POINT OF VIEW ( POV)

3 1 0
                                    


#unsurcerita
#POV

Point of View

Sudut pandang atau PoV (Point of View) merupakan salah satu teknik penceritaan yang digunakan pengarang untuk memperkaya cerita. PoV juga disebut pusat pengisahan. Pusat pengisahan adalah posisi pengarang dalam cerita.
Sudut pandang dibagi menjadi tiga.

(1) Sudut pandang orang pertama
PoV 1 biasanya menggunakan kata aku, saya, gue. Penulis sebagai penutur cerita adalah orang yang seolah-olah mengalami kejadian dalam tulisan. Kelebihan PoV 1, penulis dapat menceritakan lebih dalam perasaan tokoh, sehingga _feeling_ cerita lebih terasa. Kekurangan, penulis tidak dapat menceritakan tokoh yang lain, hanya sebatas yang dilihat.

Adapun PoV 1 dapat berupa:

-sudut pandang orang pertama tokoh utama

Penutur cerita yang menggunakan kata aku merupakan tokoh utama dalam cerita. "Aku" menjadi pusat penceritaan, sehingga banyak dikisahkan mengenai cerita hidup "aku", kejadian yang menimpanya, dan sebagainya.

Contoh.
Suara langkah kaki menyusuri lantai. Pelan tapi pasti, derap langkah itu semakin dekat. Dadaku berdegup. Genangan di mata mulai keluar. Aku menggigit bibir bagian bawah.

(When Our Heart Is Dead - Ayana Kei)

- sudut pandang orang pertama tokoh sampingan

Penutur menggunakan kata aku, namun lebih menonjolkan tokoh yang lain, sehingga penutur cerita bukanlah tokoh utama, melainkan tokoh sampingan. "Aku" hanya sebagai narator untuk kisah tokoh utama.

Contoh.
Saya sudah membayangkan Sherlock Holmes bakal langsung memasuki rumah dan menyelidiki misteri. Tapi, malah dia benar-benar tak kelihatan berniat melakukan itu. Dengan kesal tak peduli yang saya anggap seolah mau pamer, dia mondar-mandir di jalan setapak, dan menatap kosong ke tanah, langit, rumah-rumah di seberang jalan, dan pagar.

(Sherlock Holmes: A Study in Scarlet - Sir Arthur Conan Doyle)

(2) Sudut pandang orang kedua
Banyak yang bilang PoV 2 ini merupakan yang paling sulit digunakan. Hal ini dikarenakan penulis bercerita bukan sebagai dirinya atau pun tokoh-tokohnya, melainkan menggunakan kata kamu, engkau, anda. PoV 2 tergolong sulit. Jika di tengah cerita penulis terjebak menggunakan sudut pandang "aku", maka cerita gagal menggunakan PoV 2. Karena dalam PoV 2, pembaca adalah tokoh utama.

Contoh.
Kamu masih bergeming meski tubuhmu kuyub. Tangismu semakin menjadi seiring hujan yang terus menghujam bumi. Ibumu telah pergi dan tidak akan pernah kembali.

Asal comot, gak tau punya siapa . (Aku belum nemu PoV 2 yang ada di novel, kali aja ada yg pernah baca novel pake PoV 2, kasih tau ya 🤭)

(3) ‎ Sudut pandang orang ketiga
PoV 3 biasanya menggunakan kata dia, ia, nama tokoh. Kelebihan, penulis dapat bebas menceritakan tindakan tokoh. Kekurangan, penulis tidak dapat memperkuat karakter tokoh karena dibagi penceritaannya dengan tokoh yang lain.

Adapun PoV 3 dapat berupa:

- Sudut pandang orang ketiga pengamat

Penulis menceritakan hal yang dialami tokoh hanya terbatas pada tokoh dengan jumlah yang sedikit. Penulis fokus mengamati beberapa tokoh saja. Penulis tidak terlalu mudah berganti sudut pandang dari tokoh satu ke tokoh yang lain.

Contoh.
Malah Sabari makin rajin belajar. Apalagi sejak kelas Lena bersebelahan dengan kelasnya. Murid-murid lain ngantuk, Sabari duduk tegak, mirip prajurit mau ditanya jatah beras oleh komandan. Telinga lambingnya berdiri, jari-jarinya gesit, tak tahu apa yang dicatatnya. Tanpa diminta, bahkan guru belum begitu selesai mencatat, dan bukan giliran piketnya, melihat papan tulis penuh, Sabari serta-merta bangkit untuk menghapusnya.

(Ayah - Andrea Hirata)

- ‎ Sudut pandang orang ketiga serba tahu

Penulis seperti Tuhan dalam karyanya, yang mengetahui segala hal tentang semua tokoh, peristiwa, tindakan, termasuk motif. Penulis juga bebas berpindah dari satu tokoh ke tokoh lain. Bahkan bebas mengungkapkan apa yang ada dipikiran serta perasaan para tokohnya.

Contoh.
Ray mengacungkan tangannya tinggi-tinggi. Ia mau. Gadis itu mau. Ray melompat seperti anak buahnya yang baru saha memasukkan gol ke gawang lawan. Aduh, kakinya tersandung. Jatuh terpelanting di atas karpet. Gadis itu keluar dari kamarnya persis saat Ray jatuh. Ray nyengir lebar. Menepuk-nepuk pahanya yang sakit.

(Rembulan Tenggelam di Wajahmu - Tere Liye)

ilmu kepenulisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang