(2) Yasmin and Her Biggest Secret

498 88 28
                                    

Enjoy...

Yasmin buru-buru berdiri pas denger bel istirahat berbunyi. "Nia, ke kantin sekarang nggak lo?" Yasmin menatap teman sebangkunya yang sibuk mematut diri di cermin kecil. Nia menggeleng.

"Engga Yas, gue sama Adam mau kencan di kelas aja." jawab gadis lucu berbibir kecil itu. Yasmin tertawa sambil medorong pelan bahu Nia.

"Lo mah ke sekolah mau pacaran sama Adam doang!" seloroh Yasmin menggoda Nia.

"Jomblo diem aja!" Nia balik menggoda temannya yang langsung melirik sadis. "Macem-macem ya lo, mulutnya! Gue kucir lama-lama!" sungut Yasmin yang langsung melenggang pergi, meninggalkan Nia yang masih tertawa keras.

Yasmin berniat buat nyamperin Juli di kelas 12-3 untuk mengajaknya ke kantin, saat tiba-tiba ada suara yang manggil Yasmin. 

"Yayas!!" Gadis berambut panjang diikat satu itu menghela nafas begitu mendengar suara berat milik orang yang sangat..sangat....sangat dia kenal sepanjang 17 tahun hidupnya di dunia.  Siapa lagi kalau bukan si 'sok' dingin, Adrian Baskara yang hobinya panggil Yasmin dengan nama kecilnya, 'Yayas'. Laki-laki berwajah manis sekaligus tampan itu, tersenyum lebar melihat Yasmin yang menatap sinis, dengan mata sipitnya yang semakin mengecil karena memicing.

"Apa?!" ketus Yasmin bahkan sebelum Ian membuka mulutnya. Ian hanya tertawa, dibentak seperti itu.

"Pulang sama gue ya nanti?" ucap Ian sembari menyentuh pundak gadis di hadapannya yang masih menatap masam ke arahnya. "temenin latihan basket.., oke?" lanjutnya lagi, sedikit merajuk sekarang.

"Nggak, nggak ada ditemenin! Gue gamau ya, ada acara ribut sama cewek lo!" Yasmin menurunkan tangan Ian dari pundaknya, "dan gue pulang bareng Hanan, nggak sama lo!" Yasmin berbalik dan meneruskan kembali langkahya.

"Eits.., apaan nih, bawa-bawa Mahata Hanan paling tampan sejagat raya?" celetuk seorang anak laki-laki yang merangkul seorang gadis. Senyum Ian mengembang segera, setelah Hanan muncul.
"Kembaran lo tuh Nan, gue ajakin balik bareng gamau! Katanya mau bareng elo baliknya." Ian cepat mengadu, membuat langkah Yasmin terhenti lagi.

'Sial..' batin Yasmin.

"Gue balik bareng Juli, dibilangin.. Pikun ya Lo?" Hanan sengaja banget nyindir Yasmin, terus senyum ke Juli yang ada dirangkulannya.
"Gue duluan ya,keburu istirahatnya kelar." pamitnya, kemudian melenggang pergi.

Ian menatap Yasmin yang masih berdiri agak jauh di depannya, dengan muka cemberut. "Gimana? Pulang bareng gue, apa mau naik bus sendirian?" Ian berjalan mendekat dengan senyum yang menurut Yasmin sangat menyebalkan.

Lagi-lagi Yasmin mendengus kasar. "Iya, gue pulang sama lo, tapi pastiin Kinar nggak ngamuk ke gue ya!" jawab Yasmin akhirnya. Adrian tertawa puas, kemudian mengangkat tangannya untuk mengusap kepala Yasmin.

"Oke, sampe ketemu di lapangan basket nanti sore." ujar Ian, sebelum berlari menjauh sembari melambaikan tangan ke arah Yasmin yang masih mematung sejak Ian mengusap kepalanya. Ah, sepertinya oknum Adrian tidak tahu kalau jantung Yasmin sudah melorot sampai ke perutnya sekarang.

👫👫

Gagal sudah rencana Yasmin pergi ke kantin. Dia tahu kalau langkahnya lanjut ke kantin, yang ada matanya panas melihat hal-hal uwu dari Hanan dan sebangsanya. Tapi, kembali ke kelas juga bukan ide bagus karena bangkunya pasti sekarang diduduki sama Adam yang sibuk pacaran dengan  Nia.

"Yaelah.., gini amat sih hari ini!" Rutuknya pada diri sendiri sembari mengacak rambutnya pelan. Akhirnya langkah Yasmin berhenti di taman belakang kelasnya. Yasmin segera mendudukkan pantatnya di atas rerumputan bawah pohon.

You Belong with Me [✔️] REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang