Setelah mengkonfirmasi berita tentang ujian, beberapa siswa di Kelas 7 yang memiliki sikap belajar yang lebih serius mulai gugup.
Terutama Chen Miaomiao dan Wu Weicheng, yang tidak pandai matematika, lari ke Jing Ji setelah kelas untuk bertanya soal, itu merupakan pemandangan yang langka dari Kelas Tujuh.
"Jing Ji, aku masih punya soal matematika yang tidak bisa aku kerjakan," Chen Miaomiao memandang Jing Ji sedikit malu, dan berkata dengan hati-hati, "apa kau punya waktu untuk memberitahuku sekarang?"
Khawatir Jing Ji merasa terganggu, dia dengan cepat menambahkan kalimat lain, "Kali ini hanya satu pertanyaan."
"Ya, apa pertanyaannya?" Jing Ji meletakkan buku Olimpiade Matematika dan menatapnya, "Coba aku lihat."
Chen Miaomiao segera membuka halaman buku, menunjuk ke sudut kanan bawah, "Yang ini!"
Jing Ji meliriknya, dan itu adalah pertanyaan berbentuk kerucut besar dengan dua pertanyaan kecil.
Pertanyaan pertama adalah mencari eksentrisitas elips, dan pertanyaan kedua adalah mengasumsikan kondisi untuk mencari persamaan elips.
"Pertanyaan ini tidak sulit untuk dipahami," Jing Ji mengambil pulpen dan menuliskan syarat-syarat pertanyaan pada kertas draft, dan berkata, "Mari kita atur dulu koordinat titik Q ke Q (x0, 0). Dari sini kita tahu ..."
Dia melambat dan menyimpulkan langkah demi langkah, khawatir Chen Miaomiao tidak akan mengerti, jadi dia menuliskan langkah-langkahnya sedetail mungkin. Meski suaranya dingin dan acuh tak acuh, dan tidak ada ekspresi di wajahnya, itu hanya membuat orang merasakan ketelitian dan kesabarannya.
Mata Chen Miaomiao berpindah dari kertas draft ke wajah Jing Ji tanpa sadar.
Ciri wajah Jing Ji adalah tiga dimensi dan terdefinisi dengan baik dari sudut pandangnya, dia dapat melihat bulu matanya yang tebal dan panjang, dan kadang-kadang berkedip, seperti menggelitik ulu hati orang.
Bahkan walaupun mengetahui bahwa Jing Ji mungkin tidak menyukai perempuan, Chen Miaomiao tidak bisa menahan detak jantungnya.
Xueba dan tampan, dia adalah dewa sejati! Aaaahhhhhh!
"Apa kau mengerti?" Jing Ji mengangkat kepalanya dan bertanya setelah selesai menerangkan.
"Ah?" Chen Miaomiao tersipu dan membuang muka dari Jing Ji dengan hati nurani yang bersalah, "itu, aku masih tidak mengerti."
Jing Ji berpikir bahwa dia berbicara terlalu cepat, dan ragu bagaimana caranya agar lebih detail. Namun Chen Miaomiao tiba-tiba mendekat dan bertanya dengan suara rendah, "Jing Ji, tipe orang seperti apa yang kau suka?"
Jing Ji membeku sesaat, dan kemudian mengganti topik pembicaraan, "Tidak masalah jika kau tidak mengerti, aku akan memberitahumu lagi, pertanyaan ini mungkin terlibat dalam ujian."
"Ah! Oke." Mendengar itu, Chen Miaomiao segera menyingkirkan gosipnya dan mulai mendengarkan dengan seksama.
Lima menit kemudian, Chen Miaomiao mengambil buku latihan, memandang Jing Jii dengan mata berbinar, dan mengagumi, "Kau luar biasa! Aku mengerti!"
"Bukan apa-apa," Jing Ji tersenyum, dan menunjuk ke kertas konsep diatas meja, "Apa kau ingin mengambil ini? Kau bisa gunakan sebagai referensi."
"Tentu saja!" Chen Miaomiao menyambar kertas konsep itu, seolah menggendong bayi, "Terima kasih, Dalao!"
"Tidak masalah, kau bisa bertanya padaku jika kau tidak mengerti di masa depan." Kata Jing Ji, menundukkan kepalanya lagi untuk melanjutkan membaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Dressed as School Beauty ex-Boyfriend
Teen Fiction. . Setelah gagal mendapat skor tertinggi diujian masuk perguruan tinggi, Jing Ji yang tertekan, mabuk lalu jatuh tertidur dan ketika tersadar, dia sudah menyeberang masuk ke dalam suatu novel remaja rebirth yang mempertemukannya dengan xiaocao (sch...