1. Jangan membuat tokoh sempurna
Di dalam cerita, kita membuat seperti kehidupan nyata yang ikut membawa pembaca pada kehidupan yang kita bawa. Jangan sampai karena imajinasi kalian, malah membuat tokoh yang sempurna yang sama sekali tidak ada kekurangan, yabg justru malah merusak cerita itu sendiri. Agar lebih nyata, berilah sedikit kekurangan. Contoh :
Gladis adalah gadis cantik, ia selalu tersenyum di mana pun, bahkan untuk orang yang tidak ia kenali. Matanya yang indah dan juga tubuhnya yang mungil, Gladis selalu di anggap sebagai anak kecil. Namun, siapa sangka gadis cantik dan seramah Gladis tidak mampu mendengarkan apapun yang berada di sekitarnya? Hal ini selalu membuat orang-orang di sekitarnya kecawa dan sedih.
2. Beri tokoh cobaan
Bagaimana jika kalian membaca cerita yang di mana, si tokoh utama mengalami kecelakaan, atau si tokoh utama yang gagal mencapai tujuan dan mimpinya? Kalian pasti akan ikut menangis dan sedih karena ikut merasakan apa yang di rasakan tokoh. Buatlah pembaca merasa simpati pada si tokoh, agar tokoh kalian terasa hidup dan nyata. Contohnya :
Hampir lima tahun lamanya, Bima menekuni pendidikannya di _New York_ sebagai salah satu pelajar teraktif di sana, Bima sungguh tidak menyangka jika harus menyelesaikan pendidikannya di tengah jalan. Pekerjaan orang tuanya yang bangkrut dan tidak ada beasiswa di sana, mambuat Bima harus menjalankan kehidupannya sebagai pelajar yang tidak tuntas. Sungguh memilukan.
Itu salah satu contohnya, kalian bisa menambahkan beberap dialog untuk memperkuat cerita tersebut, karena itu cuma garis besar atau ringkasannya, hehe.
3. Deskripsikan tokoh dengan baik
Buatlah deskripsi tokoh dengan sebaik dan seditael mungkin, karena dengan ini, pembaca akan lebih mudah membayangkan si tokoh dalam khayapan mereka. Contoh :
Mempunyai warna mata hitam, rambut sepinggang, dan kulit yang putih bersih, belum lagi suaranya yang lucu, Amel sering di sangka sebagai gadis kecil oleh orang yang belum di kenalnya.
4. Bayangkan kamu adalah dia
Agar lebih terasa dan memudahkan untuk menulis atau menggambarkan cerita. Penulis harus merasakan kalau dirinya adalah si tokoh. Agar terasa feelnya juga.
5. Ambil sifat tokoh dari orang sekitar
Kenapa penting ya?Karena kalau kita diem-diem mendeskripsikan tokoh dalam cerita kita dengan sifat teman-teman, atau keluarga, kita mampu membuatnya lebih terasa gampang. Tujuannya tuh biar nggak lupa, biasanya ada penulis yang lupa loh.
Nah, itu beberapa cara agar membuat tokoh menjadi lebih hidup versi aku. Kalau ada kesalahan, aku minta maaf sebesar-besarnya ya. Terima kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
ilmu kepenulisan
De TodoSeputar Literasi, apa saja. Seminar yang saya ikuti, materi yang saya dapatkan atau pengetahuan saya sendiri. Sumber tertera ya, semoga Bermanfaat! Tolong tinggalkan jejak jika mau, jangan lupa Share pada teman yang juga membutuhkan. Terimakasih ❤