yg tinggi,,, apakah mungkin jika aku berdoa ia akan jadi jodoh ku....?