[8/10 19.33] Bubu Ridaa: /Mode ngegas
MENGAPA BANYAK YANG TIDAK SESUAI KETENTUAN? MENGAPA BANYAK YANG LEBIH DARI LIMA BELAS BARIS.
Itu saja. Juga ada review sebenarnya, tentang *DIKSI.* Kadang sebagai penyair, kalian memasukan dan menganggap *kata arkais/kuno/tidak lazim lagi dipakai di zaman sekarang,* apalagi untuk puisi. 🌝🤌🏻
[8/10 19.34] Bubu Ridaa: 📍 *Contoh :*
• Nabastala
• Atma
• Harsa
• Anila
• Dan lain-lainBanyak, bahkan ratusan. 🌚
[8/10 19.35] Bubu Ridaa: Apa itu diksi? Dudududu. 😗Akan terjawab dalam teknik *BATAM.*
Jadi selamat membaca wejangan malam ini sebelum pengumuman yang lolos.
[8/10 19.36] Bubu Ridaa: Bismillah. Ucapkan itu dalam hati terlebih dahulu sebelum memulai kebaikan. Disarankan jangan rebahan. ✨
[8/10 19.39] Bubu Ridaa: Tidak ada sangkalan, jika materi ini tidak memberimu banyak pencerahan. Untuk itu jangan terlalu bersikeras ingin memahaminya. Kamu hanya akan dihadapkan oleh beberapa ketidakpercayaan atau lebih parahnya bertanya-tanya bagaimana itu ada. Oke, skip! Ambigu sangat. 🌝Kata pepatah kuno, "Jika tak kenal maka tak sayang. Jika dia sudah sayang, plis jangan ditinggalin. Kan sakit tahu."
*Jadi mari kenali dulu apa itu BATAM?*
BATAM itu jiwa ragaku eak.
BATAM adalah sebuah teknik tidak populer dalam dunia kepenulisan. Kenapa definisinya gitu? Bubu ngelindur, ya?Teknik ini memang tidak populer karena memang saya sendiri yang mencetuskannya beberapa bulan yang lalu. Hanya segelintir orang yang tahu jika mereka ingat (sering diseminarkan), tetapi pembahasannya masih amat pendek. Sayangnya jika kamu menelaah lebih jauh, sudah tampak jelas dari kepanjangan BATAM (Baca, Amati, Tafsir, Ambil dan Modifikasi)—mungkin akan mengingatkanmu pada salah satu teknik ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi). Yups benar, BATAM dibuat dari turunan ATM.
[8/10 19.42] Bubu Ridaa: ATM biasanya lebih berkaitan dengan dunia bisnis dan industri. Namun tidak menutup kemungkinan jika ATM digunakan untuk _passion_-mu di kepenulisan, mengingat akronim ini bersifat umum. Begitu juga dengan BATAM, teknik ini saya dedikasikan menjadi sebuah teknik membuat puisi. Dan tidak menutup kemungkinan bisa juga digunakan untuk teknik membuat prosa atau karya sastra lainnya.Sudah cukup?
Sudah kuduga. 🤣Penerawangan yang akurat jika kamu tidak memahaminya sampai sini. Atau lebih parahnya, lihat dahimu yang mengernyit kebingungan. Atau matamu yang berbinar karena menemukan cara lain untuk memperdalam puisi. Atau mulutmu yang menganga dan hati yang berkata, Memang ada, ya?
_Atau hem ... apa ini teknik plagiat? Meniru-niru gitu._
Sudah, tidak ada sangkalan. Terima kasih karena telah menjadi pemikir kritis hingga sejauh itu. Sayangnya kamu akan berubah pikiran jika sudah membacanya sampai selesai.
[8/10 19.45] Bubu Ridaa: Setidaknya BATAM memberimu sedikit dorongan bahwa tidak ada yang namanya tidak berbakat. Itu yang dikatakan oleh cukup banyak orang mengenai puisi. Untuk puisi sendiri, kamu tidak perlu terbirit-birit dalam mempelajarinya. Langkah awal adalah menyapa puisi (berkenalan, bercengkrama dengannya dan buat suasana di antara kalian nyaman). Kemudian cobalah untuk memahami puisi itu sendiri. Benar, kamu tidak perlu bertanya apa pun tentang puisi pada puisi.Terjelas, untuk memahami puisi—orang yang wajib kamu tanyakan (atas segala pertanyaanmu) adalah dirimu sendiri. Puisi tidak akan berbicara padamu perihal apa pun tentangnya. Tanyakan dari yang paling sering terlupakan, *"Apa itu puisi?"* Dan banyak orang menjawabnya dengan definisi KBBI atau para ahli.
Kamu harus memahami bahwa definisi puisi akan selalu bersifat umum. Tidak ada yang spesifik, itu karena puisi adalah sesuatu yang mengakar dalam diri seseorang (atau penyair). Jadi kamu bisa mendefinisikan puisi dengan apa pun yang kamu inginkan. Katakan mungkin saja ....
KAMU SEDANG MEMBACA
ilmu kepenulisan
AcakSeputar Literasi, apa saja. Seminar yang saya ikuti, materi yang saya dapatkan atau pengetahuan saya sendiri. Sumber tertera ya, semoga Bermanfaat! Tolong tinggalkan jejak jika mau, jangan lupa Share pada teman yang juga membutuhkan. Terimakasih ❤