Jika ini di masa lalu, Guru Liu sudah melemparnya dengan kapur karena mengganggu ketertiban kelas.
Namun, Ying Jiao telah berprestasi sangat baik dalam sebulan terakhir, tidak hanya dia ingin belajar dengan giat, tetapi nilainya juga meningkat.
Guru Liu menatapnya dengan puas, dan kemudian mengambil kapur lagi, "Kalau begitu aku akan menerangkan lagi, dan kalian yang tidak mengerti harus memanfaatkan kesempatan untuk mendengarkan."
Saat dia berbalik, dia berkata, "Apa kalian melihatnya? Sebagai seorang siswa, kalian harus seperti Ying Jiao, bekerja keras dan termotivasi, dan bertanya kalau masih tidak mengerti! Kalian semua harus belajar dari Ying Jiao."
Siswa lain di kelas 7 mati rasa, "..."
Siapa yang may bertanya!!!! Mereka ingin makan sekarang!!!
Karena khawatir Ying Jiao masih tidak mengerti, Guru Liu menerangkan dengan lebih hati-hati. Saat ketiga pertanyaan diselesaikan, enam atau tujuh menit telah berlalu.
Dia mendongak melihat jam, sedikit enggan berhenti, matanya beralih ke Ying Jiao, dan bertanya dengan ramah, "Sudah mengerti?"
Telepon bergetar pada saat yang sama, Ying Jiao mengabaikannya, dan mengangguk, "mengerti, terima kasih guru."
"Tidak apa-apa." Guru Liu meletakkan kertas di tangannya, "Cukup sampai disini saja untuk hari ini. Kelas selesai."
Setelah berbicara, dia mengambil barang-barang di podium, membuka pintu dan berjalan keluar kelas.
Waktu sudah banyak terbuang, pergi ke pemandian sudah pasti tidak sempat lagi. Sementara pergi ke kantin juga harus butuh banyak waktu. Siswa di kelas 7 berdiri dengan sedih dan ingin keluar. Zheng Que tiba-tiba berkata dengan suara keras, "Jangan keluar. Kakak Jiao mentraktir kita semua siang hari ini."
Dia menggoyang ponsel di tangannya, "Makanan telah dipesan, favorit kita semua, Yue Wei Xuan."
Yue Wei Xuan adalah restoran Sichuan di dekat sekolah. Hidangannya enak dan bahan-bahannya segar. Orang-orang di Kelas 7 sering memilihnya untuk makan. Namun resto ini tidak menerima single order, hanya menerima pesanan rombongan saja, sehingga setiap ingin makan harus menunggu hingga hari libur.
Ying Jiao meletakkan satu tangan di punggung kursi dan berkata sambil tersenyum, "sebagai permintaan maaf karena membuang waktu kalian semua."
Orang-orang di Kelas 7 masih sedikit emosional, tetapi ketika mendengar ini, mereka langsung menjadi bahagia.
Ada yang sudah jadi, kenapa harus capek berdesakan merebut makanan dikantin.
Beberapa anak laki-laki yang ingin mandi tidak lagi terjerat dengan urusan mandi, dan dengan senang hati meletakkan peralatan mandi mereka.
Mengapa mereka harus pergi mandi dulu? Minggu besok saja. Sekarang ada yang mengajak mereka makan, kenapa tidak?!
"Kau terlalu baik, apa yang dikatakan kakak Jiao, bisa mengerti."
"Kakak Jiao, kau tidak harus keluar nanti, kami bisa mengambilnya saat makanan sudah diantarkan."
"Itu hanya hal sepele, tetapi Kakak Jiao dengan baik hati menghabiskan uang."
Yang berani, dia tersenyum dan datang mendekat, "kakak Jiao, kau bisa mengajukan semua pertanyaan diakhir kelas keempat di masa depan. Kami tidak keberatan."
Anak laki-laki lain juga membeo, "Saran ini bagus."
Ying Jiao tertekeh dan mengabaikan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Dressed as School Beauty ex-Boyfriend
Teen Fiction. . Setelah gagal mendapat skor tertinggi diujian masuk perguruan tinggi, Jing Ji yang tertekan, mabuk lalu jatuh tertidur dan ketika tersadar, dia sudah menyeberang masuk ke dalam suatu novel remaja rebirth yang mempertemukannya dengan xiaocao (sch...